1. pertemuan

180 46 40
                                    


( Zahda pov )

Sesekali kumendongakkan kepalaku untuk melihat siapakah seseorang yang akan dijodohkan denganku. Iya.. aku mau dijodohkan. Entah mimpi buruk apa semalam hingga aku terbangun mendapat kejutan yang tak terduga dari bunda. Mana sempat aku menolak, bunda baru saja memberitahuku,sungguh menjengkelkan. Yang benar saja di usiaku yang masih 17 tahun main jodoh-jodohan.

Eh.. tunggu dulu, sepertinya ada yang tak asing saat ku melihat wajahnya. Seperti pernah liat. Tapi dimana?. Ah.. itu membuatku mencoba mencari memori- memoriku yang  mungkin pernah menghilang.
Dia tersenyum saat tatapan mata kami bertemu.
AKU INGAT ! Gak salah lagi, aku yakin dia cowok 1 Minggu yang lalu. Entah itu takdir apa kebetulan. Yang pasti aku tidak menyukai pertemuan dengan cara seperti ini. Ah.. dia menyebalkan. Dia hampir menabrakku dijalan. Aku masih ingat, ya.. itu bisa jadi pertemuan pertamaku sebelum kami dipertemukan dalam keadaan yang tak pernah aku sangka-sangka.

"Minta maaf gak ?"
Kataku ketus sambil berkacak pinggang.

" Ngapain aku minta maaf. Yang salah itu kamu. Suruh siapa jalan gak liat-liat."
Jawabnya santai. Ya.. santai,hingga membuatku ingin menggebuk nya habis-habisan. Menyebalkan.

" loh.. kok Aku ?? Aku tuh udah menghindar dari mobil jelekmu "
Kataku kesal. Enak aja aku yang disalahin.

" Apa kamu bilang, mobil jelek ? Enak aja ini mobil mahal ya..  dasar pendek." Jawabnya gak mau kalah.

"Apa yang kamu bilang tadi ?" Tanyaku ulang,agak kesal.

"Kamu.. iya. kamu, pendek" katanya jujur. Jauh dari kata bohong. Betul memang tapi gak terima aja aku masih. Gamblang banget ngomongnya, gak bisa jaga perasaan dikit apa.

"Kamunya.. aja yang tinggi. Aku tuh gak pendek." Belaku. Entah mengapa jadi membahas ini.

"Hidih.. kalau udah pendek.ya.. pendek. Gak usah sok bela dirisendiri. Kalau gak pendek terus apa? tinggi. Coba sini liat aku tingginya kayak apa?"

" nyebelin banget sih.mentang-mentang tinggi merendahkan yang pendek. Pokoknya minta maaf, kamu tadi hampir nabrak aku."

" kan masih hampir. Jadi ngapain minta maaf.lagi pula kamunya juga gak pa-pa. Gak usah sok cari perhatian "
Dia membuat kesabaranku bisa-bisa habis. Lagi pula siapa yanng mau cari perhatian. Ih.. udah capek aku. Gak selesai-selesai kalau aku debat sama nih cowok gila.

"Kenapa liatin aku kayak gitu. Gak pernah liah cowok ganteng ya..?"
Ya.. ampun pedenya.

" G-R..."
Ucapku ketus.

"Ih.. ketus amat. awas jodoh
loh.. ?"

"Uhhh.. tau ahh.."
Dia terlihat tertawa,karna jelas saja aku mendengar cekekehan suaranya.
Aku langsung pergi aja ninggalin cowok yang menyebalkan itu.
Bisa mati ditempat kalau aku ngeladenin nih orang.

" eh..malah pergi. Takut ngefans ya.. sama aku "
GR- nya.. tinggi. Untung tuh wajah memang ganteng. Ah.. apaan sih. Udah ah, gak aku ladenin.

Ih.. saat mengingat kejadian itu sebel banget rasanya. 1 jam aku habiskan hanya karna percakapan yang membuang waktuku.

Aku arahkan lagi tatapan ku, memastikan apakah benar dia cowok yang menyebalkan itu.

Deg.. jantungku terhenti sejenak, dia menatapku dengan tatapan yang entah tak aku mengerti. Benar saja,apa yang aku gambarkan tadi benar-benar dirinya. Kumelihat ada senyum di wajahnya, yang membuatku ingin menonjok wajahnya. Mengapa dia menampilkan sikap tenangnya seolah-olah ini adalah pertama kalinya kita bertemu. Apakah dia lupa kejadian 1 minggu yang lalu atau bisa jadi dia memang sengaja. Entahlah mengapa dia begitu sangat menyebalkan.

"Oh.. bunda. Kenapa aku harus dijodohkan dengan orang seperti dirinya. Seharusnya bunda bilang dulu orangnya seperti apa.jangan main-main langsung dipertemukan dengan keadaan yang terduga"
Aku membisikkannya. yang benar saja,bunda hanya membalasnya dengan senyuman. Ih.. bunda,tau aja kalau aku gak mungkin bisa membangkang atau tidak berani menolak keinginannya. Aku sayang bunda dan bunda tau itu,mana bisa aku menolak. Bisa-bisa aku dikutuk jadi batu,ih.. ngeri.
Oke.. mungkin untuk saat ini aku akan berpura-pura menyukainya.

ZAHDA AL-FAJR27. Itu namaku. Teman-temanku memanggilku Zahda atau Za. Untuk saat ini umurku 17 tahun. Entah dulu aku tidak pernah ada pikiran di usiaku yang masih muda ini aku akan dipertemukan dengan seseorang yang.... ? Ya.. itu lah intinya. Semoga aja tuhan berbelas kasih sama aku, diselamatkan dari cowok itu. Memang sih ini bukan acara resmi atau acara tunangan. hanya ikatan saja. Jadi ada kemungkinan besar aku punya peluang agar tidak dijodohkan dengannya.

"Zahda..."
Panggil bunda. Yang membuatku tersadar. Aku melamun.

"Eh.. iya. Ada apa bunda.?"
Tanyaku dengan wajah blo'on.
Bunda hanya geleng-geleng kepala.

" kamu ditanya sama mama ica tuh, gak jawab. Malah melamun aja. Gak baik perempuan banyak ngelamun. Jangan diam terus, lihat kita kedatangan tamu yang akan menjadi sebagian keluarga kita nanti. Kamu sekarang udah dewasa. Harus memulai memperbaiki diri, Agar bisa menjadi wanita sholeha"
Cibir bundaku panjang lebar. Love.. love deh bunda sayang,nasehatnya. Aku diam aja.wkwkwk..

" he..he.. maaf bunda,maaf tante aku gk denger tadi. Emangnya tante ica tanya apa?"
Aku tersenyum. Walaupun agak malu. Sebenarnya bukan gak denger tapi memang gak dengerin soalnya aku ngelamun sih. Jangan salahkan aku,salahkan tuh cowok. Gara-gara dia aku banyak melamun.

" zahda sayang.. jangan panggil tante ya.. panggil mama ica aja."
Ucap tante ica sambil mengelus-elus ujung rambutku,eh.. maksudnya mama ica.

"He..he.. iya mama ica"
Aku hanya cengengesan.
Kalau ditanya malu enggaknya. ya.. malu lah.

"Imut banget sih kamu sayang. Gimana kamu suka gak sama Adly ?"
Tanya mama ica.
Aku langsung mengarahkan tatapanku ke arah cowok yang bernama Adly. Oh.. ternyata namanya Adly. Tampang oke,ganteng,manis dan tinggi tubunya jelas jauh dari tubukku yang pendek. Mungkin aku hanya sebahunya.

"Gimana ?"
Tanya mama ica lagi.
Dreng.. jawaban apa yang harus aku berikan. Ya.. tuhan selamatkanlah hambamu ini.

" Aku.... "
Belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku. Eh bunda udah nyosor dulu kayak ayam rebutan makan.

"Ya.. pastinya suka lah, Adly nya kan ganteng,baik,sopan juga,pokoknya sempurnah deh. Zahda kalau ditanya kayak gitu lama yang mau jawab. Biasa, anak saya agak pemalu jadi gengsi "
Aduh.. bunda. Baik deh..
Buat aku malunya..

"Wah.. bagus kalau gitu. Berarti kita bisa jadi besanan. "
Ucap mama ica senang.

CTARR... aku kayak baru disambar petir. Entahlah nasibku akan seperti apa nantinya.

Don't forget follow me, vote and komentar nya

Fb : Aisyah Al fajr, dan Iin Al-fajr
Ig  : Alfajr27

Email : iinimut07@gmail.com

Love In ZADLY LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang