Samuel Andov : "Daripada gue tebar pesona sama cewek lain selain lo, mendingan gue tebar paku deh di jalan."
Kaylie Sova : "Najis lo, Sam!"
Yang cewek galak, yang Cowok petakilan. Keduanya jauh dari kata romantis.
Ada yang siap gemes melihat tingka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini tepatnya jam tujuh lebih dua puluh menit, Samuel turun dari mobilnya yang terparkir di halaman rumah Kaylie. Kemudian ia langsung nyelonong masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk pintu, mengucap salam, atau pembukaan lainnya layaknya bertamu. Sudah seperti rumah sendiri. Sesampainya diruang tamu, keadaannya kosong, tidak ada orang. Sova sepertinya sudah pergi ke warung seperti biasa. Dan Kaylie, Samuel yakin pacarnya itu masih santai-santai dikamarnya.
"KAYLIEEEE!! UDAH JAM BERAPA INI??! KLO LO TELAT, GUE LEBIH TELAT LAGI SAMPE KANTOR?? BURUAN!"
Layaknya berteriak dihutan belantara, Sam menyalurkan suara fals-nya dari lantai bawah kelantai atas. Ada rasa gemas dihati Samuel karena pacarnya itu tidak pernah inisiatif menunggu Samuel lebih dulu. Selalu saja Samuel yang harus menunggu Kaylie. Beberapa saat setelah teriakan Samuel terdengar oleh telinga si pemilik rumah. Kaylie muncul menuruni anak tangga sambil memakai jam di tangan kirinya, tidak ada langkah cepatnya sedikitpun, santai sekali.
"Sabaar dongg, ngga usah teriak-teriak. Lagian masih setengah jam lagi," ucap Kaylie dengan halis yang setengah bertaut sambil berjalan ke arah Samuel, tanda tidak terima karena diburu-buru.
Tuk! Sam mengetuk dahi Kaylie dengan telunjuknya saat Kaylie sudah berada dihadapannya, membuat Kaylie sedikit mengerjap. "Setengah jam kan buat lo. Dari sini ke kantor lo aja udah dua puluh menit, dan dari kantor lo ke kantor gue, itu lima belas menit. Artinya, gue udah telat lima menit, Kaylie." Samuel menjelaskan perhitungan waktu dengan sangat rinci.
"Emang gak bisa? Klo berangkat itu waktunya gak ngepas?" Timpalnya lagi.
Kaylie memutarkan kedua bola matanya. Ceramah Samuel sungguh membosankan. "Terus, gue harus kepagian sampe kantor?ngapain?" Kaylie menoyor dahi Samuel tidak mau kalah.
"Kalau lo keberatan berangkat bareng gue ya udah. Berangkat aja sendiri, masing-masing." Kaylie mulai kesal, "Ngga usah ajak-ajak gue bareng lagi. Gue juga ngga pernah tuh minta buat dijemput atau dianterin kerja. Udah biasa juga naik angkutan umum atau Ojeg online. Santai, gak ada yang ngeburu-buru, gak ada yang ceramah, gak ada perhitungan waktu, gak ada debat-debatan pagi, capek banget." Kaylie mengomel semaunya.
Sungguh, ini adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh Samuel. Membuat hati Kaylie kesal adalah hal yang sangat anti bagi Samuel. Samuel pikir, dengan ia menjelaskan soal masalah jam kerja seperti tadi, Kaylie akan mengerti, dan kedepannya akan sama-sama enak. Kalaupun sedandainya memang tidak mengerti, ya minimal biasa aja lah. Tidak sampai harus bicara merembet kemana-mana.