~~~
" Menghadapimu memang mudah tapi memahami tingkahmu yang menyulitkanku masuk dalam puzzlemu "~~~
" Apa!? "
Sontak makanan yang ku makan berjalan berbelok dan membuatku tenggorokanku tidak menerimanya. Apa - apaan ia menyuruhku seenaknya saja. Huh, kau harus sabar menghadapinya Ashly, jangan sampai rahasiamu terbongkar dari mulutmu sendiri.
" Kau tidak mendengarnya? Kau harus tinggal bersamaku dan tidak ada penolakan. " Ucapnya semakin membuat hatiku terbakar bara api.
" Tapi.. Tapi kenapa? " Tanyaku mencoba menahan amarahku.
" Sudahlah, beresi saja pakaianmu. " Balasnya membuat diriku pasrah menerimanya.
Setelah menghabiskan makanan kami, aku kembali ke apartemenku untuk mengganti pakaian. Tapi sebelum membuka handle pintu rasanya ada yang berbeda. Bukankah aku sudah menutup pintu ini rapat - rapat, tapi kenapa pintuku sedikit terbuka? Apa ada penyusup di apartemenku? Mungkin aku harus berhati - hati saat memasuki apartemenku.
Dengan pelan aku membuka handle pintuku dan tidak membuat suara sedikitpun. Aku mengambil payung yang berada di vas dekat pintu sebagai senjataku. Mataku menyapu ke seluruh ruangan, ruangan yang awalnya rapi kini seperti pesawat tertabrak. Tidak ada seorangpun yang berada di sini. Kakiku beralih melangkah ke dalam kamar. Entahlah aku tidak bisa mendeskripsikan keadaannya sekarang. Seseorang berada di ranjangku dan tertutup selimut.
Siapa yang berani - beraninya masuk kedalam apartemenku apalagi kamarku. Dengan langkah cepat dan hati yang bergebu - gebu, tanganku membuka selimut putih yang menutupi seseorang tanpa ijin masuk.
Aku tidak percaya yang ku lihat, dua orang pria dan wanita berada di ranjangku. Come on! Ini bukan hotel. Tidak ada yang lebih mengejutkan lagi setelah aku melihat siapa pria itu.
" Freed! " Aku memicingkan mataku.
Kenapa ia berada di sini? Bukankah apartemennya berada di sebelah ujung. Ya aku tahu ia pemilik apartemen ini, tapi tak seharusnya ia masuk ke apartemen orang.
" Ashly! Kenapa kau berada di sini? " Ucapnya membuat sang wanita terbangun.
Sontak sang wanita yang tak ku ketahui namanya itu menutup tubuhnya dengan selimut. Aku tahu pipi wanita itu memerah karena malu.
" Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di apartemenku? " Tanyaku balik membuat matanya melebar.
" Jadi ini bukan kamarku? " Tanyanya konyol.
" Ya. " Jawabku meyakinkannya.
" Sial! " Serpahnya.
" Maafkan aku, aku harus pergi. " Ucap wanita itu memunguti pakaiannya.
Dengan rambut yang berantakan dan hanya memakai pakaian dalam lebih baik aku menyuruhnya untuk berganti pakaian di sini. Lagipula Freed juga yang mengijinkanku untuk tinggal diapartemen ini.
" Tunggu! Lebih baik kalian mandi terlebih dulu. Aku akan menyiapkan sesuatu untuk kalian berdua. " Ucapku melangkah keluar.
Kupikir Freed pria yang berbeda dari pria yang lainnya. Ternyata pria itu sama saja, hanya mementingkan hasrat mereka masing - masing. Aku tahu, begitu juga dengan Altov. Aku tidak tahu dengan perasaan ini jika berada di dekatnya. Jantung yang berdegup kencang, badanku seperti dibius, dan mataku tidak bisa berhenti untuk menatapnya.
Sebelum membereskan pakaianku seperti yang dipinta Altov, aku menyibukkan diri di dapur sambil menunggu Freed dan wanita itu, entahlah aku tidak peduli siapa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect MAFIA
RomanceBeberapa part sudah dihapus, cerita pindah di Kubaca.... ---------------------------- Ashly Lisonnicolle seorang agent CIA yang mengikuti jejak kakaknya. Ia bertemu dengan seorang pria yang sangat tampan dan sexy. Dan ia melakukan sebuah hal terlara...