"Taehyung, kau masih disana?" sahut Suzy yang sekarang masih memeluk kedua lututnya di atas kasur.
Taehyung yang sibuk dengan ponselnya dan duduk di sofa menengadah, menatap lurus melihat wajah Suzy yang nampak murung.
"Taehyung-ah, kau tahu sesuatu?" pria itu belum juga bicara.
"Aku, aku lupa bagaimana caranya bahagia sejak aku buta. Apa kau tahu bahagia itu seperti apa?" lalu Suzy menatap lurus.
Taehyung meletakkan ponselnya di meja. Lalu berdiri dan mulai berjalan ke ranjang Suzy.
"Hmm ...," Taehyung mengusap lembut dagunya. Lalu dia melihat Suzy kembali, "mudah saja, kau hanya perlu mengatakan apa yang kau rasakan. Bahagia itu sederhana, saat kau merasakan sesuatu yang berbeda itu tandanya kau bahagia."
"Begitu ya?" ucapnya melirih.
"Kau tidak pernah bahagia?" tanya Taehyung datar.
Suzy menggeleng lalu mengangguk, tak jelas.
"Maksudku. Ya, aku pernah bahagia. Tapi setelah aku bahagia aku malah menderita. Aku menderita tiga tahun ini, kadang aku selalu merasa kesepian. Aku bahkan berencana melupakan semua tentang diriku ketika itu. Dan aku berhasil, aku lupa siapa aku sebelum buta. Bahkan aku lupa wajah Kirei keponakan kesayanganku dan wajah Yoongi," tuturnya.
"Yoongi?"
Suzy mengangguk, "dia teman baikku. Dia sangat baik. Jika mengobrol dengannya, yang aku ingat darinya hanya satu sekarang. Yaitu tampang datarnya yang menggemaskan. Ditambah dia baru pulang dari Amerika untuk S2-nya waktu itu."
Taehyung mengangguk.
"Kalau begitu aku akan mengajarimu caranya bahagia sampai terbang," katanya penuh arti. Arti yang cukup meyakinkan.
Suzy hanya tertawa kecil, "tidak mungkin. Aku tidak akan pernah bisa sebahagia dulu."
"Berani taruhan?" tawar Taehyung dengan wajah picik.
Suzy menggeleng kasar, "Aniya ...!"
"Kau harus mau!"
"Jangan memaksaku, eoh!" cicit Suzy kesal.
"Ini tawaran yang menarik dan langka," jawab Taehyung.
Suzy terdiam sesaat, menghela napas lalu perlahan menarik kepalanya turun naik.
"Anak pintar!"
"Apa?"
"Aku akan membuatmu bahagia dan bisa sebahagia dulu sampai terbang, kalau aku berhasil kau harus berjanji akan selalu bahagia. Mudah bukan?"
Suzy hanya menganggap itu hal sepele lalu menjentikkan jemarinya.
"Itu sulit bagimu. Lalu kalau kau kalah?"
"Ahh ... tidak akan, karena saat itu terjadi aku sudah tak disampingmu lagi." Taehyung berujar santai.
"Licik, ya. Kau mau kabur, kan? Seharusnya tawaran ini menjadi menarik." Kekeh Suzy.
"Mau semenarik apa?" tanya Taehyung.
"Semenarik kehidupanku mungkin."
✈
Kata dokter, hari ini Suzy diperbolehkan pulang. Dibantu Yoongi, dia berkemas dan segera meninggalkan ruangan yang sumpak itu. Hanya saja, pria baru yang menolongnya dan berjanji akan membantunya beberapa hari itu tak kedengaran suaranya.
"Suzy-ssi?!" Yoongi melambaikan tangannya di depan wajah Suzy.
Astaga, bodohnya dirimu Min Yoongi! Dia tidak bisa melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany {KTH X SZ}
Fanfictionkata orang Suzy terlahir buta, sebenarnya tidak. Kecelakaan membuatnya tak bisa melihat untuk sementara waktu. 3 tahun, waktu yang dokter katakan sementara itu cukup lama baginya. ia memang tak sesempurna wanita lain. tapi hatinya tak pernah sebuta...