COUNTER-ATTACK

1.1K 150 29
                                    

Pemakaman saat dunia sedang kacau?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemakaman saat dunia sedang kacau?

Sekarang Chan Woo dan saudranya sedang melakukanya.

Berita tentang kekacauan yang disebabkan para mayat hidup itu terus saja diputar ditelevisi dan media lain dan berhasil menjadi trending topic didunia.

Kalau memang yang diincar hanya Chan Woo seharusnya tak perlu membuat kekacauan sehebat ini bukan?

Pemakaman orang tua mereka sangat sederhana. Baiklah cukup. Cukup bersedihnya dan jangan tertalu tenggelam oleh kesedihan yang terlarut larut.

Chan Woo sudah menetapkan tekad. Ia memang harus segera menghabisi malaikat sialan itu.

Jinhwan menepuk bahu Chan Woo lembut, kemudian ia menatap lekat lekat mata Chan Woo seakan akan meyakinkan Chan Woo.

Chan Woo menyapukan seluruh pandanganya kepada saudaranya. Mereka semua mengangguk seakan akan meyakinkan Chan Woo.

"Kami akan bantu kamu Chan" Yunyeong angkat suara. Chan Woo mengangguk dan memeluk Yunyheong diikuti saudaranya yang lain.

Saat senja tiba, saat matahari akan mulai menenggelamkan wajahnya. Tiba tiba saja sebuah kilatan cahaya merah muncul didepan mereka. Siapa lagi kalau bukan Belphegor.

"Dimana dia?" Chan Woo bertanya pada Belphegor. Keenam saudaranya sudah pernah bertemu dengan Belphegor saat Michaela membunuh orang tua mereka.

Belphegor membisikan sesuatu pada Chan Woo, ia mendengarkan dengan seksama, lalu mengangguk.

"Ayo lakukan sekarang" Chan Woo berbicara mantap pada saudaranya, diikuti anggukan mereka semua.

Chan Woo lalu berlari kekamarnya, ia mengambil belati yang diberikan Gabriela kepada dirinya.

Keenam saudaranya mengambil senjata apapun yang bisa digunakan. Pisau dapur, golok, pemukul baseball, kayu, apapun itu.

Mereka menuju Lotte World Tower, bangunan tertinggi yang pernah ada.

Dan, seperti yang dikatakan Belphegor kepadanya, Michaela ada disana.

Bukan, bukan dibawah sini, tapi lihatlah keatas, ia berada diatas bangunan nan menjulang tinggi mencakar langit yang ditaburi kerlip cahaya bintang.

Michaela melihat mereka, membuatnya tersenyum miring.

Ia turun kebawah dengan begitu ringan, seperti bulu yang jatuh. Tetap pada keseimbangan yang stabil, meski ia belum sepenuhnya memiliki sayapnya.

Michaela kembali tersenyum miring kepada mereka.

"Sudah kubilang kan, berhenti mengikutiku" ucapnya dingin.

"Berada ditempat yang tinggi tak selalu menjadikanmu tinggi. Kau memandang langit, berdiri ditempat tertinggi berharap kau bisa menjadi lebih dekat dengan Tuhan, tapi kau salah besar. Bisa jadi Tuhan lebih menyukai mereka yang berada dibawah." Chan Woo mengabaikan kata kata Michaela, ia berkata dengan pelan namun pasti, penuh dengan keyakinan, membuat Michaela meluapkan emosinya.

Chan Woo dikelilingi saudara yang akan mendukungnya, karena itulah ia sangat yakin mengajak Michaela berperang denganya.

Detik inilah klimaksnya, para ghul muncul dari belakang badan Michaela. Mereka muncul dari jalanan gelap dan remang remang, mulai menampakan guratan wajah jelek mereka. Mayat hidup.

Menjijikan

Satu demi satu ghul bermunculan, menempatkan diri mereka dibelakang Michaela.

Bitch, jumlah mereka semakin banyak. Tujuh orang biasa melawan seorang malaikat dan segerombolan mayat hidup? Ini benar benar sangat tidak adil. Ah, bukan tujuh, tapi delapan, Belphegor.

Song Yunyheong meneguk air ludahnya.
"Bagaimana ini?" Nyalinya menciut.

Michaela menatap Chan Woo dingin. Tatapan yang menusuk.

"Kau sudah kuperingatkan sebelumnya. Jangan salahkan aku untuk apa yang akan terjadi" Michaela memperingatkan Chan Woo.

"Aku membawa pasukanku" Belphegor tiba tiba angkat suara, membuat perhatian ke-tujuh bersaudara itu teralihkan padanya.

"Kalian fikir aku akan dengan bodohnya melawan dia dengan sekumpulan tikus dapur dengan hanya mengandalkan diri?" Belphegor menggelengkan kepalanya.
"Lihatlah sekeliling kalian"

Kilau kilau cahaya mengisi seluruh penjuru. Diawali dengan kilatan cahaya remang remang berwarna merah yang berputat putar, semakin lama mereka semakin bersinar, hingga akhirnya membentuk sebuah badan.

Mereka sama dengan Belphegor.

Dengan kata lain, mereka adalah iblis.

Bukan dengan tangan kosong, mereka membawa senjata mereka masing masing, entahlah itu bisa digambarkan seperti sebilah pedang, gada, panahan, dan senjata lain yang tak mereka ketahui- ketujuh saudara.

Perhatian mereka kembali teralihkan, saat satu iblis mendekati Belphegor. Ia menghormat pada Belphegor, sama persis saat pertama kali Belphegor menghormat pada Chan Woo.

"Seperti yang anda minta" iblis itu menyerahkan tujuh buah pedang. Belphegor memberikanya pada ketujuh saudara.

"Ini lebih layak daripada pemukul baseball" Belphegor menyerahkan pedang tersebut.

"Ini cukup berat" June yang mencoba mengayunkan pedangnya malah hampir menciderai telapak tanganya.

"Kalian akan terbiasa" Belphegor meyakinkan mereka.

"Yah dengan begini kita seimbang, jadi aku nggak akan menahan diri" ucap Michaela lantang.

"Kami juga nggak akan menahan diri" Hanbin membalas ucapan Michaela dengan lantang.

Mereka benar benar tak akan menahan diri.

***

Tamatin ga ya? Hmm

KILLING ME ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang