Betapa beruntungnya engkau, wahai bintang
Setiap malam ditemani sang rembulan, kekasihmu
Sementara aku mengerang di kaki langit
Menanti takdir yang terkurung di penjara bawah tanah
Gelap lagi suram
Aku takkan bisa meraba sentuhan lembut takdirku
Tapi aku bisa mencium aromanya
Oh, rangkaian melati.Aku iri padamu, wahai bintang
Tapi tangan ini
Tak cukup mesra
Untuk memeluk kekasihmu.Aku memang terlalu kerdil untuk sang rembulan
Aku hanya bocah di mata sang bintang16 Januari 2012
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahasiswa Hitam Putih
PoetryAntologi puisi seorang mahasiswa. Semoga bisa memberi inspirasi dan manfaat bagi pembaca. Enjoy it!