[Husband Series] | Park Chanyeol

28%

Chungha masih nepuk bahu kamu pelan. Ini udah 2 hari, dan Jackson gak ngehubungin kamu. Sama sekali.

Chanyeol terus nanyain kamu lewat Chungha dan cuma dijawab seadanya sama Chungha. Dia juga paham, kamu perlu waktu buat mikir.

"Mau sampe kapan kayak gini? Kalo Jackson gak mau denger, yaudah. Kan lo gak salah juga, yang nyusul Chanyeol. Tapi Chanyeol juga gak bisa gue bilang salah sih."

Kamu ngehela napas, nyaris nangis lagi kalo aja gak inget Chungha bakal ngomel.

"Gue sayang sama Jackson, gak jadiin dia pelarian. Rasa sayang gue buat Jackson sama Chanyeol beda, ada bagiannya masing-masing."

Chungha diem sebentar. Dia ngusap lenganmu pelan.

"Iya gue paham, tap—tunggu. Lo masih sayang sama Chanyeol?!" tanya Chungha, dia beneran kaget setelah berhasil mencerna kata-kata kamu barusan.

Kamu gelengin kepala. "Gak tau. Gue gak tau."

Chungha baru mau bales omongan kamu begitu ada panggilan masuk dari orang yang kamu tunggu. "Ada yang nelepon."

Mr. Wang💕 is calling...

Accept | Decline

"Halo?"

"Kamu dimana?"

"Apart, sama Chungha."

"Ada yang mau aku omongin. Bisa ketemu?"

"Ketemu dimana?"

"Aku kirim lokasi."

"Oh oke, kamu—hati-hati."

"Hm."

Ketika panggilan ditutup, kamu udah mau nangis lagi aja rasanya. Kangen Jackson, tapi sikapnya dingin banget.

"Temenin gue mau gak? Ketemu Jackson."

🎵

Tulis, coret, tulis, coret. Gitu aja terus sampe kertas yang ke 21 dirobek dari buku catetannya. Chanyeol bener-bener gak bisa mikir apapun selain kamu.

Semua akses media sosial dia kamu blokir, nomor juga. Nanya sama Chungha pun gak berpengaruh banyak.

Dia harus gimana?

"Suntuk amat sih muka lo, kenapa?"

Chanyeol ngegelengin kepala nanggepin pertanyaan Lay. Gak tau, dia males jawab.

"Ck, mending siap-siap sekarang. Kita mau ketemuan sama orang yang mau kerja sama kan? Ayo buruan."

Lay nepuk bahu Chanyeol sebelum ninggalin dia sendiri di studio. Tanpa mikir lagi, Chanyeol akhirnya beranjak dari kursi sambil bawa dompet dan ponsel, nyusul Lay.

🎵

"Gue tunggu di meja lain. Omongin baik-baik, oke?"

Kamu senyum ke Chungha. "Thank you..."

Setelah Chungha nempatin meja lain, kamu menuhin atensi kamu ke Jackson. Yang sekarang lagi gak tau pikirannya kemana.