Prolog

2K 114 0
                                    

Minghao Pov

Semuanya begitu jelas sekali didepan mataku, kejadian itu yang tak ingin aku lihat. Aku hanya berdiri terpaku saat melihat bagian dari hidupku itu pergi selamanya dari sisi ku. Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan, dengan hati yang pecah berkeping-keping aku hanya bisa meratapi semuanya itu. Setetes air mataku menetes membasahi pipiku. Xu Minghao, kalian bisa memanggilku Minghao. Aku berasal dari negara China dan berpindah ke Korea karena Mamaku menikahi pria yang berperan sebagai ayah baruku. Aku memang merasakan sesuatu yang berbeda dari ayah baruku beda dengan ayahku yang menceraikan mama.

Aku merasa lebih nyaman dengan ayah baruku ini, dia begitu sayang dan memperhatikan anak-anaknya. Beberapa bulan kemudian mama melahirkan adik perempuan. Aku sangatlah bergembira bahwa aku mempunyai adik perempuan, doaku yang selama ini aku doakan ternyata semua itu terkabul. Aku sangat bersyukur atas terkabulnya doaku ini. Adik perempuanku bernama Kim Yume. Yume adalah nama yang berasal dari Jepang yang berarti 'mimpi'. Meski mama ku bangsa China, dia sangat menyukai nama Yume, karena nama itu sangatlah Bagus.

Kukira semuanya akan tetap utuh dan bersatu untuk selama-lamanya, keinginanku tidak yang kuinginkan. Aku kira aku tetap sehat dan bahagia, nyatanya aku menderita tumor jantung saat berumur 17 tahun. Tidak bisa kubayangkan, kenapa aku harus menderita seperti ini. Aku tak menyangka kehidupanku yang dulunya bahagia kemudian tumor jantung itu datang kepadaku dan membuat hidupku menderita. Yume, adikku selalu menyemangati dan menghiburku di saat aku terpuruk. Aku bersyukur mempunyai adik yang selalu ada disisiku.

Setelah kejadian ini, aku sungguh tak ingin melihat langsung darah segar yang keluar dari dahi, ujung bibir, dan tangan itu mengalir membasahi aspal jalan. Aku tidak bisa berkata apa-apa, kakiku sudah tak dapat aku tumpu agar tetap berdiri. Semua tubuhku lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sekarang aku kehilangan kedua orang tuaku karena mereka kecelakaan.

Sekarang aku hanya tinggal bersama Yume, apa ini takdirku untuk hidup yang bernasib buruk terus, dulu penyakit sekarang aku ditinggal kedua orang tua ku. Apa ini semua yang harus kurasakan, mungkin ini yang harus aku terima.

"Oppa, jangan menangis... Aku ada untukmu." Yume merangkulku dari belakang

"Y... Yume? Gomapda," ucapku memegang tangan Yume yang lembut nan putih

"Aku tau ini sangat menyakitkan, tapi eomma kan sudah bilang jika ia pergi meninggalkan kita, tidakkah eomma selalu ada di hati kita." Yume menenggelamkan kepalanya di punggungku. "Sebenarnya, aku benci melihat langsung seperti ini!?" Yume menangis tersedu-sedu di punggungku

Aku hanya menundukkan kepalaku, aku tak bisa berbicara, mulutku terbungkam rapat. Perkataan Yume memang benar, aku sendiri juga membenci kejadian ini yang memakan nyawa dua orang tuaku. Tak terasa air mataku mengucur deras dan berjatuhan di aspal. Ini benar-benar tidak kuinginkan sama sekali, harapanku hancur! Hancur berkeping-keping. Harapanku itu sudah terbakar hangus malah menjadi malapetaka bagiku.

'Harapan yang aku harapkan sudah hancur dan terbakar hangus dariku dan digantikan oleh malapetaka' batinku terisak-isak

Prolog End~~~

Thanks >The8< [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang