Extra Part

7.5K 263 1
                                    

16 tahun kemudian...

"Papa, Mama kemana?" tanya anak laki laki dengan suara khas orang baru bangun tidur itu kepada papa nya

"Mama kamu lagi belanja sama adek, bang" jawab Papa nya kepada laki laki yang beranjak dewasa yang disebut abang

Mendengarnya, laki laki yang dipanggil abang itu langsung cemberut "Ko abang gak diajak sih"

"Tadikan abang tidur, bentar lagi juga Mama pulang" ucap Papa memberi pengertian kepada sang anak.

"Assalamualaikum, Mama pulang nih" Ucap orang itu sambil berteriak

"MAMA !" panggil anak yang kerap disapa abang kepada sang Mama.

Anak laki laki itu memang sudah 16 tahun namun sifat nya memang manja terhadap Mama nya.

"Abang Dilan kenapa?" tanya sang Mama panik

"Abang ko gak diajak sama Mama?" tanya laki laki itu dengan wajah cemberut

"Tadikan abang Dilan tidur, jadi Mama ajak Re aja" ujar Mama memberi pengertian

"Lebay, udah tua juga" ucap Re dingin dengan raut wajah datar

Dilan Putra Sanjaya laki laki yang beranjak dewasa itu, kerap di panggil 'abang' memang sangat manja terhadap Mama nya dan lebih pandai mengekspresi kan nya.

Berbeda dengan kembaran nya, perempuan cantik namun minim ekspresi itu menuruni sifat seperti sang papa, Relina Putri Sanjaya sering dipanggil 'Re' oleh orang orang terdekat.

Mereka buah hati dari Dila dan Delo namun berbeda sifat.

Jika Dilan mempunyai sifat seperti Dila, lain halnya dengan Re, Re mempunyai sifat seperti Delo. Bahkan mungkin lebih parah.

Jika Dilan kerap mengumbar senyum atau lelucon tak jelas, maka Re akan mengumbar wajah datar dan dingin nya.

Namun, mereka saling menyayangi dan akan saling melindungi jika salah satu tersakiti.

"Apa sih Re, udah sana Re ngerjain PR aja. Abang mau sama Mama" usir Dilan kepada sang adik.

Memang jika didalam rumah, Dilan dan Re tidak boleh memanggil 'Lo-Gue' karna bagi Delo itu tak sopan.

Mendengar usiran kembaran nya, Re hanya memberi tatapan datar dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

"Gak boleh gitu abang, Re kan cape udah nemenin Mama belanja" tegur Dila kepada sang anak

"Tapi kan abang juga mau sama Mama" ucap Dilan polos

Melihatnya, Dila hanya tersenyum kecil begitupun Delo yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka.

**** ***

Keesokan hari nya...

Mereka tengah berada diruang makan untuk sarapan

"Pa tau gak sih? Masa si Re kalo sekolah mukanya kaya triplek Pa. Datar banget" adu Dilan kepada Papa nya

Delo tersenyum kecil mendengar nya, dalam hati 'persis kaya gue'

"Yah ko Papa cuma senyum doang sih" kesal Dilan dan cemberut

"Manja, tua dasar" ucap Re dengan muka datar nya seperti biasa

"Biarin wleee" jawab Dilan menjulurkan lidahnya kepada sang adik, memang seperti itu Dilan.

Dia sudah masuk SMA namun sikapnya sama seperti anak TK.

"Udah udah jangan pada berantem" lerai Dila yang baru saja datang dari dapur

"Si Re tuh Ma, ngajakin abang berantem mulu" adu Dilan

Re? Hanya memutarkan bola mata saja, dan langsung melahap nasi goreng dengan tenang

Melihat perbedaan sifat dari sepasang anak kembarnya, Dila dan Delo kompak saling memandang dan tersenyum kecil.

Sungguh ini anugrah terindah dari Tuhan untuk Delo dan Dila sendiri mempunyai anak kembar sekaligus, dalam pernikahan nya.

***

Tak lama ada yang mengetuk pintu dan berteriak

"Assalamualaikum Re, Dilan. Berangkat yukk" teriak orang itu dari luar

Sedangkan Re dan Dilan sudah tau dia siapa. Re hanya memutar mata jengah, sedangkan Dilan tersenyum senyum tak jelas.

Mendengar ada yang memberi salam, Dila bergegas untuk membuka kan pintu. Belum sempat dibuka kan pintu, orang itu sudah berada di ruang makan mereka.

"Dilan lama banget sih lo bukain gue pintu. Gak tau apa tetangga lo yang janda itu ngeliatin gue mulu" cerita orang itu tak tau kondisi

Mendengar ada kata "Lo-gue" Delo langsung berdehem dan laki laki yang bercerita kepada Dilan langsung tersenyum tak enak lalu meminta maaf.

"Eh Bagas, mau bareng ya sama Re sama Dilan? Udah makan belum? Makan yuk bareng kita" ajak Dila kepada anak laki laki yang ternyata bernama Bagas.

"Eh iya tante, tau aja sih kalo Bagas belum makan" ucap Bagas tak tau malunya yang langsung duduk disamping Re

"Emang nya tante Nila gak masak Gas? Kasian amat Bagas jadi telantar haha" ejek Dilan kepada Bagas

Bagas Brahmana, anak dari sahabat Dila dan Delo. Siapa lagi kalo bukan Nila dan Angga.

"Mama sama Papa gu ----, eh maksudnya Bagas. Lagi bulan madu lagi, mau bikin adek buat Bagas katanya. Yaudah karna Bagas baik, Bagas iyain aja" curhat Bagas dengan mulut penuh nasi goreng

Dilan langsung tertawa terbahak bahak mendengarnya begitupun kedua orang tua nya, berbeda dengan Re.

Re hanya menatap datar malas ke arah Bagas 'ada aja orang yang kaya abang gue, pantesan sahabatan' batin Re

Merasa diperhatikan, Bagas mendongak dan bertanya "Re ngapain ngeliatin Bagas kaya gitu? Nanti suka loh"

"Najis" jawab Re ketus

"Re" tegur Delo kepada Re, namun Re malah bersalaman untuk pamit ke sekolah.

Biasanya Re bareng dengan Dilan, namun karena dia malas melihat Bagas. Alhasil dia menaiki bus umum saja.

🍀🍀🍀

Tiba tiba kepikiran aja pengen bikin extra part :)

Semoga suka.

My Prince Ice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang