Chapter 3

29 1 0
                                    

Pada chapter sebelumnya super scout diserang oleh sosok bayangan
hitam yang belum jelas wujudnya, hanya saja bimo memberikan pernyataan bahwa wujud dari makhluk itu mempunyai mata yang merah menyala dan mengenakan kalung bintang, akankan itu bintang utama? Apakah bintang utama dicuri oleh makluk ini ?"

Super scout memutuskan untuk istirahat dan kembali melanjutkan
kegiatan perkemahan pada esok hari. Dan kegiatan esok hari telahpun tiba,
semua peserta mengikuti kegiatan perkemahan dengan tertib, berbagai
macam perlombaan mereka ikuti, dalam berbagai perlombaan, pangkalan merak putih banyak meraih nilai tertinggi, baik itu semaphore, PBB tongkat, Morse, Sandi, Cerdas Cermat, Panorama dan beberapa fun games lainnya.

Prajurit dari pangkalan merak putih sangat merasa senang karena mereka
banyak mendapatkan peringkat diberbagai perlombaan, namun ada beberapa pangkalan yang berusaha untuk menjatuhkan mereka semua, salah satunya pangkalan kalajengking hitam. Pangkalan kalajengking hitam dan pangkalan merak putih, sejak dari dulu memang tidak akur. Mereka terus terusan berseteru tanpa henti
Hal inilah yang membuat pangkalan kalajengking hitam menjadi
kesal dan iri hati terhadap prestasi mereka. Hingga mereka berencana untuk membuat perhitungan dengan adam dan lany, karena adam dan lany yang memimpin pangkalan merak putih. Kegiatan perlombaanpun telah selesai pada pukul 15.00 WIB dan nilai dari setiap perlombaan sudah bisa dilihat oleh peserta dipapan pengumuman sebelah tenda induk.

"waahhh pangkalan kita memimpin perlombaan hari ini"
"hehehe iya yaa, kita peringkat atas"
"awas awas... misi misi... hmmmm nilai segitu ?? belum ada apa apanya. Segitu doang bangga, cuih..!!"
"eh ringgo, kamu yang sopan dong, ngeludah sembarangan"
"tau ni.. maksud kamu apa sih"
"maksudku ?? maksudku.. kalian ga pantes jadi juara.. kalian tu sampah, prajurit rendahan. Ilmu pramuka kalian masih jauh dibawah kami, kalian punya super scout itu hanya keberuntungan aja"
"eh ringgo.. jaga mulut kamu yaa, jangan cari gara gara deh"
"apaaa ?? semuanya udah jelas dam.. kalian pangkalan kampungan!!, sekolah apaan dekat hutan ha ?? prajuritnya siapa ? monyet ??"
"hehhh... ringgo... kamu ga sekolah yaa. Mulut kamu tu kayak orang ga
berpendidikan, jangan beraninya Cuma ngehina orang dong, ayok sini"
"dam... dammm tahan... ingat kita pake seragam pramuka"
"emangnya kenapa pake seragam pramuka ??"
"adam.... Kak jeje pernah bilang, jangan cari gara gara ketika kita masih menggunakan seragam pramuka, seragam kita bukan untuk berantem, seragam kita adalah seragam sakral yang tidak boleh disalah gunakan"
"aaahhhh heh, merak putih.. banyak mulut kalian yaaa... kalian tu emang bodoh.. ga berguna... penakut, masa' lawan udah didepan mata Cuma diam aja, ayok pukul aku... pukul dam!!!....."
"hiiiihhhhhhh!!!"
"adaammmmmm....."

Lany dan lainnya menahan gerakan adam untuk memukul ringgo dari
pangkalan kalajengking hitam, kejadian itu dilihat oleh zie dan jeje. Lalu zie dan jeje langsung ketempat pertengkaran mereka, untuk meleraikan adam ringgo yang sudah terbakar emosi

"hey hey ada apa ini.."
"ini kak.. pangkalan merak putih mau mukul aku kak"
"adammm..."
"kak... dia dulu yang mulai ngehina kami kak"
"iya kak zie.. ringgo duluan yang mulai"
"adammm... kakak lihat kamu yang mau mukul dia, jadi kamu salah. Minta maaf sama dia"
"loooohhh kak... kok aku yang minta maaf sih kak ?? kan dia yang...."
"adammmm..... satuuuu......"
"duaaaaaa"
"iya iya kak jeje kak zie..... aku minta maaf"
"cepet"
"ringgo maafin aku, aku khilaf mau mukul kamu tadi, aku ga ulangin lagi itu"
"ya... lain kali jangan gitu dong, dasar payah, dasar sampah. Minggir kalian aku mau lewat.. mengger!!!"
"ihh orang udah minta maaf malah gitu"
"tiwi....... Kamu mau lari keliling buper 10 kali ??"
"engga kak ampun"
"udah bubar sana. Siap siap untuk api unggun, dan jangan berantem lagi, kali ini kakak maafin, tapi kalo sekali lagi kakak lihat kalian berantem, silahkan keluar dari buper ini"
"kami janji kak ga akan berantem lagi"
"balik ke tenda sekarang"
"baik kak"

Didalam tenda regu putri lany dan yang lainnya agak sedikit kesal
atas perlakuan zie dan jeje, zie dan jeje adalah mentor mereka, tapi malah membela orang lain. Itu tanggapan mereka, zie dan jeje hanya meleraikan dan melihat kejadian yang mereka lihat dengan mata mereka sendiri, dengan tujuan agar adam tidak memukul teman yang menghina pangkalan mereka
tadi

Super Scout - Tragedi Perkemahan DaramataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang