±5 tahun beberapa bulan yang lalu
Sakata Gintoki meraih remote tv yang berada di dekatnya. Menekan tombol benda itu dengan kesal, manik ikan matinya diam-diam melihat ke luar. Kesosok gadis berambut cokelat model ponytail yang tengah berbincang asyik dengan bocah bercepol dua yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.
Pria itu mendengus keras, membuat gadis berambut cokelat alias Tae Shimura melirik kearahnya. Gadis itu tersenyum kecil melihat tingkah Gintoki. Tapi ia kembali berbincang santai dengan Kagura, bersikap tidak memedulikan Gintoki.
Sadar kalau Otae mengabaikannya. Gintoki merogoh sakunya, mengeluarkan dompetnya yang nyaris tidak ada isinya. Hanya ada beberapa keping uang dengan nominal kecil di dalamnya. Gintoki menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia lalu bangkit berdiri, menghampiri kedua gadis yang mengabaikannya, menganggapnya seperti obat nyamuk.
Kepingan uang logam yang berada dalam genggamannya ia lempar, mendarat tepat di atas pangkuan Kagura. Membuat perhatian kedua gadis itu teralihkan sepenuhnya kearahnya.
"Apa ini uang untuk membeli sukonbu aru?" tanya Kagura. Mengumpulkan kepingan uang itu dan menghitungnya. Dahinya mengernyit, sadar uang yang diberikan tidak banyak.
"Ya, cepat pergi sana. Dan jangan lupa belikan puding untukku," perintah Gintoki, mengayun-ayunkan telapak kanannya ke Kagura, gerakannya terlihat mengusir.
"Cih...ini bahkan hanya cukup untuk membeli 5 kotak sukonbu aru," protes Kagura.
"Terserahlah. Pokoknya kau harus mendapatkan itu semua dengan uang yang kuberikan."
"Hey...itu perampokan terhadap anak kecil namanya. Itu sama saja aku tidak mendapatkan apapun kalau uang ini kubelikan puding." Kagura memasukkan kepingan uang logam itu ke dalam sakunya.
'Kalau begitu kenapa kau mengantungi uangnya, aho,' batin Gintoki kesal.
"Sudah cepat sana pergi, jangan lupa kau harus membelikannya di supermarket dekat dengan taman."
Kening putih Kagura berkerut. "Kenapa harus di sana aru~? Aku tidak mau, bisa-bisa aku bertemu sadis brengsek itu, lalu ia akan menggangguku."
"Soichiro-kun sedang pergi keluar kota, kau tidak akan bertemu dengannya. Aku mendengarnya dari mayo freak."
Gintoki jelas saja berbohong. Ia tahu kalau Soichiro alias Sougo sedang ada jadwal patroli disekitar Kabukichou. Kebiasaan Sougo yang suka melalaikan tugas patrolinya dan malah memilih untuk bersantai di taman sudah hampir diketahui oleh orang-orang yang mengenal bocah sadis itu.
Sakata Gintoki sengaja menyuruh Kagura untuk pergi ke supermarket dekat taman. Dengan harapan Kagura akan bertemu dengan Sougo secara tidak sengaja. Kalau kedua bocah itu sudah bertemu, dapat dipastikan adu mulut merambat keadu pukulanlah yang akan terjadi diantara kedua bocah itu. Gintoki tahu, pasti Sougo yang pertama kali mencari gara-gara dengan Kagura, dan Kagura dengan mudahnya akan terpancing provokasi itu.
Gintoki mengharapkan pertengkaran mereka kali ini karena ia ingin membuat Kagura tidak bisa kembali secepatnya ke dojo milik keluarga Shimura. Tempat ia dan Kagura tengah bersantai sekarang ini. Hanya ada Otae yang menjadi tuan rumah saat ini, Shinpachi sang kacamata otaku yang merangkap menjadi bawahan dan adik tidak berguna itu sedang pergi ke konsernya Otsu.
"Kagura-chan, bisa kau belikan makanan kaleng untuk anego? Anego akan membelikanmu eskrim sebagai upah."
"Yaaay....anego memang yang terbaik, mengerti dengan keinginan bocah," Kagura memeluk Otae dengan manja. "Tidak seperti si pria pengangguran ini," lanjutnya. Menjulurkan lidah kearah Gintoki yang sedang mengepalkan kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tears (Completed)
FanfictionGintama ©Hideaki Sorachi GinTae fanfiction Rated T Ini kisah tentang pria yang dijuluki Shiroyasha. Kisahnya dengan gadis yang mampu menarik hatinya. Tapi dengan adanya benang hitam dalam kehidupannya yang terhubung dengan masa lalu, dirinya justru...