Part 1||MLT

1.7K 64 18
                                    

_________________Krrriiiiiiinnnggggggggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________
Krrriiiiiiinnnggggggggg

Suara bel sekolah dipagi hari pun telah berbunyi itu artinya semua siswa-siswi siap mengikuti jam pelajaran, itu adalah hal wajib bagi seorang pelajar bukan? Tetapi tidak dengan Zahra, Zahra yang memasuki gerbang sekolahnya pas dengan berderingnya bel sekolahnya pun hanya berjalan santai padahal semua lorong kelas telah kosong tidak ada siswa ataupun siswi yang lalu-lalang.

"Jadi orang tuh santuy aja kek," batin Zahra yang melihat satu atau dua siswa yang terlambat dan berlari melewatinya menuju kelas mereka masing-masing.

Kini Zahra telah sampai di kelasnya, dia berhenti sejenak dan melihat teman-temannya yang sedang memandang satu titik arah di depannya, tidak biasanya teman-temannya ini tenang dan fokus terhadap pelajaran, tapi entahlah Zahra tidak ingin memikirkan hal yang membuang-buang waktunya.

"Samlekom, every body whatsapp, bbm, Facebook gays," sapa Zahra yang melambaikan tangannya ke arah teman sekelasnya, tapi teman-temannya malah membalas dengan plototan mata yang mengarah ke Zahra, hanya sebentar. Mungkin 15 detik. Kemudian mereka kembali fokus kedepan memandang seorang pemuda yang sedang menuliskan beberapa materi tentang pelajaran yang diampunya.

"Hey, kamu!" tegur seseorang yang ternyata obyek yang dipandang teman-temannya tadi, Zahra yang merasa terpanggil pun menoleh kearah orang yang memanggilnya.


"Gile, ganteng amat tuh orang. Alhamdulillah pagi-pagi dapet asupan hehe," batin Zahra dalam hati dan fokus mengamati obyek yang berada didepannya.

"Kamu kenapa malah diam saja!" tegasnya sekali lagi.

Zahra yang sedari tadi mengamati pemandangan didepannya pun tersadar.

"Eh-eh, gue ya yang dipanggil tuh oppa?" tanyanya kepada temanya.

"Iya lah peak, lo kan yang telat. Itu guru killer baru BTW bukan oppa haluanmu itu," jawab temannya berbisik dan memberi tau kalau orang yang memanggilnya tadi adalah guru baru di sekolahnya.

Karena merasa diabaikan orang tersebut mengulangi perkataannya. "Kamu tidak punya telinga?" tegasnya lagi.

"Saya ya pak? saya punya telinga kok pak. Nih telinga saya pak kalo gak percaya," ucap Zahra yang dibuat-buat seperti gadis polos serta menyentuh daun telinganya.

"Dih, sok polos tuh kalo ada cogan dikit, jijik gue," batin semua teman sekelas Zahra, karena temannya sudah tau sifat asli seorang Zahra.

"Kamu siswi dikelas ini?" tanya pemuda tersebut dan hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Zahra.

"Kamu tau ini jam berapa?" tanya laki-laki yang di depan Zahra.

 My Handsome Teacher(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang