the one and only part 2

719 85 46
                                    

Sekarang Jaehwan sudah duduk di kursinya dengan selamat, tapi tatapan para siswa siswi tak pernah lepas darinya. Bagaimana tidak, kalau tadi dia berjalan bersama salah satu pangeran sekolah.

Bahkan saat jam istirahat pertama pun masih banyak anak kelasnya yang menatap horor Jaehwan. Jaehwan hanya merutuki dirinya sendiri. Inilah yang Jaehwan takutkan semua orang menatapnya tajam. Belum lagi bertemu fans Minhyun yang brutal ah bagaimana dengan nasib pemuda manis ini.

'Aku dalam masalah hyuuuung' rengek Jaehwan dalam hati.

Jihoon yang melihat pun tak mampu lagi untuk tidak bertanya.

"Ada yang harus kau jelaskan padaku Kim Jaehwan" ucap Jihoon menarik tangan Jaehwan, karena ia juga risih di tatap seperti itu karena ia duduk di samping Jaehwan.

Tapi belum sempat mereka keluar ada beberapa orang menghadang mereka. Bisa diketahui kalau mereka adalah sebuah genk disini.

"Ekhem... Mau kemana kalian.. Terutama kau Kim Jaehwan aku mau bicara padamu"

"Hah kenapa subae" tanya Jaehwan takut karena yang ia tahu orang ini salah satu fans sang pangeran perlu di ingat dia sedikit brutal.

"Kenapa kau bisa bersama Minhyun tadi pagi?? Jauhi Mihyun dia tidak pantas dengan mu" ucapnya tajam.

'Atas dasar apa kau menyuruhku menjauhi kekasih ku nenek lampir' inner Jaehwan. Ya itu memang hanya ia teriakkan dalam hati tapi seharusnya ia mampu meneriakkannya tapi ia sadar posisi.

"Tapi kenapa sunbae.. Apa salah aku berteman dengan siapapun"

"Haha berteman.. Jangan picik Kim Jaehwan kau tahu kan kalau selama ini Minhyun tidak pernah berjalan dengan siapapun kecuali dengan teman pangerannya dan beberapa jam yang lalu adalah kau" ucap Seolhyun sinis dan menatap remeh Jaehwan.

'Itu karena aku beruntung dan dia memang kekasih ku bodoh'

Jaehwan terdiam. Ya dia tak tahu harus berbicara apa sekarang takut ia salah bicara nantinya. Sedangkan Jihoon menatap Jaehwan khawatir dan berinisiatif mengajak Jaehwan pergi dari orang didepannya yang menatap tajam sedari tadi.

"Ayo kita pergi saja Jae" bisik Jihoon."permisi sunbae kita lapar dan kita mau ke kantin" ucap Jihoon takut-takut.

"Diam kau.. Ahh aku tau kau kekasihnya park Woojin salah satu penerus pangeran sekolah" ucap orang yang berada di belakang Seolhyun yang memarahi Jaehwan.

Jihoon hanya bisa terdiam sedangkan Jaehwan merasa sedikit bersalah dengan Jihoon karena harus terseret masalahnya.

"Ku peringatkan sekali lagi jauhi Hwang Minhyun kalau tidak kita lihat saja apa yang akan terjadi padamu nanti" Seolhyun tersenyum sinis kemudian mengajak anggota genk nya pergi tentu saja ke tempat Minhyun dan teman-temannya.

Jaehwan hanya menghela nafas kasar. Ini yang Jaehwan tidak inginkan baru berjalan bersama saja dia sudah dapat masalah.

"Sepertinya banyak yang harus kau jelaskan sekarang kepadaku mandu" ucap Jihoon menarik tangan Jaehwan menuju atap sekolah karena memang itulah tujuan awalnya. Kantin tadi hanya pengalihan supaya mereka bisa bebas dari Seolhyun dan teman-temannya.






****
"APA? JANGAN BERCANDA KIM JAEHWAN" teriakan Jihoon menggema memenuhi atap sekolah.

"Tidak usah teriak-teriak Jihoon-ah" ucap Jaehwan datar.

"BAGAIMANA AKU TIDAK TERIAK-TERIAK KALAU TERNYATA KAU.. Ahh Jaehwanie kenapa tidak pernah memberi tahuku" ucap Jihoon cemberut.

"Tadi aku sudah memberi tahumu.. Lagi pula aku tidak mau kalau sampai kau salah bicara dan menyebabkan semua orang tahu"

The One And Only {MinHwan} [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang