"Berabad-abad yang lalu aku dan Michaela mendapat satu tugas penting dari Tuhan.
Kami dikirim untuk pergi ke dunia manusia. Awalnya kami segan untuk pergi ke dunia manusia, namun setelah kami datang ke dunia kami begitu terpukau.
Surga memang lebih indah, tapi entah mengapa disana kami merasa tenang.
Sampai suatu hari, kami telah menyelesaikan tugas kami, dan kami dipanggil oleh Tuhan untuk kembali ke surga.
Dengan terpaksa kami meninggalkan dunia.
Tetapi, Michaela yang sudah terlanjur terbelenggu dan mencintai dunia, ia tak ingin meninggalkan dunia.
Ia meminta pada Tuhan untuk mengizinkanya tinggal didunia sebentar, dan Tuhan mengizinkannya.
Hingga waktunya telah usai, Tuhan memintaku untuk memanggil Michaela agar kembali.
Amat disayangkan saat aku kembali ke dunia, Michaela telah memotong sayapnya, ia mensugesti dirinya agar berperan sebagai seorang manusia.
Sebenarnya, aku sudah menduga ini akan terjadi. Ia yang begitu menyukai dunia takkan mau meninggalkanya.
Aku pun kembali ke surga, mengawasi Michaela dari atas sini, tidak ada hal buruk yang terjadi selama ini.
Hingga hari itu pun tiba. Hari dimana ia menyebarkan tulah kepada mu, anak ke 7 dari 7 bersaudara sebagai persembahan pertukaran nyawa dengan sehelai sayapnya untuk kembali ke surga.
Ia akan terus menyebarkan tulah untuk anak ke 7 dari 7 bersaudara sampai ke 7000 sayapnya terpenuhi.
Tapi, Tuhan tidak menginginkannya kembali ke surga, maka dari itu untuk menghentikan perbuatannya Tuhan akan mengirimu untuk menghentikannya.
Nyawa dari ke 6999 manusia berada ditanganmu. Silahkan kau Pilih akan menghentikannya dan membalaskan dendam untuk kematianmu atau kau menerima takdir kematianmu dan surga telah menantimu." Gabriela menunjuk sebuah pintu, itu adalah gerbang menuju surga.
"Akan ku hentikan dia" Chan Woo berkata mantap, membuat Gabriela tersenyum gembira.
"Kalau begitu terimalah ini" Gabriela menyerahkan sebuah apel pada Chan Woo.
"Ini adalah buah surga, kuharap kau bisa membujuknya dengan berbicara dengan baik. Dia akan menjadi manusia seutuhnya saat memakan ini. Artinya, dia tidak akan menjadi abadi seperti saat menjadi malaikat." Mungkin Gabriela memang marah kepada Michaela, tapi yang Chan Woo lihat dan rasakan masih ada kasih sayang yang tersisa untuk Michaela dalam diri Gabriela.
"Boleh aku bertanya sesuatu?" Chan Woo menatap Gabriela, dan dijawab dengan anggukan.
"Dimana sayapmu?" Chan Woo menunjuk punggung Gabriela, baru ia sadari ia tak melihat sayap Gabriela.
Gabriela tersenyum getir.
"Aku memotongnya" Gabriela mengalihkan pandangannya.
"Untuk mendapatkan ini." Gabriela menyerahkan sebuah benda.
Sebuah belati.
"Apa ini?" Chan Woo menerima belati yang diberikan oleh Gabriela.
"Kurasa, Michaela tidak akan bisa kau ajak bicara dengan baik baik. Itu bukan hal yang mudah. Atas izin Tuhan, aku memotong sayapku untuk menukarnya dengan belati itu. Itu adalah belati yang dibuat oleh raja iblis. Satu hal yang perlu kamu ingat, belati itu bisa membunuh seorang malaikat, tapi saat kau sudah menggunakannya sekali kau tak akan bisa menggunakanya lagi, jadi gunakan sebaik baiknya belati ini, karena ini hanya ada satu diseluruh alam semesta." Gabriela menjelaskan, Chan Woo mengerti.
"Aku akan berusaha sebaik mungkin" Chan Woo meyakinkan Gabriela.
"Kalau begitu kembalilah sekarang, dengarkan dan ikuti suara orang yang kau kenal, maka kau akan kembali dengan selamat" Gabriela menunjuk sebuah gerbang yang terbuka.
"Ah, aku melupakan sesuatu!" Gabriela berteriak menghentikan gerakan Chan Woo.
"Saat kau kembali ke dunia, kau bukanlah kau yang dulu. Kau, akan melihat mereka. Roh roh Kudus."
Chan Woo mengangguk mantap dan berlari keluar gerbang.
Saatnya telah tiba. Pembalasan atas kematian.