1. A Snowstorm gave good luck

12 4 2
                                    


!!! WARNING !!!

Cerita ini asli dari saya sendiri, bukan copyan dari cerita lain alias plagiat, cerita ini murni dari saya, dan apabila ada kesamaan nama tokoh dan kejadian itu hanya ketidak sengajaan semata.

Bagi pembaca saya mohon kebijakannya :)

----------------------------###---------------------------


Hari ini udara tidak cukup baik, badai salju tiba-tiba datang menerpa kota dengan cukup kencang menjadikan suhu udara yang dingin menjadi lebih dingin.

Sial . Itu umpatan yang tepat di layangkan dari seorang gadis yang sendirian berjalan di pinggir jalan taman Flo yang semua tanamannya sudah tertutup salju.

"Kenapa aku tidak mengetahui ini ? Akh.. aku bisa mati kedinginan " ucapnya dengan suara gemetar menahan dingin masuk ke tubuhnya lebih dalam. Kemudian ia segera berlari menyusuri jalanan yang sudah tertutup oleh salju, berharap ada toko atau rumah untuk ia singgah sebentar menghindari badai yang semakin parah.

" Ah.. masih ada toko yang buka " tanpa pikir panjang ia segera menuju toko itu dan lalu segera masuk ke dalamnya.

" ah.. hangattt , akhirnya aku tidak jadi mati kedinginan " ucapnya dengan lirih lalu melepas syal dan topinya, membiarkan udara hangat dari mesin penghangat ruangan masuk ke tubuhnya.

" Hei nak, " sapa seorang wanita tua.

" Eh.. iya ? Ada apa nek ?" Jawab gadis itu ramah.

" Kenapa kau kemari ? Apa kau perlu sesuatu ?"

" Tidak, saya hanya singgah sebentar disini, karena saya terjebak badai salju dan rumah saya lumayan jauh, boleh kan nek ?"

" Tentu saja, ayo duduk disana," ajak nenek itu.

Gadis itu menganggukan kepalanya tanda setuju, lalu mengikuti sang nenek yang berjalan di depannya, ia sesekali mengamati desain interior tempat itu, tembok yang di lukis menggambarkan pohon sakura yang bunganya berguguran ke tanah dan ada juga yang terbang terbawa angin itu menarik perhatiannya, lalu ada beberapa barang antik yang harganya memang lumayan mahal itu tersusun rapi di meja yang terdapat ukiran indah. Sungguh menarik hati ingin ia sentuh, namun tiba-tiba tangannya di tarik lembut oleh sang nenek .

" Duduk lah " ucap nenek pada sang gadis, yang lalu di balas senyuman oleh si gadis yang lalu duduk setelah sang nenek duduk lebih dulu.

" Siapa namamu nak ?" Tanya sang nenek.si gadis terlihat termenung sejenak memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan, mungkin bagi orang lain pertanyaan itu akan di jawab dengan mudah, namun bagi Vinsa pertanyaan itu merupakan pertanyaan yang agak sulit, bahkan mungkin lebih baik ia menjawab soal matematika dari pada menjawab pertanyaan seperti itu.

" Alvinsa... ya Alvinsa Aquina, nenek bisa memanggil saya Vinsa " jawabnya dengan lancar setelah memikir keras apa yang akan dia jawab. Dan akhirnya dia memilih nama "Vinsa" dan Hei ! Tentu saja itu adalah nama aslinya.

" Nama yang bagus, tapi se.. " belum tuntas nenek Kang berbicara, segera Vinsa potong

" Saya blasteran Korea-Eropa, baiklah saya sebenarnya memiliki 2 nama, Jung Ae-sang, itu nama korea saya, dan itu adalah nama resmi yang tercantum di surat kelahiran dan surat keluarga, tapi saya mohon panggil saya Vinsa saja, entah mengapa saya lebih menyukai nama itu, mungkin karena ibu saya yang memberi nama itu untuk saya " potong Vinsa dengan kalimat yang lumayan panjang. Tak lupa selalu ia perlihatkan senyumnya.

VinsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang