Udah seminggu kamu gak chatting dan teleponan sama Jackson. Kamu males aja. Gak tau kenapa.
Kamu gak suka kalo di tuduh tanpa bukti. Emang kemaren kamu yang nyamperin? Tau Chanyeol mau makan di situ juga nggak.
"Hp lo bunyi melulu," Chungha nyolek lengan kamu selagi dia bikin desain. "Angkat. Siapa tau penting."
Chungha tau kamu berantem sama Jackson. Dia gak nyalahin kamu maupun Jackson, sebisa mungkin dia jadi pihak netral. Dia cuma bilang kalo permasalahan bisa diselesain baik-baik.
Dan bisa ditebak, Jackson nelepon kamu sekarang. Dari kemaren dia udah nelepon terus.
"Halo."
"Hhh, finally. Kamu kemana aja?"
"Ada."
"Ditelepon gak diangkat tapinya."
"Males."
Chungha cekikikan. Ngerasa lucu sama kamu yang jawab tanpa mikir.
"Sayang, dengerin aku mau?"
"Apaan? Lima menit.
Kerjaanku banyak.""Oke. Maaf soal kemaren.
Maaf nuduh kamu
ini itu gak beralasan.
Maaf ya?""Kamu tau gak se-bete apa
aku hari itu?""Tau. Dan kamu gak makan siang.
Sekarang jam tiga,
udah makan?""Aku bukan anak kecil yang musti ditanya terus. Udah bareng Chungha, makan nasi padang di deket lampu merah. Cuma berdua dan gak ketemu siapapun."
Jackson ngehela napasnya. Sengaja. Kamu sengaja ngejelasin secara detail ke Jackson, biar dia gak curigaan. Kamu kesel di curigain terus.
"Pulangnya mau dijemput?"
"Gak usah. Aku balik sama Chungha, nginep di apart dia."
"Kita udah gak ketemu seminggu."
"Ya aku masih kesel sama kamu.
Udah ah kerjaan aku banyak.""Sayang..."
"Daah."
Chungha akhirnya bisa ketawa puas. Ngedenger balesan kamu yang jutek plus to the point kedengeran lucu buat Chungha.
Masalahnya, mantan Jackson itu gak ada yang modelannya kayak kamu. Mantannya kalo marah diem emang sama kayak kamu, tapi ditanya jawabnya "gak apa-apa".
Hal itu lah yang bikin Jackson beberapa kali gonta-ganti pacar.
"Udah? Puas marahnya?" tanya Chungha.
Kamu ngegelengin kepala, "pengen ngomong depan mukanya langsung. Terbangke emang Jackson."
Gak lama, ponsel kamu berdering lagi. Ada panggilan masuk.
Tanpa liat siapa yang nelepon, kamu langsung angkat sambil marah-marah.
"Apalagi sih? Kan aku udah bilang gak mau dijemput."
"Wow, kalem eh."
O-ow. Siapa gerangan?
Kamu ngejauhin ponselmu buat liat siapa yang nelepon. Dan mampus aja begitu nama Chanyeol tertulis jelas di layar ponsel.
"H-Halo?"
"Udah? Marah melulu, kenapa sih?"
"Kirain Jackson , sori."
"Ohh, berantem?"
"As you know..."
"Because of me?"
"Not really, but—hhh."
"Hahaha, dituduh?"
"Gitu lah. Udah males ngomonginnya.
Lo kenapa nelepon?""Udah gak marah sama gue?"
"Capek Cey sebenernya marah sama lo. Gue—banyak sebenernya alesan gue kenapa gak perlu lagi marah sama lo."
"Akhirnya. Mau ketemu gak?
Ngobrol gitu. Ajak Chungha gak
apa-apa kok.""Dimana? Kapan?"
"Hari ini, sebaliknya lo kerja aja.
Kita ketemu di kafe Bang Umin.
Inget kan? Gimana?""Yaudah."
"Oke nanti gue sampe duluan."
"Bodoh gak sih? Gue nolak ketemu Jackson tapi malah mau ketemu lo.
Durhaka banget jadi pacar hahaha.""Gak apa kali. Yaudah sampai ketemu nanti nyoya!"
"Yaaa."
Chanyeol yang memutus panggilan. Kamu ngehela napas, noleh ke Chungha yang masih asyik kerja.
"Ketemuan sama Chanyeol ya ntar, temenin."
Chungha ngangguk, "iya. Tapi kalo berantem lagi sama Jackson gak nanggung jawab."
"Iya," kamu ngehela napas lagi. "Gampang lah itu. Gue mau ngopi aja dulu."
🎵
Part ini dibuat karena semalem mantanku ngajak vc dan aku iyain:') HAHAHAHAHA
Husband Series - Mei 2018
-muffinpororo
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband Series] | Park Chanyeol
FanfictionKebayang gak kalo seorang Park Chanyeol jadi suami kamu? 🎵 Start : 15 Mei 2018 Finish : 7 Maret 2019 🎵 Welcome to Husband Series Exo Version! #5 ♥