6.1 Revealed

687 48 2
                                    

Terima kasih bagi kalian para readers yang masih setia menunggu ceritaku hingga saat ini, meskipun aku jarang untuk up. Terlalu fokus ke dalam urusan kehidupan nyata, sampai dunia wp terlantar begitu saja. Niatnya mau up saat sedang senggang, tapi akhir-akhir ini selalu tidak bisa. Ini pun aku berusaha mencuri waktu di sela-sela kesibukan saya. Hampir tidak ada waktu untuk menulis cerita ini, tapi kalau tidak sekarang, harus kapan lagi(?) sangat tidak baik jika selalu menunda-nunda. Maka dari itu, walaupun sibuk, aku masih berusaha meluangkan sedikit waktu untuk menulis cerita ini.

Dimulai dari cerita ini, akan banyak rahasia-rahasia masa lalu yang sedikit demi sedikit akan terungkap... Maaf jika nantinya bakal terlihat gaje dan membosankan.

Enjoy the story...

Tap...tap...tap...

Suara langkah kaki beralaskan fantofel memecah keheningan koridor Agency Akatsuki. Postur tubuh yang tegap, gagah, serta langkah kaki yang berwibawa menjadi ciri khas bagi pemilik fantofel tersebut. Dari jalannya, bisa diketahui bahwa dia sedang terburu-buru.

"Aku pulang dulu," ucapnya tanpa berhenti barang sedetik pun dan masih tetap melangkahkan kakinya menjauh.

"Hati-hati di jalan Nar!" belum sempat yang lainnya ikut menjawab, ia sudah menghilang meninggalkan ruangan.

Langkah kaki dipercepat ketika menginjak pelataran luar agency. Berjalan pasti menuju parkiran mobil milik agency. Terlihat di sana, masih banyak mobil yang terparkir apik berjajar. Salah satu di antaranya adalah milik pria ini.

Audi hitam keluaran terbaru berhasil keluar dari parkiran agency. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah yang sedang dituju pemiliknya. Berkelana menembus kesunyian malam di pinggiran kota.

Beruntung malam ini cerah, meskipun cahaya bulan di atas sana tidak begitu terang bersinar. Bintang-bintang yang berkelap-kelip juga masih tidaj membantu menerangi gelapnya malam. Ditambah lagi dengan hawa dingin malam yang terasa menusuk kulit. Sungguh, siapapun pasti butuh kehangatan saat ini.

Lampu merah perempatan jalan menyala spontan, membuat beberapa mobil berhenti setelahnya. Deru mesin kendaraan meredam suara-suara mistis di malam hari yang terbentuk dari imajinasi karena ketakutan.

Hijau pada lampu rambu lalu lintas telah menyala setelah sepersekian detik. Kendaraan-kendaraan yang semula berhenti, mulai kembali bergerak maju. Klakson-klakson mobil terdengar bersahutan ketika kendaraan di depannya menghambat jalan.

Tin...tin...tin...

"Ck. Kenapa macetnya harus sekarang sih? Bisa-bisa kakek marah padaku," gerutu pria tadi, a.k.a Naruto.

Ia terus menekan bel klakson mobilnya sampai bosan. Bunyinya begitu nyaring; memekakkan telinga.

"Ck. Ada apa sih di sana?" tanyanya pada diri sendiri. Bertanya-tanya apa yang telah menghambat jalan di depan sana.

Sirine ambulance tiba-tiba terdengar dari arah yang berlawanan. Semakin lama semakin terdengar keras seakan-akan mendekat.

Perlahan, mobil-mobil di depan audi milik Naruto mulai maju sedikit demi sedikit sampai pada akhirnya bisa berjalan laju dengan kecepatan sedang; lebih lancar dari sebelumnya.

Sebelum mobil melaju dengan kecepatan lebih cepat lagi, sekilas Naruto dapat melihat beberapa korban tergeletak di sisi jalan yang sedang dievakuasi oleh tim medis. Mereka terluka parah. Sebagian tubuh mereka hangus terbakar dan luka-luka, meskipun tidak terlalu jelas terlihat karena gelapnya malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang