13 | Alpha Canis Majoris

2K 400 168
                                    

Have you forgotten who you are?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Have you forgotten who you are?

Here is a reminder.
You are the giver of light, of life.

Do you have any idea of your power?

Every time your body bends,
the universe yields to you.

Your eyes are twin worlds
they send up satellites to orbit.

And your skin is made up of the very fabric of time.

Look for the light within you.
Feel it surge like a river through your veins.

Use it to will your dreams into existence.

Lang Leav

•••

Ter•bi•a•sa, berasal dari kata asal biasa dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang memiliki arti lazim atau umum lalu ditambah imbuhan ter- sehingga membentuk sebuah kata yang memiliki makna sudah biasa.

Terbiasa merupakan sebuah kata yang paling Giandra benci keberadaannya karena bermula dari kata tersebut semua hal bisa berubah menjadi rumit. Misalnya terbiasa dengan seseorang yang tiba-tiba saja datang tanpa permisi layaknya sebuah ilusi yang menenangkan kemudian dengan secepat kilat ilusi itu mampu memorak-morandakan semesta yang Giandra tempati.

Sama halnya dengan Veliana Narendra.

Velia datang begitu saja di saat paling tidak terduga dalam hidup Giandra, lalu tanpa terduga dengan mudahnya dia mampu membiarkan Velia masuk kedalam kehidupannya hingga ia terbiasa berada pada semesta yang sama dengan gadis itu.

Karena terbiasa itu pula akhirnya Giandra menjadi takut, terlebih ketika kata terbiasa ini lambat laun akan berubah menjadi ketergantungan.

Bergantung kepada seseorang merupakan hal yang Giandra takuti. Ia takut jika ia sudah bergantung kepada orang tersebut maka ia akan hancur ketika orang itu pergi. Ia tidak ingin mengulangi kejadian yang sama untuk yang kedua kalinya.

Cukup dulu, tidak untuk saat ini.

Namun nyatanya dia telah gagal karena tanpa dia sadari lambat laun dia mulai terbiasa berada pada semesta yang sama dengan gadis yang ia kenal karena sebuah kebetulan.

Entah memang benar karena kebetulan atau mungkin saja karena takdir tuhan yang sedang menyamar.

Giandra melirik ke samping dan mendapati Velia sedang tertidur dengan wajah lelah yang sayangnya terlihat begitu menggemaskan. Mendapati hal itu, tanpa menunggu waktu lama lagi tangannya dengan sigap mencubit hidung Velia hingga membuat gadis itu terbangun.

"Heh boncel," panggil Giandra diiringin kekehan kecil. "Bangun, lo mau nonton apa cuma mau numpang tidur doang?"

"Ya ampun Gian, gue tidur bentar juga masih aja lo gangguin. Giliran lo tidur kaya orang mati suri aja gak boleh gue ganggu. Jahat lo."

Semesta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang