Ah,rasanya sudah lama aku tidak menulis lagi.
Rasanya aku sangat ingin menulis,tetapi aku bingung
Apa yang akan ku tulis disini.Aku butuh seseorang yang bisa menjadi sebuah alasan untukku tulis.
Menulis tentangmu?
Lagi?
Ya, mungkin dulu di setiap aksara ku. Aku selalu menuliskan tentangmu, setiap kata dan kalimat yang ku tulis, tertuju padamu dan aku selalu membayangkan bagaimana wajahmu pada saat itu.
Memang, aku bukan seseorang yang melankonis bahkan aku tidak peka terhadap perasaan orang lain dan aku cenderung tidak peduli terhadap apapun.
Tetapi sadarkah kalau kamu selama ini menjadi objek utama apa yang ku tulis?
Walaupun aku tahu, hobi mu bukan membaca bahkan menulis. Tidak sepertiku, yang hanya berani mengungkapkan seluruh keluh kesahku melalui tulisan dan tidak berani untuk mengungkapkannya secara langsung.
Maaf, tampaknya kali ini aku berhenti untuk menulis.
Iya, berhenti menulis untuk semua yang berhubungan dengan tentangmu .
Walaupun kisah kita sudah berakhir begitu cukup lama, aku tersadar bahwa aku pun masih terus menuliskan tentangmu, untuk apa menuliskan tentangmu lagi? Secara tidak langsung, jika aku menuliskan tentangmu aku menggali kenangan-kenangan yang indah berakhir sangat mengecewakan bahkan tak pantas untuk ku ingat lagi.
Ah, tampaknya sampai disini saja. Salam dariku yang telah membuang jauh-jauh hatiku untukmu. Mulai dari sekarang aku pun sudah bosan untuk mendengar semua tentangmu lagi. Terima kasih untuk kamu yang sudah menjadi patah hati yang sangat mengecewakan untuk ku ingat.