Chapter 46 - Promise

16.7K 546 2
                                    

~~~
" Aku akan menunggu hingga waktunya tiba "

~~~

Altov sudah bangun dari tidurnya dan segera mandi. Aku menyiapkan pakaian Altov yang ku beli waktu di New York. Hanya ada dua pakaian dan kami tidak akan memakainya secara terus menerus. Mungkin besuk aku dan Elish akan ke kota untuk membeli barang - barang yang kami butuhkan.

Selesai Altov mandi dan berpakaian. Aku mengajaknya untuk makan malam bersama Tom dan Elish. Mereka sudah duduk berdampingan di meja makan, kemudian disusul oleh kami. Tak banyak makanan tapi cukup untuk kami. Lagi pula masakan kami setara dengan masakan restoran, hanya saja hidangan di sana lebih mewah. Tapi aku yakin ini akan lebih menyenangkan.

" Hey, tidurmu nyenyak? " Tanya Tom ketika kami duduk.

" Yeah, tentu. " Jawab Altov dengan cepat di tambah dengan anggukan kepala.

" Aku yakin kalian pasti sudah lapar. " Ucap Elish.

Aku hanya mengangguk dan mengambil makanan yang sudah disajikan. Tidak lupa, aku juga mengambilkan sayuran di piring Altov dan daging ayam yang sudah di buat rica - rica atau sejenisnya. Aku tidak pernah hafal nama makanan - makanan itu, tapi aku bisa membuatnya dengan tanganku sendiri.

Kami makan dengan hikmat, tidak ada yang berbicara ketika makan. Aku suka dengan mereka. Mereka orang yang baik dan penolong. Kami tidak bisa terus - terusan seperti ini, bagaimanapun juga kami harus mencari tempat tinggal lain.

" Well, terimakasih untuk semuanya. " Ucapku setelah menghabiskan makananku.

" Tapi bagaimanapun juga kami harus mencari tempat tinggal lain. " Lanjutku.

Mereka seperti tidak senang dengan ucapanku. Apa aku salah berbicara?

" Kau tidak perlu memikirkan itu. Freed teman kami bahkan sudah seperti keluarga dan kalian juga sama. " Ucap Elish.

Aku hanya tersenyum untuk membalasnya. Ini bukanlah hal yang penting untuk dibahas. Jika sudah waktunya, kami akan segera pergi dari sini. Dan juga tidak berkemungkinan jika Charlotte berhenti mencari kami. Mereka akan terus bergerak hingga mendapatkan kami. Aku mulai khawatir dengan ibu, semoga Halsey dan Andrew sedang bersama ibu. Untuk saat ini aku tidak mau berpikir negatif terlebih dulu. Ini baru satu hari, kemungkinan Charlotte baru sampai ke Chicago.

" Boleh aku meminjam ponsel? " Tanyaku pada Elish setelah kami selesai makan malam.

Tidak mungkin aku membawa ponselku, bisa saja mereka melacakku.

" Yeah, sure. " Balasnya memberikan ponselnya padaku.

Elish meninggalkanku ke dapur dan aku menekan nomor yang dapat aku hubungi. Ia mulai mengangkat panggilanku padandering kedua.

" Hallo, Halsey. Apa kau bersama ibu sekarang? "  Tanyaku to the point.

" Yeah, kau kemana saja Ash? " Tanyanya terdengar khawatir.

" Tidak penting aku di mana sekarang. Yang terpenting, kalian harus tetap bersama jangan pernah meninggalkan satu sama lain dan jika ada orang yang mencariku langsung hubungi aku. " Jelasku.

" Baiklah, aku mengerti. " Balasnya.

Aku langsung menutup panggilanku secara sepihak. Aku menghampiri Elish yang sedang mencuci piring di dapur.

" Terimakasih. " Ucapku memberikan ponselnya.

Aku melihat di wastafel cukup banyak piring kotor apalagi masakan yang ku makan tadi, pasti banyak minyak. Walaupun aku tidak melihat Elish sedang kesusahan tapi aku ingin membantunya untuk membalas ini semua.

The Perfect MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang