berjauhan

27 11 0
                                    

   " kuberharap nanti waktu akan menjawabnya,biarlah semua berjalan dengan semestinya "

Freza mlangkah dengan rasa perih dihatinya melihat samar punggung dania  gadis cantik berambut panjang  berusaha menahan tangisnya semua itu karena freza yang dengan tega meninggalkan dania disaat gadis itu bangkit lagi dari patah hati dan lagi lagi dikecewakan oleh cinta.

Ingin rasanya memeluk dania ,membiarkannya menyandarkan kepala dibahu freza mencurahkan keluh kesahnya  ,hati freza semakin sakit melihat dania menagis rasa bersalah terus mengelilingi pikiran freza ,dia pun memutuskan untuk menjelaskan semuanya pada dania saat ini juga.

"  berhenti menangis sayangku, maafkan aku " freza mengusap pelan pipi dania

" kenapa kamu datang lagi ! Kamu yang buat aku seperti ini " tangis dania meledak ledak

" aku minta maaf  ,ini semua bukan kemauanku dan ,jangan benci aku" tangan fereza menggengam erat tangan dania

"  semua yang kamu katakan itu hanya omong kosong , nyatanya kamu pergi dengan meninggalkan luka dihatiku" dania berusaha melepaskan gengaman tangan freza

" dania, aku bisa jelasin semuanya" freza memeluk tubuh dania

Flashback on

  "  freza ,tante ingin mengatakan sesuatu denganmu" ucap mama vera

" apa yang ingin tante katakan dengan freza?" tanya freza

"  dokter bilang usia vera tak lama lagi" mama vera meneteskan air mata

" bukankah vera sudah dinyatakan sembuh dari penyakitnya kenapa ini terjadi? " freza tak percaya

" tante merasa sedih, selama ini tante selalu sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa menjaga vera , tante ingin kamu menjaga vera membahagiakannya disisa hidupnya ini, bukankah kamu juga tau vera suka denganmu sejak kecil ? Tante berharap kamu mau membuka hatimu untuk vera " jelas mama vera

Hati freza mendadak nyeri mendengar hal tersebut mana mungkin dia menolaknya keluarga freza berhutang budi dengan keluarga vera ,dan usia vera pun tak lama lagi  ,sedangkan dania dia yang freza cintai , freza merasa semesta tak berpihak padanya kenapa pilihan serumit ini ada padanya

"    akan freza penuhi keinginan tante, freza akan membahagiakan vera disisa hidupnya" ujar freza

" dania ,maafkan aku aku harus meninggalkanmu" batin freza 

Flash back off

" sekarang kamu sudah milik vera, aku bukan siapa siapamu lagi , aku rela kamu dengan yang lain walau hati ini tak rela ,aku tau posisimu saat itu, maaf kan aku yang egois ,dan sekarang biarkan jarak memisahkan kita kembali " dania menahan air matanya yang ingin jatuh

" aku nggak mau jauh dari mu dania, ragaku untuk vera tapi hatiku masih untukmu aku sayang kamu"  ujar freza

" kamu sekarang sudah milik vera za, aku juga wanita aku pun tak kan rela jika tahu pasanganku menyukai wanita lain ,itulah yang dirasakan vera jika tau kamu masih punya rasa denganku  "

" ini masalah hati dania, aku sendiri nggak bisa mengaturnya ,biarkam semua berjalan dengan semestinya " jelas freza

" kamu memilih tetap singgah ,baiklah aku yang akan pergi dari hatimu biarkan aku pergi " ucap dania

" terimakasih untuk waktu,kasih sayang, rayuan ,perhatian yang kamu berikan padaku selama ini ,sekarang saatmu untuk memulai hidup baru dengan vera "

Dania bergegas pergi meinggalkan freza dengan mengusap air mata yang tanpa permisi jatuh membasahi pipi lembutnya , dulu freza lah yang bisa mengobati luka hati dania tetapi kini semua sudah berbeda ,semua seakan hilang ditelan dusta ,  orang yang membuat kita nyaman pun akan pergi jika waktu menghendaki , semoga keikhlasan datang agar semua berakhir tanpa ada yang terluka .

Kantin sekolah

" nona manis ,boleh aku duduk disampingmu?" taya rendi

" apaan sih ren, duduk aja kali nggak usah gombal gitu" dania tersipu malu

" makan yang banyak dan , patah hati juga butuh tenaga banyak" goda rendi

"  siapa juga yang patah hati ,dasar sok tau" balaa dania

" yaelah, apasih yang gak rendi ngertiin, gue tau kok, lo tadi habis nangis berjam jam kan di uks sampe sampe ijin gak pelajaran ,gak usah bohong lo tadi habis ketemu kan sama freza. "

Dania terdiam sejenak mendengar nama freza ditelinganya otaknya terpusat pada freza seorang dania benci situasi ini ,dirinya sekan terjerat dalam belenggu kenagan , jika bisa memutar waktu dania ingin tidak memiliki kenangan dengan yang namanya freza itu .

" hay dan ,kok melamun sih?' tanya rendi

" owh nggak kok " balas dania

"  nanti kamu pulangnya ,gue anterin ya? " ajak rendi  dan dibalas anggukan oleh dania

Dania NalithaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang