Tahukah kalian apa itu writers block?
Jadi, itu adalah sebuah alasan yang seriiiiiiiiiiiiiiiing sekali dipakai oleh penulis yang tidak bisa meneruskan tulisannya. Istilah lainnya adalah slump.
Writers block, atau kita singkat saja wb, (bukan wibu yah) adalah fenomena di mana seorang penulis tidak tau atau tidak mau menulis lagi. Entah karena kehabisan ide, atau karena kemalasan yang luar biasa, atau bahkan karena terdistraksi dengan kegiatan lain. Yang mana pun itu, ketika seorang penulis tidak dapat lagi menulis secara produktif, kondisi inilah yang sering disebut dengan wb atau slump.
Apa yang menyebabkan penulis mengalami wb?
Ada banyak alasan kenapa seorang penulis mengalami writer block. Namun, sebagian besar memiliki kesamaan.
1. Kurang persiapan
Ini merupakan alasan utama seorang penulis tidak tau harus menulis apa, atau kehilangan inspirasinya. Minimal seorang penulis sudah menyiapkan outline-nya, atau rencana apa yang harus dia tulis sampai tamat sebelum memulai.
2. Mudah bosan
Kepribadian yang mudah bosan membuat seorang penulis jika menemukan ide baru, dia akan segera mengeksekusi ide tersebut, dan mengabaikan ide lama. Kebosanan itu sendiri bisa jadi tercipta karena alasan di atas, yaitu kurang persiapan dan akhirnya buntu ide.
3. Perfeksionis
Alasan lain yang membuat seorang penulis tidak mengalami kemajuan adalah yang satu ini. Ada yang perfeksionis sejak tahap memikirkan ide, akhirnya saking menunggu untuk merampungkan ide dari a sampai z, ceritanya pun tidak tertulis. Ada juga yang perfeksionis selama masa menulis, ketika menyadari sebuah plot hole, dia akan mengulang ceritanya dari awal lagi.
Di antara semua alasan ini, ada yang pernah kalian alami? Atau justru kalian mengalami alasan lain sehingga wb? Share pengalaman kalian!
Jadi, bagaimana cara mengatasi wb?
Berbeda orang, berbeda juga obatnya. Mencari di berbagai sumber pun, banyak cara yang mereka sarankan dan berbeda-beda jenisnya. Agar kalian tidak bingung mencarinya, berikut akan kurangkumkan cara mengatasi wb dari berbagai sumber.
1. Mulailah membuat yang namanya plot line. Caranya bisa kalian temukan di tutorial sebelum-sebelumnya. Jika kalian merasa tidak sanggup, setidaknya buatlah poin-poin penting alur ceritamu.
2. Tinggalkan tulisanmu sejenak, lalu kembali baca ulang tulisan itu dari awal. Setelah ditinggalkan dan dibaca ulang, biasanya kalian akan menemukan apa yang salah, dan apa yang perlu ditambahkan.
3. Selagi meninggalkan tulisan kalian sejenak, kalian bisa mencoba aktivitas lain yang sifatnya sama-sama melatih kreativitas. Misalnya, menggambar, kalau tidak bisa menggambar bisa juga membaca buku, menonton film. Tetapi, jangan sampai kebablasan dan akhirnya kalian tidak kunjung kembali menulis. Batasi diri kalian dengan aktivitas baru itu.
4. Jangan hanya duduk, mulailah melakukan aktivitas yang banyak bergerak agar peredaran darahmu lancar. Kalian bisa melakukan olahraga ringan setiap pagi, misal lari santai, atau bersepeda, atau hanya gerakan senam biasa. Dengan peredaran darah yang lancar, asupan oksigen ke otak pun akan membaik.
5. Ganti suasana. Entah itu berganti tempat menulis, atau coba memutar musik, atau memakai wewangian aroma terapi. Lakukan apa pun untuk mengubah lingkungan kalian menulis. Dengan begitu, ide-ide baru akan berdatangan dengan sendirinya.
6. Cobalah menulis dengan cara yang berbeda. Misalnya, kalian ganti aplikasi menulis kalian, atau mengubah font yang biasa kalian pakai dengan font tulisan lain. Bisa juga kalian mengubah ukuran font-nya menjadi lebih besar. Lakukan itu agar kalian mendapat kesan bahwa menulis itu seperti eksperimen yang menyenangkan.
7. Saat menulis, hindari hal-hal yang dapat menghilangkan fokus kalian. Handphone misalnya, televisi, orang-orang yang mengganggu. Jauhi itu, biarkan diri kalian tenang dan hanya bisa fokus pada tulisan kalian. Ide ekstrimnya, kurunglah diri di dalam kubikel yang tidak ada apa-apa selain alat menulis.
8. Menulis cepat. Ini adalah metode paling ortodoks dalam mengahadapi wb. Melawan ketidakbisaan menulis dengan menulis. Apa yang harus kalian tulis terserah kalian. Buatlah ide sederhana, atau carilah tema-tema menulis dari internet, lalu tulis tema itu menjadi sebuah cerita pendek apa pun itu. Terlepas kalian menyelesaikannya atau bagaimana pun hasilnya, abaikan saja. Yang penting kalian tuliskan saja apa yang mau kalian tuliskan.
9. Biasakan diri untuk tidak merevisi cerita sebelum tamat. Kenapa? Tidak perlu dijelaskan lagi, karena hal itu hanya akan menghambat kalian untuk maju. Tulis saja, bagaimana pun hasilnya. Pikirkan bahwa seburuk-buruknya tulisan masih lebih buruk tulisan yang tidak tamat.
10. Cari teman yang bisa memberikan emosi positif pada dirimu maupun tulisanmu. Misal, mereka yang bakal menyemangatimu atau mendorongmu untuk terus menulis. Mereka yang bisa kalian ajak brainstorming bersama. Atau hanya sekedar orang yang membuat kalian nyaman bersamanya juga bisa.
Sebenarnya, tips-tips di atas belum mencakup semuanya, tapi setidaknya 80-90% kegelisahan kalian karena tidak bisa menulis lagi akan terjawab di sana.
BTW, sibuk atau tidak ada waktu itu bukan alasan wb yah. Itu mah alibi aja, padahal cuman karena sudah males nulis, atau habis ide. Toh manusia sama-sama punya 24 jam seharinya, masa iya gak bisa ngatur jadwal buat nulis? Bilang aja emang gak pengen nulis lagi.
Bagi kalian yang merasa terlampau sibuk atau gak ada waktu, kuberikan satu saran untuk kalian. Ubah pola hidup yang sekarang ini, karena pola hidup kalian mulai tidak sehat. Pola hidup macam apa coba yang gak membiarkan kalian untuk melakukan apa yang ingin kalian lakukan? Beda cerita kalau memang kalian tidak ingin menulis lagi, pola hidup sekarang pasti sudah sangat baik untuk kalian.
Nah, itu saja tutorial untuk kali ini. Jangan lupa bagikan komentar kalian entah itu pendapat, atau ingin bercerita tentang pengalaman pribadi terkait writers block. Atau mungkin ingin bertanya? Sangat dipersilakan.
Sampai jumpa di tutorial berikutnya.
YOU ARE READING
Tutorial Menulis
DiversosMari merapat, kita belajar bersama-sama bagaimana caranya menulis. Notes: Semua paparan di dalam buku ini tidak sepenuhnya aturan saklek yang harus dan wajib diikuti, karena sastra adalah instrumen yang berkembang bersama masyarakatnya.