Chap 6 - End

391 23 5
                                        

Sakata Gintoki terpaku di tempatnya, seluruh tubuhnya terasa membeku. Dan kedua matanya membelalak lebar, menatap tak percaya terhadap seseorang yang terduduk di atas tangga rusak tepat di hadapannya. Seseorang yang baru saja dilawannya, seseorang yang ternyata menjadi pelaku utama berasalnya virus nanomachine. Gintoki tidak bisa berkata apa-apa.

Mimpi?

Apakah ini semua mimpi?

Tapi rasa sakit dari sekujur tubuhnya setelah melawan orang itu tentu membuatnya sadar semua ini nyata.

Sedangkan orang yang berada di hadapannya tersenyum tipis. Memaklumi dengan keterkejutan yang dirasakan Gintoki.

"Hanya aku yang bisa membunuhku, bukan?" ucapnya pelan.

"K-kau ...." Gintoki terbata,tak sanggup melanjutkan ucapannya lagi.

"Seperti yang kau lihat. Aku adalah kau lima tahun mendatang," ujar Gintoki mirai (masa depan).

"Kau telah dikutuk oleh mereka semenjak kau menghancurkan mereka. Benih untuk menghancurkan dunia ini."

Mendengar penjelasan Gintoki (mirai) dirinya tanpa sadar teringat dengan masa lalu. Pikirannya membawanya saat di mana ia ikut serta dalam perang Joui, dan membasmi kelompok Enmi.

Sakata Gintoki mengangkat tangan kanannya, menatap tangannya yang terluka dan penuh darah. Tangan itu ... cepat atau lambat akan memiliki bercak-bercak aneh seperti yang sekarang dialami oleh masa depannya.

Tapi di tangan mengerikanmu itu ....

Pada saatnya, tangan itu akan mengambil orang-orang yang kau sayangi.

Dan menghancurkan mereka sampai tak tersisa.

Itu adalah sesuatu yang harus ditebus oleh iblis.

Melahap hal yang dicintai maupun yang dibencinya. Kau akan ditinggalkan sendirian didunia ini.

Gintoki menelan ludahnya pelan. Kekacauan yang terjadi ... semua ini karena dirinya. Ia yang telah menyebarkan virus itu, ia yang membuat orang-orang jatuh sakit terkena wabah putih.

Bahkan ... ia juga yang membuat wanita yang dicintainya menderita.

•••

Pembicaraan itu sudah selesai. Tidak ada lagi yang perlu ia sampaikan kepada dirinya yang berasa dari masa lalu. Sekarang Gintoki dari masa lalu sedang melalukan perjalanan waktu, untuk menyelesaikan ini semuanya. Dirinya tak tahu, apa semuanya akan baik-baik saja?

Dunia yang ia lalui sekarang sudah hancur. Ia berada di dimensi yang lain, kalau saja dirinya yang dari masa lalu itu bisa menghilangkan virus nanomachine sampai ke akar-akarnya tanpa pernah bisa tersebar lagi, dimensi yang ia lalui tetap tidak akan bisa berubah. Dimensi di mana wabah putih sudah menyebar ke seluruh dunia, dan ikut menggerogoti tubuhnya.

Gintoki tersenyum miris. Beginilah takdir hidupnya, tetapi ia lega setidaknya ia mungkin telah membantu masa lalunya untuk tidak melalui hal ini kembali. Ia telah menyelamatkan dirinya yang berada di dimensi lain.

"Semuanya sudah selesai. Aku lega karena Gintoki yang lain akan bisa hidup lebih baik dibandingkan diriku yang ini. Menjalani Yorozuya seperti biasanya, dan terus mencintai seorang wanita tanpa harus menyeret wanita itu ke dalam takdir gelap," ucap Gintoki. Ia tersenyum memandangi sosok gadis yang paling berharga dalam hidupnya sekarang tertidur dengan pulas.

Setelah bertarung dengan dirinya di masa lalu. Gintoki dengan sisa tenaga yang ia punya, berjalan ke RS. Tempat di mana Otae dirawat. Tubuhnya yang terluka parah dan luka yang cukup banyak pada dirinya membuat ia teramat sulit untuk berjalan. Gintoki berpikir ia bisa sampai ke RS adalah sebuah keajaiban.

Tears (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang