Manajemen Diri untuk Menulis

440 35 23
                                    

Judul kali ini panjang yah. Oke gak penting banget.

Selamat datang kembali di tutorial menulis bersama Commentutor. Suatu hari ada orang yang bertanya begini, "Saya sudah plotting cerita saya dari awal sampai tamat, tapi entah kenapa tetap sulit nulisnya, kenapa yah?"

Well, sebenarnya gak ada yang benar-benar bertanya seperti itu, tapi aku yakin banyak di antara kalian di luar sana yang merasakan hal ini. Sudah merencanakan dengan matang mau nulis apa, tapi saat aksinya justru tidak sanggup.

Oleh karena itu, kali ini sesuai dengan judulnya, aku akan menerangkan tentang bagaimana memanajemen diri kalian agar dapat menulis lebih baik lagi.

1. My time, my teritory

Pertama-tama dan paling utama, abaikan naming sense-ku yang buruk. Kedua dan tidak kalah utama, kalian harus tau kapan waktu dan tempat yang kalian banget. Singkat dijelaskan adalah, saat di mana kalian merasa oh aku bisa melakukan segala hal kalau lagi di waktu ini atau di tempat ini. 

Kalian pasti punya waktu terbaik kalian untuk menulis, saat bangun pagi misalnya, atau sebelum tidur, atau justru di siang hari. Begitu juga tempat, bisa di tempat sepi seperti kamar kalian, atau tempat terbuka di teras rumah misalnya, atau justru di tempat yang banyak orang seperti kafe atau sejenisnya. 

Temukan itu! 

Kalau kalian tidak punya, kalian harus membuatnya atau menghipnotis diri kalian sendiri, meyakinkan bahwa waktu dan tempat tertentu tersebut adalah waktu dan tempat kalian.


2. Buat jadwal yang manusiawi

Bangun jam 5 pagi, mandi, trus siapin baju, makan, dan nulis di waktu yang bersamaan. Pasti bisa, manusia diciptakan untuk multitasking yang rumit! 

Di sekolah, sambil nulis materi dari guru, tulis cerita di buku catatan lain. Pasti bisa, manusia diciptakan untuk multitasking yang rumit!

Malam hari, tidur, sambil mimpi sambil nulis mimpi itu di buku. Pasti bisa, manusia diciptakan untuk multitasking yang rumit!

Pernah kepikiran seperti itu? Gak pernah? Selamat, Anda masih agak normal.

Terkadang saat seseorang menggebu-gebu pengen nulis, mereka lupa untuk membuat jadwal yang manusiawi. Sering terjadinya itu, mereka menempatkan jadwal menulis di waktu-waktu mepet. Misal pulang sekolah jam 2, trus ada les jam 3, dari jam 2 sampai jam 3 dibikin waktu buat nulis. Kalau sanggup sih gak masalah, yang masalah kalau gak sanggup. Ujung-ujungnya justru jadi gak bisa nulis.

Menempatkan jadwal menulis yang baik itu adalah saat di mana kalian bisa menulis dengan leluasa, bahkan bisa memperpanjang waktunya jika kalian merasa perlu menulis lebih banyak. Tapi katanya disuruh nulis di my time, kalau my time saya kejepit jadwal lain mau gak mau jadwalnya di waktu mepet itu dong.

My time kalau cuman sejam dua jam, itu namanya bukan my time. Jadi, tidak ada alasan my time di waktu mepet. Lagipula jadwal itu tidak harus dibuat untuk setiap hari, bisa untuk hari tertentu saja misal senin, rabu, sabtu. Atau malah nulisnya seminggu sekali aja. Jangan meribetkan diri sendiri, semua manusia punya waktu yang sama 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Tinggal bagaimana mereka mengatur dan memanfaatkannya sebaik mungkin.


3. Buat target yang realistis

Harus pake banget yah punya target itu?

Harus! Tapi bikin yang menurut kalian mampu untuk lakukan. 

Target saya sekali duduk harus dapat satu chapter. Kalau terlalu susah, turunkan. Target saya sekali duduk harus dapat 2000 kata. Masih terlalu berat turunkan lagi sampai batas yang menurut kalian realistis untuk kalian kerjakan.

Target saya sekali duduk satu kata. Good, bahkan satu kata pun tidak masalah. Tahukah kalian, spongebob aja berjuang keras untuk menulis satu kata "The", oleh karena itu jangan meremehkan satu kata. 

Tetapi, target itu tidak kalian gunakan sebagai garis finis. Perlakukan target itu sebagai garis start. Itu adalah batas minimum usaha kalian, masih ingin menulis lebih banyak dari target itu silakan saja, malah sangat dianjurkan. Karena itulah target harus dibuat secara realistis di mana kalian pasti bisa mencapainya bahkan dengan usaha yang minimum.

Itu kenapa jadwal kalian harus dibuat manusiawi di mana kalian longgar dan bisa memperpanjang durasi menulis.


4. Reward and punishment

Jadi, setelah kalian membuat sebuah target yang realistis, tentukan juga hadiah dan hukuman untuk diri kalian sendiri. Tujuannya adalah memastikan kalian untuk tidak melanggar target yang sudah kalian tentukan tersebut.

Hadiah dan hukuman ini haruslah sesuatu yang sangat berdekatan dengan kehidupan sehari-hari kalian. Jika tidak, efeknya tidak akan berasa. 

Ambil contoh sederhana, jika saya berhasil mencapai target hari ini,  saya boleh makan cemilan. Jika gagal, saya tidak boleh menonton anime.

Dengan hadiah dan hukuman yang sederhana ini, akan memberikan kalian tarikan dan dorongan motivasi untuk mencapai target bagaimana pun caranya. Untuk hadiah dan hukuman, pastikan itu adalah hal yang sangat kalian inginkan, dan ada di sekitar kalian setiap waktu. Misal cemilan, tontonan, aktivitas, atau lainnya.

Jangan kebalik yah, naroh hukuman untuk hal yang kalian oke-oke saja untuk lakukan, trus hadiahnya adalah hal yang hampir tidak mungkin untuk kalian lakukan. Misal, kalau saya mencapai target hari ini, saya mau ketemu idola saya di nun jauh di sana. Kalau saya gagal, saya akan menyapu lantai kamar.

Kalau hadiah dan hukumannya kaya gitu gak bakal termotivasi lah. Jadi, sekali lagi kukatakan hadiah dan hukuman haruslah hal yang sangat kalian inginkan dan ada di sekitar kalian setiap waktu.


5. Konsisten

Di antara semua step, yang satu ini yang paling susah. Konsisten.

Sudah punya my time, my teritory. Sudah diatur jadwal manusiawi. Sudah punya target realistis. Sudah nentukan juga hadiah dan hukuman. Namun, tidak bisa konsisten untuk menjalankannya. Waw. Tidak ada kata lain, tapi waw.

Tahukah kalian, manusia itu kalau berbuat salah satu kali bakal merasa berdosa, kotor, hina, pokoknya buruk seburuknya. Tetapi, ketika dia membuat kesalahan untuk kedua kalinya, dia akan mulai menerima apa adanya. Dan akhirnya dia tidak akan merasa bersalah lagi.

Apa yang ingin kukatakan di sini?

Setelah kalian mencoba tips ini, kemudian melanggarnya baik itu satu kali saja. Percobaan berikutnya akan jadi lebih susah, dan lebih susah lagi.

Jadi, pastikan kalian hanya mencobanya satu kali dan konsisten seperti itu terus. Jika tidak, cara ini tidak akan berhasil lagi untuk kalian. Beda cerita kalau kalian mau berhenti jadi penulis. Silakan saja.


Nah, itu tadi tips untuk memanajemen diri kalian. Semoga bermanfaat.

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, terkait tips ini. Siapa tau ada yang langsung nyoba dan bisa berbagi testimoninya.

Tutorial MenulisWhere stories live. Discover now