1

1.9K 172 9
                                    

Suzy mengelus dada Jongin penuh kasih sayang, sedangkan Jongin menciumi pucuk kepala Suzy.

"Bagaimana persiapan pernikahanmu?" Tanya Suzy menghentikan aktifitasnya lalu menatap Jongin penuh tanda tanya.

"Hm. Begitulah." Jongin membalas hanya dengan gumanan, jujur saja dia malas membahas pernikahannya.

"Kim Jongin!" Seru Suzy sebal.

"Apa?" Jawab Jongin.

"Jawab pertanyaanku!"

"Bae Suzy! Aku tak suka sungguh kau membahas topik itu saat kita sedang bersama aku muak!" Balas Jongin dengan membentak Suzy membuat wanita itu menatapnya berkaca-kaca.

"Aku hanya bertanya dan kau membentakku? Aku takut kau mulai mencintai wanita itu." Lirih Suzy takut.

Jongin menarik Suzy kedalam rengkuhannya, mengelus punggung wanitanya penuh sayang.

"Maafkan aku Suzy." Ucapnya.

"Kau berjanji 'kan? Jangan mencintainya." Tanya Suzy penuh harap.

Biarkanlah dia menjadi wanita egois, Jongin adalah kekasihnya dan wanita yang akan dinikahi Jongin adalah calon istri Jongin. Namun Suzy tetaplah Suzy, wanita egois yang tak suka miliknya dipegang orang lain. Namun terpaksa Suzy merelakan Jongin demi wanita itu karena keluarga wanita itu begitu berjasa pada keluarga Jongin.

"Aku berjanji, aku hanya mencintaimu sampai kapanpun. Tenanglah setelah 1 tahun aku akan menceraikannya." Janji Jongin.

Suzy tersenyum dibuatnya, ia memeluk erat Jongin. Jongin mencubiti pipi Suzy gemas, seharian mereka menghabiskan waktu diapartement Suzy dengan bercanda bersama, memasak bersama, dan bermain game atau menonton film.

-o0o-

Bergelut dengan berkas-berkas yang setumpuk tak membuatnya patah semangat dan terus meneruskan pekerjaannya hingga malam tiba bahkan melewati jam kerja, bisa dikatakan dirinya gila kerja. Bukan karena uang tetapi butuh pelarian dari pikiran-pikiran yang menganggunya.

"Bekerja tak ada habisnya lebih baik mencari wanita." Dengan mendengus Naeun duduk diatas sofa disamping meja kerja Myungsoo.

"Berhenti menceramahiku kau masih kecil." Balasnya.

"Aku ini sudah 22 tahun kalau kau ingin tahu." sungut perempuan itu.

"Pikirkan kuliahmu dulu sebelum mengangguku Kim Naeun."

Naeun geram kemudian menghampiri kakak menyebalkannya.

"Jongin oppa saja sudah ingin menikah, kau kapan?"

"Jongin dan diriku berbeda, usianya sudah 28 tahun dan itu cukup matang." Myungsoo menatap sekilas Naeun.

"Kau dan Jongin hanya berbeda dua tahun! Ayolah jangan terus berada di lubang hitam dan merenungi Jiyeon dia tak akan kembali, sekali mati ya mati!" Naeun telah kehabisan kesabarannya, sudah cukup Myungsoo menggenang Jiyeon. Padahal Jiyeon telah melakukan kesalahan fatal namun Myungsoo tetap menyayanginya dan mencintai wanita itu.

"Jaga bicaramu Naeun!" Bentak Myungsoo.

Naeun mendengus sebal,"cih bela saja terus ular itu!" dia berjalan keluar dari ruangan Myungsoo dengan kaki dihentakan.

•••

Broken [3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang