3 | Althein

3.1K 558 104
                                    

That's what happenswhen your heart breaksyou tell yourself no onewill ever be allowed inside againbut then someone comes alongwith light in their eyesand suddenly your heartgoes to war with your head

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

That's what happens
when your heart breaks
you tell yourself no one
will ever be allowed inside again
but then someone comes along
with light in their eyes
and suddenly your heart
goes to war with your head

Courtney Peppernell

•••



Ketika kecil pasti pernah sekali dalam hidup lo mengalami yang namanya ledek-ledekan pake nama bapak. Ayo lo ngaku?

Kalo gak pernah berarti masa kecil lo suram. Karena percaya lah ledek-ledekan nama bapak adalah kegiatan legend yang dulu sering di lakukan. Wajib hukumnya.

Bahkan parahnya saking sering diledekin sampai akhirnya temen-temen sekelas lo keterusan manggil nama lo dengan nama bapak. Contohnya temen gue, Azka Giandra Ganendra.

Pernah suatu hari gue, Hari, Firga dan temen-temen lainnya pergi ke rumah Giandra pake sepeda, sengaja niatnya mau ngajakin main bola. Karena kata gue tadi, di sekolah kita kebiasaan manggil si Gian pake nama bapaknya akhirnya pas manggil keceplosan malah pake nama bapaknya.

"Ganendra"

"Ganendra"

"Maen yu"

Tak lama kemudian seorang wanita cantik berdarah campuran chiness sunda dengan wajah yang memukau keluar dan membuka kan pagar rumah, "loh kenapa yang di ajakin main malah bapak, bukannya Gian?"

Dan seketika kita semua ciut, malu iya, takut juga iya. Soalnya bapak Giandra alisan om Ganendra itu galaknya bukan main. Untung bapaknya enggak ada.

Mendapati ucapan ibunya barusan Giandra keluar dan langsung menghadiahi kita semua tatapan sengit. Tak lupa bocah kecil yang kemana-mana selalu ngintilin si Gian a.k.a si Iyo pun ikut meneceletuk.

"Siapa bunda? Kenapa yang di ajakin mainnya ayah bukan aa?"

Dengan polos Iyo datang dan berdiri di depan gue sambil mengedip-ngedipkan mata bulatnya, "aa mau main sama ayah? A Gian gak di ajakin main?"

Karena terlanjur malu gue hanya diem membiarkan teman-teman yang lain menertawakan. Sialan ini si Iyo.

"Ayo loh sering ledek-ledekan ya?" Sahut tante cici.

Kita semua hanya nyengir tanpa dosa, "hehehehe, maaf tante"

Dan sejak saat itu lah kita semua berhenti memanggil Giandra dengan nama bapaknya. Kecuali gue sih. Heheheheh.



Semesta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang