"Rumahmu di mana?"
"Sebentar lagi sampai, tepat di samping pohon yang warnanya hijau." Jawabnya sambil mengunyah pocky.
"Apa kau gila?"
"Aku serius!"
Sesekali Lucy membayangkan penjaga toko tadi dan dirinya saling menggigit ujung pocky tersebut sampai pockynya menjadi pendek dan terdengar suara 'Ccup!'.
"Di mana rumahmu tarzan?! Aku cukup lelah menyetir hari ini! Yang mana?!"
"Kau bicara padaku? Ah~ perutku kenyang. Terimakasih makanannya sunbae,"
Kesal ingin mengumpat sampai gadis itu mati. Lucy dengan santai menjawab setiap pertanyaan Jungkook yang penuh penekanan. Dekat di dalam hati Jungkook, pria itu ingin sekali berhenti dan menendang keluar gadis itu dari dalam mobilnya.
"Di mana rumahmu?"
Sabar Jung! Dia gadis kecil seperti kutu!
"Sudah ku bilang di samping pohon-"
Belum selesai Lucy bicara, Jungkook sudah meremas stir dan membanting pandangannya ke arah gadis itu sambil berteriak.
"YAAAKK!"
*Krek!
"AAAA!"
Jangan mengejutkan gadis yang sedang menggigit pocky! Giginya keseleo dan menggigit lidahnya sendiri. Lucy menjerit sampai Jungkook menghentikan mobilnya di depan rumah pemiliknya (?)
*Cekiit!
"Aa~ sakit!" pekik Lucy. Tangannya mengibas, mulut dibukanya lebar-lebar sambil menjulurkan lidah kecilnya.
"Kau kenapa?" tanya Jungkook dingin.
Tetap pada posisi, namun sekarang Lucy sedikit menangis. "Lidahku sakit, kenapa kau berteriak? Berdarah tidak?"
Mendekatkan wajahnya agar lebih jelas. Jungkook menatap lurus lidah gadis itu.
'Kenapa lidahnya kecil sekali? Seperti manis' batin Jungkook.
Jungkook melepas sabuk pengamannya. Dia lebih mendekatkan tubuhnya dengan Lucy. Tubuh gadis itu tegap duduk, kepala menyamping dengan imut.
Sebenarnya Lucy cukup berdegup saat Jungkook semakin dekat. Bahkan dia merasa nyawanya seperti akan dicabut. Berlebihan!
Itulah, perasaan yang Lucy anggap mengganggu. "S-sunbae, kenapa wajahmu dekat sekali? Lidahku sedang sakit, kau jangan menggangguku." lirihnya.
Mulutnya masih terbuka. Diam-diam, Jungkook bernafsu. Dia melepas sabuk pengaman Lucy yang dia rasa akan mengganggu juga.
*clek!
"Akan kulempar keluar jika kau berani menutup mulutmu. Memejam,"
"Mmph!"
Kedip kedua tubuh gadis itu menegang. Darahnya bagai mengalir ke atas, ke bawah lalu pecah di jantung! Hanya rasa, tapi benar-benar membuatnya gila. Bibirnya basah, lidahnya tersentuh makhluk sejenis yang membuat sakitnya hilang sekejap.
Jungkook menekan tengkuk Lucy untuk memperdalam ciumannya. Bertautan, memutar-mutar lidah manis kecil milik Lucy.
Sadar tak sadar, entah sejak kapan Jungkook sudah berada di depan gadis itu. Lucy duduk di antara tumpuan betis Jungkook di atas jok.
Mungkin paha Lucy diduduki? Nakal sekali kau Jungkook!
Sedikit mendongak, memejam sambil merasakan benar-benar. Gadis itu sedang meresapi perlakuan Jungkook padanya. Salahkan tangan Lucy yang meremas sesuatu hingga Jungkook bertambah liar.