Bag [23]

1.4K 92 5
                                    


"Mondy!!"

Raya dan Mondy menolehkan wajahnya pada sosok yang memanggil nama Mondy.

"Papah??" ujarnya saat melihat bahwa yang memanggilnya adalah sang papah.

"Apa apaan kamu makan di pinggir jalan kaya gini?! Malu maluin aja, pasti karena cewek tomboy ini kan kamu yang sudah membuat anak saya seperti ini!"

"Pah cukup!! Jangan pernah papah salahin Raya, dia gak tau apa apa pah!"

"Lihat!! Sekarang kamu sudah berani menjawab saat papah berbicara Mondy! Hey kamu dasar perempuan gak tau diri, harusnya kamu itu ngaca kamu dan Mondy itu bagaikan bumi dan langit, apa jangan jangan kamu cuma mau Harta Mondy aja ya? Ayo ngaku?!"

"Cukup ya om!! Jangan pernah menghina saya seperti itu saya tau om itu orang kaya, banyak uang tapi bukan berarti om bisa menginjak nginjak harga diri saya seenaknya!" ucap Raya.

"Kalo begitu tinggalkan Mondy!! Cari laki laki lain yang lebih pantas bersanding dengan kamu!"

"Enggak akan!!! Sampai mati pun saya tidak akan pernah meninggalkan Mondy!! Karena saya dan Mondy saling mencintai bukan melihat status sosial atau yang lainnya tapi karena hati kami yang mempunyai Cinta tulus untuk diperjuangkan!"

"Pah cukup!! Kalo papah kesini cuma untuk menghina Raya lebih baik papah pergi dari sini percuma Mondy gak akan merubah keputusan Mondy untuk tetap mempertahankan Raya!!"

Mondy mengeluarkan uang untuk membayar nasi goreng lalu dia pergi membawa Raya meninggalkan papahnya yang masih berteriak teriak mengatakan hal yang tak pantas untuk dikatakan.

"Aaaaaarrrrrgghhhhhh!!!!!" Mondy berteriak dia sangat kesal dengan sikap papahnya.

"Mondy, udah Mon jangan kaya gini!" Raya mencoba menenangkan Mondy.

"Aku cape Ray, aku malu sama kamu papah udah bener bener bikin aku kecewa bahkan di hadapan aku dia berani ngehina kamu orang yang sangat aku cintai"

"Mon, aku gak papa ko yang di bilang papah kamu itu bener aku gak pantes bersanding sama kamu, kamu anak orang kaya sedangkan aku cuma anak Rantau yang gak jelas arah hidupnya"

"Ray, liat aku!! Kalo aku boleh mengulang waktu aku lebih memilih untuk lahir di keluarga biasa aja dari pada hidup aku selalu di bayang bayangi kekuasaan papah! Apa kamu gak Cinta sama aku? Apa kamu gak mau memperjuangkan Cinta kita?"

"Mon, kalo aku gak Cinta sama kamu aku gak mungkin ada disini sekarang! Dan kalo aku gak mau memperjuangkan hubungan kita aku gak akan bilang kaya gitu didepan papah kamu tadi!"

"Kalo gitu ayo kita perjuangkan Cinta kita, jangan bikin pengorbanan aku sia sia Ray, aku rela ngelakuin apapun asalkan kita tetap bersama, tetap menjaga Cinta kita dalam keadaan yang buruk sekalipun"

"Iyah, aku janji kita akan selalu bersama memperjuangkan Cinta kita sampai titik darah penghabisan" Raya menangis dan memeluk Mondy.

Malam itu mereka habiskan berdua, sampai akhirnya Mondy mengantarkan Raya pulang dan kembali ke kosan Ivan.

Boy masih berada dikantornya, dia sangat malas untuk pulang apalagi Mondy sekarang sudah tak lagi tinggal bersamanya.

"Boy? Ko kamu belum pulang sih??" tanya Reva.

"Eh Rev, iya nih tiba tiba aja aku males pulang apalagi dirumah gak ada Mondy" balas Boy.

"Loh emangnya Mondy kemana Boy??" tanya Reva lagi.

"Mondy keluar dari rumah karena papah gak ngijinin dia buat pacaran sama orang yang dia cintai, dari dulu papah selalu nuntut anak anaknya buat nurutin apa yang dia mau tanpa pernah mikirin perasaan anak anaknya" jelas Boy.

Kaulah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang