2. Hari pertama kerja

6 0 0
                                    

Alvinsa sedang berlari-larian, raut wajahnya cemas. Padahal sore hari ini di jalanan banyak pasangan remaja sedang berjalan-jalan menikmati waktu santai,sedangkan Vinsa ? Malangnya gadis jomblo itu.

Alvinsa terus berlari bahkan ia sampai beberapa kali menabrak orang, setelahnya ia meminta maaf namun tetap saja setelahnya ia berlari lagi, bahkan setelah melirik jam tangannya yang menunjukan waktu setengah tiga Vinsa menambah kecepatan berlarinya.

Kringggggg...

Suara bel di atas pintu berbunyi karena Vinsa membuka pintu itu. Beberapa pasang mata pengunjung toko menatap Vinsa aneh, Vinsa yang mengetahuinya langsung menunduk malu. Ia lalu pergi ke ruangan Nenek yang kemarin.

" Ada apa Nona kesini ?" seseorang bertanya sekaligus menghenghentikan langkah Vinsa. seorang wanita berpakaian pelayan itu mengerutkan dahinya.

" Saya ingin menemui Nenek Kang." ucap Vinsa jujur. Pelayan wanita yang tadi bertanya pada Vinsa memperhatikan Vinsa dari ujung kepala sampai kaki, Vinsa yanhg dilihat begitu menjadi risih.

" Bisa bertemu sekarang ?" Tanya Vinsa menyadarkan wanita didepannya.

" Ya... di ruangan sebelah sana."

Tanpa mengatakan apapun lagi Vinsa segera melangkah menuju tempat yang di tunjukkan wanita tadi.

Tok..tok..tokk...

" Masuk." Terdengar balasan suara dari dalam. Vinsa lalu membuka pintu itu dengan perlahan, pertama ia membuka pintu tua itu ia terkagum-kagum, ruangan sederhana dengan dinding berwarna dasar coklat muda , dihiasi bunga hias anggrek dan mawar dan rak juga lemari berjejer, serta di lengkapi sofa putih bersih yang terlihat sangat empuk dan nyaman tidak lupa aroma terapi harum yang menambah suasana ketenangan . Terdapat juga balkon yang menghadap ke arah kota sehingga menjadi pemandangan yang sangat bagus jika malam dan sore hari.

" Nak ?" Vinsa terkejut karena ia merasakan sentuhan di lengannya.

" Eh.." setelah melihat ternyata Nenek Kang yang menyentuhnya, Vinsa kemudian menunduk dan wajahnya terlihat sedih." Maaf Nek, aku telat masuk, padahal ini hari pertama bekerja."

" Tidak apa nak, jangan sedih ya ? Nenek sudah memaafkanmu "

" Nenek aku sungguh minta maaf, aku tidak mengetahui kalau akan ada acara di universitas, sungguh aku tidak bermaksud...

" Nak.. Nenek sudah memaafkanmu,"ucap sang Nenek, lalu mengangkat kepala Vinsa dengan lembut agar Vinsa menatap Nenek Kang." Sungguh Nenek benar-benar telah memaafkanmu, jangan sedih lagi, ayo nenek akan mengenalkanmu pada semua karyawan Nenek."

Vinsa menganggguk setuju, lalu ia mengikuti langkah Nenek Kang.

" Saya minta perhatian kalian sebentar !" Ucap Nenek Kang dengan sedikit berteriak membuat para pekerja menoleh memberikan perhatian.

" Perkenalkan Namanya Al...

" Ae-Sang, Nama saya Ae-Sang," ucap Vinsa memotong membuat Nenek Kang mengernyit bingung.

" Ya namanya Ae-Sang, dia pekerja baru disini, Saya minta kalian mau membantunya mengenalkan cara atau aturan bekerja disini. Dan tentunya mau berkawan baik dengannya."

" Michele, ayo antarkan dia." Nenek Kang memerintah pada seorang Gadis berambut pirang, gadis itu segera menganggukan kepalanya setuju, namun ekspresi gadis itu tidak ada, ia terlihat sangat dingin. Vinsa rasanya ingin menolak, tapi apa daya ? Ia tidak bisa apa-apa, lagipun tadi ia datang terlambat. Masa sudah datang telat minta yang tidak-tidak ? Sungguh merepotkan.

Tak lama kemudian semua pelayan yang di kumpulkan Nenek Kang pergi melanjutkan pekerjaannya masing-masing kecuali gadis yang bernama Michele. Vinsa mencoba menghangatkan suasana, ia berjalan mendekati Michel lalu menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan, rupanya Vinsa ingin berkenalan. Namun baru saja ia menyodorkan tangannya gadis yang bernama Michele itu langsung melangkahkan kakinya sambil mengatakan " Ikuti Aku," tanpa melihat sodoran tangan dari Vinsa. Vinsa mengangguk lemas, lalu mengikuti kemana Michele pergi.

VinsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang