Yumi sibuk menggonta-ganti chanel di televisinya. Tidak ada acara tv yang bagus, semuanya membosankan.
Yumi membuka ponselnya yang tidak ada notifikasi apapun lalu melihat jam yang ada di pojok kiri layar ponselnya.
19.30
Biasanya di jam seperti ini Yumi lebih memilih kamar sebagai tempat ternyamannya. Tapi malam ini berbeda, ada sesosok manusia yang mengganggu kenyamanannya.
Yumi sedikit merengut memandangi pria yang sedang memakan nasi goreng buatannya itu. Harusnya itu untuk Nami, tapi Nami tidak menyentuhnya sama sekali hingga nasi goreng itu dingin. Nami pergi setelah pamit saat pria itu datang. Padahal sudah lama Nami tidak mampir.
Pria itu terlihat lebih menarik sebenarnya dengan style yang simpel terkesan rumahan. Bahkan hanya jeans hitam dengan kaos putih polos saja sudah membuatnya tampan. Kalian tahu? Yumi malah lebih menyukai pria yang berpenampilan seperti itu.
"Om Seongwoo ngapain sih kesini?"
Yumi akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang ada di fikirannya. Bukannya apa, ini pertama kalinya Seongwoo masuk kedalam rumahnya setelah pertemuan keluarga waktu itu. Dia tidak pernah masuk saat menjemput atau mengantar Yumi pulang.
"Saya mau membuat kamu menerima perjodohan ini".
Seongwoo mengelap mulutnya dengan tisu lalu menghampiri Yumi di ruang keluarga yang tidak jauh dari dapur. Katanya sih sengaja membuat ruang keluarga dekat dengan dapur.
Biar 'nggak jauh ngambil makanan pas kumpul keluarga.
Yumi menekan tombol power pada remotnya dan memutar bola matanya. Ia duduk menghadap Seongwoo yang berdiri tidak jauh dari sofa tempat Yumi duduk.
"Secinta itu om sama kerjaan om?"
Yumi tidak habis pikir saja dengan orang ini. Hanya demi pekerjaan ia rela di jodohkan? Kalau Yumi sih lebih baik kehilangan pekerjaan dari pada kehilangan hak pilih untuk masa depannya nanti.
Pekerjaan sih bisa di cari lagi, sedangkan masa depan? Belum tentu.
Pernikahan itu bukan hal yang main-main. Dalam pernikahan itu butuh bahagia. Nah kalau pernikahan tidak di dasari perasaan, bagaimana mau bahagia?
Ya walaupun cinta saja tidak cukup untuk membentuk rumah tangga, tapi setidaknya cinta itu adalah dasar dari suatu hubungan.
Yumi semakin sebal saat Seongwoo mengangguk yakin.
"Coba aja kalau om bisa".
♡♡♡
Yumi memandang wahana permainan di sekelilingnya lalu melirik Seongwoo tak percaya.
Pria itu yang membawanya kesini. Seongwoo menahannya saat Yumi berniat masuk ke kamar dan memaksa Yumi untuk ikut dengannya tanpa memberi Yumi kesempatan berganti baju. Yumi hanya mengenakan training hitam panjang dan kaos hitam polos.
Untung Seongwoo tidak mengajaknya ke mall atau ke tempat elit lain yang membuatnya malu mengenakan pakaian seperti ini.
Untung cuma ke pasar malem.
"Om 'nggak salah ngajak Yumi kesini?"
Seongwoo mengerutkan dahinya.
"Salah?"
"Maksudnya, orang kayak om ngajak ke pasar malem emang 'nggak gengsi? Biasanya kan orang kayak om ngajak dinner mewah atau ke mall gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Soul)mate?
Fanfiction"Jangan terlalu dingin, Om. Nanti beku kayak anna frozen". -Yumi Razani- A story by Chamsae2 Begin : 17 Agustus 2018 (On Going)