Dentuman musik memenuhi indera pendengaran ketika Pengunjung Klub bersenang-senang. Melepas segala beban, lelah dan sebagainya. Dengan tujuan sama meraih rasa puas dan bahagia.
Seperti yang di lakukan Jennifer, Jadwal Pekerjaan yang padat tidak membuatnya jarang untuk sekedar berkunjung, menari, minum dan melakukan kegiatan bebas lainnya.
Malam ini dirinya sukses menjadi pusat perhatian dia menyukai hal itu.
Mini dress dia gunakan terlihat sedikit sopan, di bandingkan malam-malam sebelumnya. Tidak tahu kenapa malam ini dia hanya ingin minum tidak lebih dari itu.
"Seperti biasa selalu cantik." Sahut Robin dengan tawa lebarnya. Pria itu segera meletakkan satu Botol minuman jenis vodka ke Jennifer.
"Thanks."
"Lagi banyak kerjaan? Butuh hiburan? Kalau iya Bos gue sudah berdiri tepat di belakang lo."
Tanpa ingin menoleh, Jennifer merasakan seseorang memeluk erat pinggangnya.
"Hi honey. Miss you so much." Ucap suara di sertai dengan kecupan lembut di telinga kanannya.
Jennifer menoleh menatap sosok itu dengan senyum kecil, segera dia meraih wajah itu mendekat memberikan kecupan di bibir itu.
"Baru juga ketemu beberapa hari lalu."
Mengambil tempat duduk di samping Wanita itu, Zack - Pemilik Klub tertawa senang.
"Ingin menari bersama gue?"
"No." Ucap Jennifer meneguk pelan minuman favoritnya.
"Meski Baju yang lo gunakan malam ini terlihat sedikit sopan, lo tetap mempesona setuju Rob?"
"Yup! Benar sekali." Sahut Robin sebelum sibuk melayani Pelanggan.
Jennifer menggoyangkan pelan Gelas kecil di tangannya, menatap Zack dengan sorot mata bisa membuat semua Pria luluh.
"Gue kenal tatapan lo ini. Lo butuh kehangatan honey? Touch or hot kissing?"
"Semua."
"C'mon, ke Ruangan gue sekarang juga. Dan lo bisa lanjut minum di sana. Untuk malam ini gue kasih bonus buat lo."
. . . . .
Jennifer telah lama menyadari betapa keras pemikirannya, bahkan Tasya selalu marah akibat sifat keras kepala dia miliki. Hingga menyadari bahwa kebebasan adalah hal utama selalu ingin dia raih untuk merasakan suatu kesenangan.
Meninggalkan Zack setelah adegan panas mereka. Jennifer menolak keras ketika Pria itu ingin mengantarnya pulang.
Dan kini dia berdiri sendirian di tepi jalanan sudah sepi. Tentu dalam keadaan tidak seimbang dan fokus yang buram. Semua karena dia terlalu banyak minum malam ini.
Berusaha tetap sadar tangannya meraih Ponsel menghubungi Tasya. Dia tidak sanggup bawa Mobil sendiri.
"Halo Jen?"
"Jemput gue sekarang."
"Elo lagi di mana? Lo tidak bawa Mobil? Ini sudah malam sekali Jen gue mengantuk,"
"Gue tidak kuat bawa Mobil sendiri kepala gue terasa berputar-putar. Dan tubuh gue mulai tidak seimbang berdiri."
"Lokasi lo sekarang di mana?"
"Gue -- aw!"
"Halo?! Jen lo kenapa?!!"
Meringis sakit tangan Jennifer menyentuh pergelangan kakinya. Heels favorit sepuluh cm miliknya patah.
"Sialan." Desis Wanita itu. Untuk sekedar berdiri dia sudah tidak lagi sanggup.
"Halo! Jen! Halo?! Jawab gue posisi lo di mana sekarang?!"
Berapa banyak dia minum? Kesadarannya perlahan mulai menghilang. Segera Jennifer beranjak berdiri menyeberangi jalan jika Tasya tidak segera menjemputnya sekarang, dia akan pingsan di tepi jalan.
Titttt titttttt ............. !!!
Suara nyaring serta silau lampu Mobil melaju ke arahnya. Jennifer berjongkok memejamkan mata.
Beberapa detik dia menunggu ketika kesadaran sudah mulai menipis, Jennifer masih bisa menutup kedua telinganya, dia merasa akan pingsan sekarang juga.
"Maaf, Mbak tidak kenapa-kenapa? Atau ada yang terluka???"
Berusaha sadar Jennifer mengangkat wajah pandangan mereka bertemu.
Untuk pertama kali setelah lima tahun berlalu, Jennifer bertemu kembali dengan orang tidak ingin dia temui, bahkan untuk selama-lamanya.
. . . . . Like and Comment! . . . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennifer Mary ( The Second Series )
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014) =================================== [Seri Kedua] Jennifer Mary (Sekuel Dari Aku Milikmu) Jennifer Mary Iva...