Formidable [Soonhoon GS]

Chapter. 10

-Formidable. 10-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/ Lee Jihoon/ Lee Ji Ahn (oc daughter) / Other cast.

Lenght: Chaptered.

Plot: Back and forth.

Genre: Drama, Family, Hurt Comfort, Sad.

Rating: T (PG-15)

.

.

...

“Pilih yang mana?”

“Ini, ini, ini.” Gadis berpipi gembil itu bersemangat menunjuki barisan hoppang berbentuk kartun dari kukusan bambu.

“Anak anda pandai memilih, Nyonya. Baiklah, karena kau cantik, bibi akan memberikan tambahan satu.”

“Terima kasih banyak.” Jihoon menyerahkan uang lantas membawa putrinya mundur, duduk di deretan kursi tersedia. Mereka berdua baru kembali dari aktivitas belanja kebutuhan bulanan.

Selama putrinya tenang mengunyahi makanan, Jihoon beralih pada kantong berisi bahan yang ia bawa, mencari satu botol minuman. “Bukan begitu cara makannya. Kemari, eomma ajari.” Jihoon gemas mendapati Ji Ahn melahap hoppang dengan cara dipisah. “Ambil sedikit, tekan dengan jari, lalu hap! Nah, pintar.”

Harusnya dimakan bersama isinya sekalian. Kalau kau pisah begitu, kenikmatan rasanya berkurang.

Jadi, cara makan yang benarnya bagaimana, Ji?

“Habiskan dua, yang dua lagi Ji Ahn makan di rumah.” Di sela waktu, Jihoon memeriksa ponsel, membaca pembaruan peraturan kerja yang dikirim oleh rekannya hingga kemudian kegiatan itu terjeda saat seorang pria setengah baya berdiri di sisi kursinya.

“Selamat siang”

“Oh, selamat siang, Tuan. Senang bisa bertemu anda kembali. Maaf, malam itu saya panik dan lupa memperkenalkan diri. Saya Lee Jihoon.”

“Aku pribadi sudah pikun dan tak menanyakan namamu, nak. Aku Cho Dareum. Siapa nama putrimu?”

“Putri saya, Lee Ji Ahn. Ji Ahn-ie, ucapkan terima kasih karena kau sudah ditolong haraboji.”

“Telima kasih banyak.” Putri Lee Jihoon dengan berani menarik tangan pria tegap tersebut, menyerahkan seperempat potong hoppang miliknya. “Jian-ie suka bunga matahali.”

“Bunga matahari?” si penyapa kebingungan, “Ya Tuhan, kau putri kecil yang meminta tolong memotong tisu itu, bukan? Bagaimana aku bisa lupa dengan gadis manis ini.”

Semula Jihoon ikut keheranan, namun kini ia paham, seseorang yang Ji Ahn mintai bantuan di wastafel anak sewaktu merayakan pesta ulang tahun merupakan orang yang sama.

“Dia tergolong cerdas, jarang-jarang anak seusia ini mengingat wajah orang yang ia temui sekali. Kau sangat pandai, malam itu kau bersimbah darah, maaf haraboji tak mengingatmu. Bolehkah saya duduk di sini?”

“Silakan.” Jihoon memerintahkan putrinya kembali ke kursi sedangkan ia meladeni Tuan Cho berbasa-basi. “Kalian baru pulang belanja rupanya?”

“Benar. Ini ada satu air lagi.” Botol air lain dari dalam kantong, Jihoon keluarkan. “Saya tak menyangka dapat bertemu anda kembali.”

“Terima kasih. Letak tempat rapatku tak jauh dari sini dan kebetulan aku melihat kalian. Apa keadaan putrimu sudah membaik? Tidak ada dampak lanjut?”