Formidable [Soonhoon GS]

Chapter. 15

-Formidable. 15-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/ Lee Jihoon/ Lee Ji Ahn (oc daughter) / Other cast.

Lenght: Chaptered.

Plot: Back and forth.

Genre: Drama, Family, Hurt Comfort, Sad.

Rating: T (PG-15)

.

.

...

“Aku tidak akan melupakan semua yang sudah paman berikan padaku. Pengalaman, ilmu, saran... sekali lagi, terima kasih.” Soonyoung beranjak dari kursi dan membungkuk dalam, tapi sosok beraut tegas di hadapannya itu masih menyuguhkan senyum menakutkan.

“Tidak melupakan. Lalu, kau membalasnya dengan ini? Ah, aku dengar ibumu sedang dirawat sekarang?”

“Paman bisa menjenguknya, kalau ingin.”

“Kenapa penyakit ibumu kambuh? Ulahmu?” Soonyoung benci harus mendengar tawa cemooh di akhir kalimat sosok paruh abad itu. Dia mengendikkan bahu, kemudian berjalan menuju pintu. Tak minat menjawab sebab niatnya datang hanya untuk meminta maaf sekaligus menegaskan bahwa pertunangannya dan Ma Ri telah dibatalkan, pun dengan segala hal yang berkaitan dengan Tuan Cho akan ia hentikan.

“Kau yakin sudah siap meninggalkan semuanya? Pengorbananmu, usahamu, waktu? Kau akan melepaskan semua itu begitu saja setelah jatuh bangun memulai dari bawah?” Soonyoung hanya mengangguk sekali. Berat memang, tapi dia tak ingin plinplan. Berupaya tak goyah. Ada Jihoon dan Ji Ahn yang menunggunya. Soonyoung percaya, ia bisa berdiri sendiri nanti, tanpa bantuan sosok berhati batu tersebut. “Cobalah berpikir realistis.”

Soonyoung berpaling sejenak, memandang sosok di sana sekali lagi. Ini menggelitik. Realistis? Yang ada, dia akan tersiksa dan menderita bila terus melanjutkan semuanya. Menikahi Ma Ri, tertekan di bawah kendali. Korelasinya bertentangan, Soonyoung tak ingin lagi.

“Ya, yakin!”

“Kau cukup keras kepala... Geo-ssi.”

“Terima kasih sanjunganmu, Cho Da Rum-ssi.” Sudut bibir Soonyoung tertarik miring begitu raut wajah congkak Tuan Cho berubah padam. Tampak berang.

.

== Formidable Chapter. 15 ==

.

‘Bisakah panggilan ini jangan diakhiri? Temani aku, Ji.’

“Eum.” Jihoon mengangguk walau tahu Soonyoung tak kan dapat melihatnya.

= = =

Jihoon masih setia mengapit ponsel di antara bahu dan daun telinga, sementara tangannya bekerja menggosokkan kapas basah pada wajah. Ia serius mengamati refleksi dirinya di cermin, sambil mencerna kalimat-kalimat sendu sosok di seberang sana. Begitu banyak ungkapan yang Soonyoung alirkan tanpa beban, seakan-akan mereka sudah saling memahami kembali satu sama lain.

“Tidak. Minyoung-ssi mengantarkan kami pulang tadi.”

‘Benarkah? Apa yang kalian bicarakan dalam perjalanan?’