Chapter 4

22 1 0
                                    

Pada chapter sebelumnya, putri yang melihat hasil rekaman, yang
membuktikan bahwa citra lah pelaku penyerangan pak tama ketua dewan
pramuka. Hal ini membuat puttri yakin, pertama putri melihat tatapan mata citra, tatapan mata yang tak biasa dari citra. Mata citra yang sebelumnya biasa saja jika dipandang, namun waktu citra menatap putri, mata citra penuh emosi, dan tatapan citra mempunyai arti bahwa dia adalah seorang penjahat
kelas tinggi Sementara putri menyelesaikan kasus citra, dibumi perkemahan daramata akan dilangsungkan upacara api unggun. Seharusnya yang membuka
upacara api unggun ini adalah pak tama, selaku ketua dewan pramuka, namun dengan kondisi sekarang pak tama diwakilkan oleh pengurus dewan pramuka nasional. Walaupun begitu upacara akan tetap berlangsung

“tiwi.. gimana penampilanku ?”
“hmmm.. kayaknya kacu kamu kurang rapi deh, sini aku rapiin”
“iya lany, penampilan kamu harus rapi, kan kamu yang bawa api dasa dharma, semua mata tertuju pada kalian lo”
“udah kok, udah rapi, kamu ga pake baret ?”
“baret ku ga ada aaaaaa”
“udah udah pake baret yasmine aja”
“haaa.. baretku..? baretku kotor kena selai strobery, ehh..”
“selai strobery ??”
“eh… ehmmmmm, engga kok engga, itu.. hmmm anuuu”
“yasmineee… kamu ga bisa bohong lo.. aku tau”
“lany… please… jangan buka mulut yaaaa”
“kalo aku ga buka mulut gimana aku mau ngomong”
“tau ni kamu yas, emang ada apa sih??”
“lany… please… jaga rahasia ya”
“hmmmm kalian berdua yaaa, bikin penasaran aja”
“yasmine bilang aku harus ngerasiahain”
“iya deh iyaaa”

Sementara itu ditenda regu putra pangkalan merak putih

“dam.. kamu santai banget, cepetan lo. Kamukan bawa obor utama”
“makan dululah, gampang mah itu”
“mak anak ini santai banget yaa ahahahaha”
“ya santai ajalah”

Kemudian terdengar pengumuman dari zie

“perhatian bagi peserta perkemahan yang bertugas menjadi petugas upacara api unggun segera berkumpul didepan tenda induk, dalam hitungan ke 10 udah
nyampe disini satuuuuuuuu”
“lany… cepet”
“damm… cepet udah dipanggil tu”
“tali jangkaaar!!!”

Lany memantulkan dirinya menuju ke depan tenda induk, dan
membuat tali jangkar kemudian mengikatnya ditiang tenda induk, lalu adam menarik badannya untuk sampai kedepan tenda induk dalam waktu 5 detik

lany dan adam sudah sampai didepan tenda induk, disusul dengan teman
temannya yang lainnya. Tidak sampai hitungan ke 10 mereka semua sudah
berkumpul

“hmmm bagus kurang dari 10 detik kalian sudah berkumpul yaa, bagaimana persiapan kalian semua?”
“siap kak, obor sudah dan petugas juga sudah siap”
“bagus… kita stand by diposisi sekarang ya, pemimpin upcara kumpulkan peserta dan bentuk angkare, kemudian atur barisan mereka, serapi mungkin”
“siap!! Laksanakan kak!!”
“yang lain, stand by di posisi masing masing, sekarang!!”
“siap kak !!”

Semua petugas upacara api unggun telah berada diposisi masing
masing, kini semuanya menunggu kehadiran pengurus dewan pramuka. Tak lama pengurus dewan pramuka nasionalpun tiba di buper. Mereka semua disambut oleh anak anak DKN dan DKD lalu mengiringi pengurus ke tempat duduk yang telah disediakan. Dan protokolpun membacakan tata tertib upacara yang menandakan upacara akan dimulai. Tak lama upacarapun dimulai. Upacara api unggun berjalan dengan hikmat, hingga sampailah saatnya pemnyalaan api abadi. Petugas api dasa dharma berlarian mengelilingi
api unggun, seperti halnya kebiasaan yang dilakukan oleh anak anak pramuka dimana pun.

Proses penyalaan api unggun telahpun dilaksanakan, tiba saatnya
untuk menampilkan atraksi dari masing masing pangkalan. Seperti biasa, setiap pangkalan membawa tikar dan menunggu giliran tampil. Regu regu telah tampil, dan hari semakin malam, tiba saatnya untuk para peserta beristirahat dan tidur ditenda masing masing, disela sela berberes tikar bimo menghampiri tiwi

Super Scout - Tragedi Perkemahan DaramataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang