Jangan coba-coba melihat cover.
***
Sebenarnya tak ada hari yang indah selain hari libur, seperti sekarang ini cintya sedang asik membaca novel kesukannya, namun kegiatannya terganggu karena tiba-tiba ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya. Siapa lagi kalau bukan Billa dan Villa
Mereka kembar identik sama-sama mirip, dari wajahnya,sifatnya maupun hobi mereka. Sebenarnya baru kali ini Cintya memiliki teman yang kembar identik, dulu ia juga mempunyai teman yang kembar namun mereka berbeda, misalnya yang satu mukanya seperti bola, yang satu mukannya seperti oval.
" Cintya ajarin kita berdua dong cara bikin makalah, kita belum sama sekali tau, ya kan la" Rajuk Billa kepada Cintya
"Betul banget ,ajarin kita dong ya ,kan lu jago gitu main komputer,ngetik aja kaya kilat "
Jangan tanya mereka sedang apa,bayangkan sekarang Billa sedang menggoyangkan tangan kanannya untuk merajuk begitu juga dengan Villa di sebelah kirinya.
Cintya yang sedang membaca novelnya merasa terganggu,bagaimana bisa ia masuk kedalam cerita yang ia baca, kalau sudah ada dua kembar identik ini?. Hancur sudah semua imajinasinya, apa mereka tidak tahu kalau membaca novel bukan seperti membaca koran atau majalah lainnya, yang tinggal baca sekilas paham?
Cintya menutup novelnya yang sudah ia tandai untuk dibaca nanti, kemudian membanting novelnya dengan rasa emosi, marah, kesal .
Karena kesalnya sampai-sampai Cintya tidak merespon permohonan dari mereka, ia langsung tidur dan menarik selimutnya sampai menutupi tubuhnyaan berharap kedua temannya itu cepat pulang kerumah.
Karena biasanya dengan pura-pura tidur mereka akan pergi dari kamarnya dan menuju teras rumahnya yang cukup luas untuk bermain badminton. Namun dugaannya salah, karena sekarang ia merasa sedang di aniaya di balik selimutnya
Cintya merasa seperti maling yang kepergok warga.Memang teman Cintya yang kembar ini menyebalkan. Mereka dengan enaknya memukuli cintya menggunakan raket yang memang mereka bawa dari rumah.
Tidak terasa sakit memang, karena mereka memukulinya dengan senarnya bukan dengan besinya. jika dengan besinya, mungkin sekarang tubuh Cintya menjadi memar.
" CINTYAA!!! GA USAH PURA-PURA TIDUR!! BANTUIN KITA ATAU NOVEL LU SEMUA BAKALAN KITA BAKAR SEKARANG!!! " Teriak Billa dari luar selimutnya yang masih saja memukuli Cintya.
" IYA!! BANGUN SEKARANG ATAU KITA BAKAR NOVEL LU SEMUA!!"
ya mereka selalu satu pendapat - batin Cintya
Aneh, Cintya merasa sudah tidak ada yang memukulinya dengan raket. kemudian ia sedikit mengintip dari balik selimut dan benar saja, sekarang mereka sedang mengambil satu persatu novel Cintya. Seketika Cintya langsung melompat begitu saja saat melihat kejadian itu dan langsung merebut novelnya kembali secara paksa dari tangan mereka berdua
"KALIAN TUH GA TAU APA, GUA RELA GA JAJAN SATU MINGGU DEMI BUAT BELI SATU NOVEL!!! DAN INI MAU KALIAN BAKAR? ARRGGHHHH" Racaunya kesal, karena mau dijelaskan pun sulit rasanya kalau bukan yang sesama hobi nya. Bukan begitu?
" Lagian punya kuping tuh dipake, kan tadi kita udah bilang, tolong bantuin bikin makalah, rasain sendiri lah akibatnya " Jawab Villa enteng dengan memutarkan kedua bola matanya
Amarah Cintya Sungguh sudah tidak bisa ditahan lagi, benar-benar sudah dipuncak dan tidak bisa dibendung lagi dengan pandangan didepannya ini.
"KELUAR KALIAN BERDUA!!!! " Ucap Cintya sambil berusaha merebut novel - novelnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet
Teen FictionTerkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan untuk menyempurnakan hubungan kita -Cintya Renata kita tuh kaya magnet yang beda kutub , pengen bisa nyamain kutubnya supaya kita nempel, tapi lo malah ngejauh -Rona...