Chapter 3 - Met 2

42.8K 1.3K 5
                                    

~~~
" Tuhan menginginnkan dua sejoli bertemu kembali dalam situasi dan kondisi yang berbeda. "

~~~

Altov's POV

Kenapa gadis itu sangat menyebalkan? Seharusnya aku tidak menerima ajakannya tadi jika akhirnya begini. Hanya soal nama saja ia pergi seenaknya padahal ia yang mengajakku. Untuk apa mengetahui nama masing – masing jika tidak akan di pertemukan kembali. Bahkan aku tidak ingin siapapun mengetahui namaku.

Ku akui memang gadis itu cantik dengan kaki jenjangnya dan rambut panjangnya yang coklat. Rambut coklat panjangnya mengingatkanku pada suatu hal. Sesuatu hal yang buruk. Entahlah, kenapa di saat seperti ini otakku tidak bisa berpikir jernih.

Bahkan hatiku sedikit menyesal membuatnya pergi. Bodoh! Kenapa ucapanku begitu kejam padanya. Apakah aku tidak mempunyai sisi baik walaupun hanya sedikit saja? Aku merasakan diriku ini penuh dengan kejahatan dan masalah. Ya, itulah hidupku sejak dulu dan sejak lahir di lingkungan mafia.

Tidak ada dunia yang cerah di dalam hidupku. Duniaku begitu gelap dan di penuhi dengan kabut tebal. Aku tidak bisa merasakan cinta dan kasih sayang orang lain apalagi dalam diriku sendiri.

Aku melajukan mobilku di malam yang begitu biasa bagiku. Tiada malam yang indah. Hanya malam yang penuh bintang dan satu rembulan. Itupun aku tidak menyukainya. Terkadang aku iri pada mereka. Mereka bisa memancarkan sinar cerahnya di malam yang gelap. Dan diriku mungkin berbanding terbalik.

Vetra's Club adalah tujuanku. Di sana mungkin aku bisa menemukan ketenanganku. Club itu sudah terkenal di seluruh belahan Amerika, bahkan sampai Eropa. Ini adalah kali pertamaku untuk masuk di klub itu. Tidak sembarangan orang boleh masuk ke dalam sana. Hanya orang tertentu yang boleh memasuki klub itu.

Aku melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam klub, tapi langkahku toba – tiba dicegah oleh dua orang penjaga pintu.

" Berhenti. " Aku mengehntikan langkahku.

" Kau bukan orang Amerika? " Tanyanya.

Tentu saja dulunya aku orang Amerika, tapi semenjak pelarianku ke Prancis, sekarang aku menjadi orang Prancis.

" Tentu saja bung. " Jawabku santai.

" Sepertinya kami tidak pernah melihat dirimu kemari. " Ucapnya lagi, yang hampir membuatku skak matt.

" Ini kali pertamaku kesini. " Ucapku setenang mungkin.

Jika menghadapi mereka dengan kekekrasan, mungkin akan menimbulkan kekacauan di sini dan membuat bisnisku gagal di sini.

Ia masih keheranan dengan apa yang aku ucapkan. Aku tahu apapun di dunia ini pasti butuh lembaran kertas berharga.

" Bagaimana dengan sepuluh dolar untuk kalian berdua? " Bisikku.

Aku sengaja berbisik karena takut jika ada oranglain yang mendengar kami. Bisa – bisa aku malu, menutupi wajahku dengan ember.

Aku melihat wajah salah satu bodyguard memberi kode pada temannya.

Akhirnya mereka menyetujui apa yang ku tawarkan. Mudah sekali bukan. Hanya beberapa lembar kertas mereka mengijinkanku masuk walaupun aku bukan warga New York lagi sekarang.

Nuansa gejolak para penikmat hasrat sudah terasa saat pertama kali aku melangkahkan kakiku ke dalam klub ini. Bahkan aku bisa mendengarkan suara – suara asing dari neraka. Semua wanita tidak ada terkecualinya memakai pakaian minim. Ingat Altov! Ini klub bukan tempat peribadahan.

The Perfect MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang