Last Part : Kang Daniel

9 1 0
                                    

Kamu sedang tidur di kamarmu. Kamu mendengar bahwa Daniel sudah memanggilmu berkali-kali. Pikirmu, untuk apa Daniel pagi-pagi sekali sudah datang ke rumahmu.

"(nama kamu)-ya! Mari kita pergi lagi, aku ingin jalan-jalan bersamamu, hari ini aku harus pulang ke Seoul, " Kata Daniel, dia sudah masuk ke kamarmu.

"Apa?! " Kamu langsung bangun dan matamu terbelalak. Padahal Daniel baru 3 hari bersamamu. Dan ini hari terakhir?

"Iya, aku hanya pergi ke Busan selama 3 hari. Hari pertama aku sudah mengajak ibuku jalan-jalan, kini giliranmu, " Jawab Daniel.

Raut wajahmu berubah menjadi sedih. Kamu melamun, menatap selimut yang kamu gunakan dengan tatapan kosong.

"Padahal aku masih merindukanmu, " Kata Daniel.

Kamu bangkit dan langsung berdiri di hadapannya.

"Tidak apa-apa, kita masih bisa bertemu di lain waktu, hari ini ayo kita habiskan waktu bersama, " Katamu sambil mencubit hidung mancung Daniel.

"Baiklah, kau segera mandi ya, "

Kamu langsung pergi ke kamar mandi karena tidak mau membuang-buang waktu.

•••

Kamu dan Daniel bercanda di sepanjang jalan. Entah lelucon apa yang kalian gunakan, semua terdengar lucu. Apalagi Daniel mudah tertawa.

"Mau kemana kita? " Tanyamu sambil tertawa.

"Ke cafe, " Jawab Daniel.

Kamu hanya mengangguk. Kamu membuka ponselmu, dan membuka kamera. Kamu mem-foto Daniel dengan wajah fokusnya saat menyetir.

"Untung wajahku selalu tampan, haha" Canda Daniel.

"Apa apaan kau ini, haha" Balasmu.

Kamu dan Daniel tiba-tiba terjebak di dalam keheningan. Entah cafe apa yang Daniel tuju, mungkin jaraknya jauh. Kamu tidak tahu harus bilang apa pada Daniel, Daniel sendiri sedari tadi hanya melirikimu.

"Chagiya, " Daniel memanggilmu.

"Ya? "

"Maafkan aku bila aku tidak bisa selalu berada disampingmu, " Daniel menatapmu.

"Kenapa harus minta maaf? Aku paham dengan pekerjaanmu, jadi aku juga tidak akan memintamu terus-terusan bersamaku, asal kau selalu setia padaku, " Jawabmu seraya memegang tangan Daniel.

Daniel tertawa, "Hahaha, bisa-bisanya, tentu aku akan setia padamu, wanita manalagi yang lebih imut dari Rooney dan Peter selain ibuku dan dirimu? Ada-ada saja kau ini, aku bahkan tidak pernah punya niatan melirik perempuan lain, " Daniel tertawa hingga matanya benar-benar menyipit. Itu membuatnya sangat menggemaskan.

"Kalau aku sudah tidak lagi imut, kau masih setia padaku? " Tanyamu.

"(nama kamu)-ya! Kau ya kau, tidak ada yang lain, aku hanya mau kau kau kau kau kau dan kau, (nama kamu) sayang, " Daniel mencium pipimu sekilas.

"Ya! Hati-hati kalau sedang menyetir, nanti bisa nabrak! " Kamu memperingatinya.

"Tidak akan nabrak, kan aku membawa bidadari, " Goda Daniel.

"Aigoo, sudahlah, kau memang raja gombal, "

"Dan raja dihatimu! " Pekik Daniel.

Daniel dan kamu telah sampai di cafe yang kalian tuju. Suasananya sangat romantis karena cafe itu bernuansa merah hati dengan banyak hiasan "love" di sekelilingnya. Jantungmu berdebar, Daniel menarikkan kursi dari meja agar bisa kau duduki.

"Gomawo, " Ucapmu.

"(nama kamu) Saranghae, " Kata Daniel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

By My Side | Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang