Episode 8

1.9K 165 2
                                    

Setelah beberapa menit diperjalanan menuju rumah hanbin, kini mereka telah sampai di kediaman hanbin

"Jangan dulu turun lis" perintah hanbin yang kini tengah membuka pintu keluar pengemudi

Lisa muter 80 derajat mengikuti langkah kaki pria itu "mau ngapain nehh?" gumam lisa dari dalam mobil

"ayo lis" ajak hanbin sembari membukakan pintu untuk lisa

"yaampun bin gue juga bisa kali sendiri" jawab lisa kikuk, lisa merasa agak canggung sih hanbin kea gini, apalagi setelah ucapannya dan hanbin tadi di mobil.

"biasain kayak gini,biar gak kaku kalo ntar udah jadi suami istri" perkataan hanbin membuat lisa langsung pergi dari hadapan hanbin karena malu 

"rumah siapa yang tamu siapa." heran hanbin "tapi gue sukak kok,hehe" lanjunya langsung menyusul lisa
.
.
.
.
"Terus lo tinngal sama siapa" tanya lisa setelah memasuki ruangan rumah hanbin sambil berkeliling melihat lihat 

"hah?" 

"lo punya rumah segede gini terus bokap nyokap lo yang always stay in abroad jarang balik , gak mungkin kan lo tinggal sendiri?" tanya lisa sambil menatap hanbin jengah

"ohh haha. lo mau nemenin gue?" goda hanbin

"tau ah bin cape gue ngomong sama lo mah gak ada ujungnya. mending ambilin minum" 

"gue sama asisten rumah doang lis, hanbyul kadang nemenin. tapi gak tiap hari sih" jawabnya sambil berarah ke lemari es "nih" hanbin memberikan yogurt strowberry pada lisa

"siapa hanbyul?pacar lo?" tanyanya sambil mengambil yogurt dari hanbin

"iya" 

"oh. yaudah lo ngajakin gue kerumah lo mau ngapain?'' tanya lisa dingin

Hanbin yang menyadari peerubahan sikap lisa hanya tersenyum manis menatap lisa yang kini tengah meminum yogurt nya dengan wajah......bisa dibilang cemburu?!

"hanbyul adek gue'' jawab hanbin yang tengah berjalan ke atas tangga "gue ganti baju dulu bentar yah. abis itu kita makan'' lanjutnya dengan sedikit berteriak

"iya. jan lama lama gue laperrr" balas lisa.
.
.
.
.
"lo mau makan apa?" hanbin

"terserah lo" 

"kita keluar aja gimana?" ajak hanbin

"ya kalo masih diluar mah mending sekalian aja tadi makan bareng temen lo" ucap lisa yang malas

"ya gue takut lo gak nyaman aja deket temen temen gue" 

"pengertian banget duhh hanbin" batin lisa

"yaahhh......iya sih" jawab lisa jujur

hanbin menoyor kepala lisa pelan "huh dasarr.lo bisa masak?' hanbin

lisa hanya nyengir menjawab pertanyaan hanbin sambil geleng geleng kepala

"lu pan cewek lis masa gak bisa"  ledek hanbin

"Heh!!!! emangnya cewek doang yang dituntut harus bisa masak hah? cowok juga kali harus bisa. gimana kalo lu gak dapet pasangan seumur hidup terus gak bisa masak.  siapa yang mau masakin lo? kucing?hah?!!" amuk lisa tidak terima di ledek hanbin

"ya gue mah sih udah pasti dapet pasangan,secara gue ganteng,kaya,baik. kuarang apa lagi. sempuuurrnaaaa~" jawab hanbin santai diakhiri dengan nyanyain seempurna itu loh. Bukan rokok djarum sempurna loh yah.hehe

lisa tidak membalas perkataan hanbin, dia memilih melipatkan kedua tangannya di dada tanda marah

"yaudah iyaa gue salah sorry liisss,gue pan cuma becanda doang elahh" lerai hanbin "gue telpon temen gue dulu deh suruh kesini buat masakin terus kita makan bareng" lanjutnya

"katanya lo gak punya banyak temen" tanya lisa masih dengan posisi marahnya

"tetangga gue liss" jawab hanbin ramah

"ohhh" acuh lisa "yaudah nunggu apalagi, panggil sono" suruh lisa

"eh mau ngapain lo?"

"ya gue mau manggil temen gue" jawab hanbin santai

"ya langsung aja datengin ke rumahanya kan tetanggaan. gaya banget sih pake telpon telpon segala" sinis lisa tidak suka

"takut orangnya gak da liiiss" lanjut hanbin melas

"ya balik lagi bego." 

"denger ya bin, selagi kita masih mampu jalan,masih punya anggota badan sehat apa salahnya kita gunain? kerasa ntar kalo udah tua" nasehat lisa yang sekarang tengah duduk cantik di sofa menatap hanbin 

"oh- emm....yaudah gue kesana dulu" pamit hanbin malu

"iyee....."
.
.
.
.
"suroyo yoyo.......yooooo." teriak hanbin dari gerbang hanbin. karena emang rumah hanbin sama temennya saling berhadapan, mereka tinggal di komplek elit . 

lisa yang mendengar teriakan hanbin dari dalam hanya menggelengkan kepalanya malas "sering seringlah kau hanbin menggerakan tubuhmu" ucap lisa sambil membaca majalah majalah yang ada di bawah meja

BACK TO HANBIN

Yoyo nama teman hanbin yang merasa terpanggil langsung keluar dari dalam rumah

"apaan anjng teriak teriak" jawab yoyo sedikit marah karena hanbin tak ada hentinya berteriak , padahal yoyo udah ada diluar .wkwk

"sini. lu udah makan balum?" tanya hanbin dengan sedikit berteriak

yang ada dikomplek itumah sihh biasa biasa aja. toh pemilik rumahnya pasti pada gak ada lagi di luar negeri atau engga lagi dikantornya (sebagaian penghuni kompleks ini kerja di perusahaanya keluarga hanbin dan sebagiannya lagi ada yang memiliki perusahaan masing masing namun tidak sekaya keluarga hanbin)

 Tapi beda dengan teman teman hanbin,mereka semua anak dari CEO terkenal di korea maupunluar negeri.

Seperti tetangganya ini yang  bernama yoyo,dia merupakan anak dari CEO otomotif terbesar di korea bahkan sudah mancanegara . Tak heran jika sekarang didepan rumah Yoyo terdapat 7 mobil berbeda beda, bayangkan bagasi dan halam rumahnya sebesar apa jika terdapat 7 mobil. 

Yoyo, bobby dan hanbin mereka semua memiliki ikatan persaudaraan dari orangtua mereka. Ayah hanbin merupakan anak dari kakek dan nenek hanbin, Ibu yoyo kakak dari ayah hanbin kwon dami,dan ibu bobby Kwon Hyiron  adik dari ayah hanbin dan ibu yoyo. 

"mau traktir nihh?" tanya yoyo semangat

"iya. buruan sini" 

"oke siappp bosss otw!" lanjut yoyo lalu kembali ke dalam untuk mengambil handphone nya

"mana?" tanya lisa saat hanbin kembali ke dalam

"bentar lagi kesini yang, sabar" jawab hanbin santai

"yang yang pala luuu,hmmmm jantung gueeeee:(" batin lisa resah karena deg degan.iya lah gak deg degan lu modarrrrr:( mf kak lisaa:)

"HAANNBINNNNNNNNN......." 


Instagram; @shintayolandairawan komen follback , done langsung ❣️

-BERSAMBUNG-

The Great Seducer [hanlice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang