Prolog

47 8 0
                                    

Sebenarnya tidak akan ada yang pergi, jika kita mempertahankannya dengan baik :)

***

Sebenarnya hidup dalam kejombloan itu menyenangkan. kita ga mudah sakit hati, fokus ke pelajaran, ga ada deh yang namanya malam mingguan.

Jangan salah, jomblo juga kadang merasakan sakit hati, contohnya ketika kita suka sama orang dan orang itu tidak suka pada kita ditambah lagi kita tidak bisa memilikinya

" Sumpah ya tya, kemaren gua  abis nonton sama dia, lu tau ga filmnya apa?  Horror tya horror dan pas banget filmnya serem, lu tau kan gua takut pocong dan temennya yang lain " Billa yang merasa diabaikan oleh cintya akhirnya ia memilih untuk menguncangkan lengan cintya" lu tug dengerin gua ngomong ga sih!"

"Hmmmm" Cintya melanjutkan aktivitasnya bersama handphonenya

"gua lanjut ya,pokoknya lu harus denger Cerita gua kemaren sama dia"

"hmmmm"

" jadi kan karena gua takut hantu, gua nutupin mata gua sama tangan gua, terus dia bilang gini " kalo takut engga usah nonton sayang " ihh seketika gua bapernya pake bangetttttt!!!! Terus kan abis nonton dia ngajak gua photobox terus habis photobox kan di print photonya terus dia bilang "cantikan aslinya ya daripada Di photo" sambil megang dagu guaa!!! Aaaaa Seneng bangetttt" Billa mengambil nafas sejenak kemudian melanjutkan ceritanya

" Kemarin tuh ya hari gua terasa indah bangettttt!! rasanya gua ga mau ganti hari tya "

Cintya menoyor jidat Billa "sadar itu pacar bukan suami jadi lu ga perlu lah bangga-banggain pacar lu,diakan bukan pahlawan yang patut dibanggakan"

"tapikan setidaknya gua punya pasangan, ga kayak lu "

" Denger ya, jomblo itu pilihan dan pacaran itu hanya menjaga jodoh orang, mendingan nunggu jodoh yang sudah pasti "

"Setidaknya gua punya pengalaman "

" Pengalaman menambah dosa maksud lo? " cintya mencubit lengan Billa

***

Jangan cintai aku apa adanya
Jangann....
Tuntutlah sesuatu
Biar kita jalan kedepan

Seakan-akan telinga cintya ingin meledak mendengar seseorang dari bilik kamar mandi yang sedang bernyanyi dengan menggunakan nada datar,  sebenarnya lagunya bagus namun mendengar seseorang dibalik salah satu kamar mandi ingin rasanya ia marah-marah karena telah membuatnya sakit telinga.

Bagaimana bisa ia menyanyi sedang ia sendiri sedang menyanyi didalan sama disertai dengan suara - suara kereta api namun ini sangat harum sekali seperti bunga bangkai.

Setelah membasuh mukanya Cintya langsung keluar dari toilet untuk segera pulang, dikarenakan jika lama-lama berada ditoilet, ia bisa tiba-tiba  terkena asma karena tidak tahan harumnya bunga bangkai di salahsatu bilik toilet

Cintya menghela nafasnya setelah sedari tadi ia tahan " Sumpah siapa sih yang lagi ngeluarin bunga bangkai di dalem, udah tau ga ada kipas ga ada pewangi, tapi malah ngeluarin bunga bangkai yang wanginya seperti orang habis makan jengkol "

"Siapa yang makan jengkol? " tanya seseorang yang tiba-tiba berada disampingnya

"Eh--sejak kapan kaka disini? " tanyanya bingung, karena setaunya ia murid terakhir yang pulangnya menggunakan kendaraan umum.

Kemudian Cintya mendongkak untuk melihat name tag yang tertera di seragamnya, namun sayangnya cowok itu menggunakan swetter,sehingga cintya tidak bisa melihat siapa namanya

" Dari tadi " jawabnya singkat. Cowo itu tiba-tiba mengulurkan tanggannya kepada Cintya

" Bimo Krisno Pharjato"

Cintya menolak untuk berjabat tangan dengan Bimo--kaka kelasnya, karena menurutnya sudah cukup mengetahui namanya. Namun Cintya menolaknya dengan penuh hati-hati

" Maaf ka, belum waktunya. Saya Cintya Renata"

" Oh sorry sorry gapapa slow aja, gue paham"

Dari kejauhan Cintya melihat angkutan yang kearah rumahnya datang, akhirnya ia memutuskan untuk memberhentikan angkutan tersebut dan meminta maaf karena harua pulang terlebih dahulu, karena Cintya takut, orang-orang berfikir yang tidak-tidak tentang mereka

"Maaf ka, saya duluan permisi"

" Oh iya gapapa, hati-hati ya" ucap Bimo dengan lambaian tangan kepada Cintya,namun cintya tidak membalas lambaiannya

" Bilang ke supirnya kak, kan supirnya yang nyetir"

Bimo terkekeh mendengar jawaban dari adik kelasnya, tanpa ia sadari ia tersenyum seperti seseorang yang pertama kali jatuh cinta.

"Menarik" Gumannya tanpa ia sadari. Bimo melangkahkan kakinya menuju parkiran motor, kemudian ia melesat pergi dari area sekolah untuk segera pulang kerumah, tak lupa pula ia mengikuti arah angkot yang adik kelasnya naiki untuk memastikan selamat sampai tujuan.

Setelah tau alamatnya dan Cintya selamat sampai tujuan, Bimo langsung melesatkan motornya menuju arah pulangnya,  tidak jauh memang dari rumah Cintya, hanya saja blok rumah Bimo dibelakang blok rumah Cintya dan rumah mereka saling membelakangi.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.

SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang