Bag [79]

884 82 9
                                    


"Ray? Mondy kenapa Ray?" tanya Boy yang baru saja kembali ke rumah sakit.

"Kondisi Mondy melemah bang, Dokter lagi berusaha buat nyelametin nyawa Mondy" balas Raya yang terus menangis.

"Enggak mungkin! Mon!!! Lo harus bertahan Mon! Jangan tinggalin gue Mon!" teriak Boy dari luar ruang ICU.

Dokter berusaha menyelamatkan Mondy yang sangat kritis bahkan detak jantungnya sudah sangat lemah. Sampai beberapa menit kemudian Dokter keluar menemui keluarga Mondy.

"Dok, gimana keadaan adik saya dok?" tanya Boy.

"Iyah dok, anak saya baik baik aja kan dok dia masih bisa diselamatkan kan?" ujar Alena yang terus menangis.

"Saya minta maaf pak, bu saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sayangnya nyawa pasien tidak tertolong dan pasien meninggal dunia!" balas Dokter.

"Enggak!! Gak mungkin Dokter! Dokter pasti salah kan, Mondy gak mungkin meninggal dok dia masih hidup!!! Dokter pasti salah!!" teriak Boy yang langsung menerobos masuk.

"Mondy?" Raya langsung lemas dia menjatuhkan dirinya dikursi.

"Raya, sayang" Alena memeluk Raya.

"Mondy gak meninggal kan tante? Dokter itu pasti bohong kan, Mondy gak mungkin ninggalin aku dia udah janji sama aku dia mau nikahin aku" ujar Raya sembari terus menangis.

Raya berlari memasuki ruangan ICU menyusul Boy, diikuti oleh mamahnya yang juga masuk kedalam ruang ICU untuk melihat jenazah Mondy.

"MONDY!! BANGUN MON!! JANGAN TINGGALIN GUE MON! BANGUN MONDY BANGUN!" Boy histeris, dia menggoyang goyangkan jenazah Mondy yang sudah tak bernyawa.

"MONDY!!!!" Raya langsung memeluk jenazah Mondy dan menangis.

"Kenapa kamu harus pergi secepat ini sayang? Kenapa kamu ninggalin aku sendirian? Kamu kan janji sama aku kalo kamu bakalan selalu nemenin aku, tapi kenapa sekarang kamu malah pergi ninggalin aku Mon? Kenapa?" Raya terus menangis.

"Mondy sayang, kenapa kamu tinggalin mamah nak? Mamah baru saja kehilangan papah kamu dan sekarang mamah harus kehilangan kamu nak, jangan pergi Mondy! Jangan pergi sayang"

Boy benar benar merasa sangat terpuruk dia tak percaya bahwa kini adik kesayangan nya sudah meninggalkan dirinya.

"TIIIIIIIDDDDDAAAAAKKKKK!!!" teriak Boy.

BRUUKKK!!!!

"Astagfirullah" Boy terbangun dari tidurnya saat dia jatuh dikursi rumah sakit.

"Bang? Lo kenapa? Ngapain lo duduk dibawah?" tanya Raya saat keluar menemui Boy.

"Ouh.. Enggak ko gak papa, gue lagi pengen duduk dibawah aja hehe 😂" Boy berbohong karena malu jika harus jujur.

"Ya ampun ada ada aja sih lo bang, Oh iyah masuk gih Mondy mau ketemu katanya sama lo?" pinta Raya.

"Hah? Mondy mau ketemu sama gue? Emangnya dia udah sadar Ray?" tanya Boy tak percaya.

"Ya iyalah kalo dia mau ketemu sama lo berarti dia udah sadar bang Boy, gimana sih?" balas Raya.

"Alhamdulillah terima kasih ya Allah, ternyata mimpi itu tidak terjadi" ujar Boy.

"Hah?? Mimpi? Mimpi apaan lo bang emangnya?" tanya Raya.

"Ah kepo aja lo, udah ah gue mau masuk dulu! Lo mau ikut gak?"

"Enggak bang, gue mau beli makanan dulu ya"

"Ok deh kalo gitu, hati hati lo ntar ada yang nyulik lagi"

Kaulah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang