Episode 12

1.7K 170 1
                                    

Sudah dua puluh menit lamanya , namun hanbin belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Mana sih hanbin!!!!!"

"Maksudnya apa sih, tau lo gak dateng ngapain gue bela belain nungguin lo!" Ucap lisa kesal sambil menghentak hentakan kakinya

"Dasar, hanbin sialannnn!!!" Geramnya sekali lagi dan berhasil membuat orang di sekitar menoleh kepadanya dengan tatapan bingung.

Lisa terus berjalan sendirian dengan hati kesal pada hanbin.

Harusnya lisa tidak percaya pada ucapan hanbin, dan tidak akan berakhir lah lisa sendiri di jalana ini.

"Itu bukannya si lisa lisa yang lagi di deketein hanbin yah?" Gumam seorang pria sambil mengingat ngingat nama lisa

"Eh, lisa ya?" Sapa seorang pemuda tinggi, wajahnya cukup sangar menurut lisa

"Bukan." Jawab lisa singkat dan kembali berjalan tanpa menghiraukan pemuda tadi.

Bobby. Pemuda tadi bernama bobby, teman hanbin dan jisoo.

Bobby tersenyum simpul kala mendapat jawaban singkat jelas dan padat dari lisa

"Oke juga si lisa" batin bobby sebelum berlari kecil untuk menyeimbangi lisa berjalan

Bobby berjalan beriringan dengan lisa, tidak ada yang berbicara sama sekali. Sesekali lisa melirik bobby, ada perasaan takut dan kesal.

"Nih hanbin kedua, kali yah" batin lisa asal

"Lo?! Ikutin gue?" Tanyanya sergap sambil menunjuk nunjuk wajah bobby

"Iya" jawabnya polos sambil senyum kuda pada lisa

"Cihh! Jujur banget"

"Gue gak bisa bohong"

"Terus, ngapain lo ikutin gue? Gue gak punya hutang sama rentenir, gue gak punya tunggakan rumah, gue gak ngelakuin kriminalisme" jelas lisa  panjang lebar sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Emang tampang gw tampang penagih hutang?" Tanya bobby polos

"Penagih hutang terlalu bagus buat lo!" Jawab lisa dengan jujur sambil melanjutkan jalannya

Bobby pun mengikuti lisa yang entah kemana.

"Terus. Apa dong tampang yang cocok buat gue?"

"Apasih, lo mau ngapain sebenernya? Jangan gangguin gue, gue ada janji sama orang. Dan, dia cowok!" Ucap lisa sambil menekakankan kata cowok

Bobby tersenyum miris mendengar perkataan lisa. Dia tahu, lisa sedang menunggu hanbin yang sekarang sedang menjaga jisoo.

"Kenapa senyum? Lo gak percaya?"

"Gue telpon--"

Saat lisa hendak mengeluarkan handphone nya dari tas

"Hanbin lagi sama orang lain" potong bobby sambil menatap dedaunan dan kerikil di bawahnya, sesekali menendang nendang kecil kerikil itu.

Lisa dengan replek mematung dengan menatap bobby tanpa ekspresi.

Mungkin nama hanbin banyak, dan mungkin yang ia maksud bukan hanbin yang lisa pikirkan.

Bunyi dering telpon lisa  terus berbunyi , namun tidak di angkat smaa sekali.

"Kenapa woy? Biasa aja kali." Ucap bobby menyadarkan lisa

"Mending maen sama gue" ajaknya sambil merangkul lisa. Namun sayang, lisa melepaskan tangan bobby dari bahunya.

"Gue mau sendiri" jawabnya dengan mata yang entah menatap ke arah mana.

"Yaudah, gue te--"

"Gue gak kenal lo, mending lo pergi!" Bentaknya, tanpa sadar lisa mengeluarkan air mata

"Lis, lo nangis" kaget bobby sambil mengusap air mata lisa namun ia tepis setelah beberapa detik bobby mengusap air matanya.

Tanpa sepatah katapun, lisa langsung pergi dari hadapan bobby yang tengah menatapnya bingung.

Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menyaksikan kejadian ini.





singkat jelas dan padat.
•vote, komen!

The Great Seducer [hanlice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang