ix

5.4K 840 112
                                    

Hari ini cerah, namun tidak untuk Taehyung. Ia masih memikirkan kejadian tadi malam.

"Tae, ayo kita bercerai."

Kalimat itu masih terngiang di kepala Taehyung. Tidak. Ia tidak salah dengar. Sohee memang mengatakan itu. Tapi Taehyung yakin, Sohee tidak benar-benar mengatakan itu. Ia ada di bawah pengaruh alkohol, semua orang mabuk pasti mengatakan hal yang tidak masuk akal.

Tetapi mereka kadang berkata jujur, dari lubuk hati mereka.

Jika benar Sohee ingin bercerai dengannya, maka Taehyung akan menolak tanpa pikir panjang.

Ia sangat mencintai wanita itu, tidak ada yang bisa menggantikannya walau itu Summer sekalipun.

Summer.

Tanpa Taehyung rasa, ada ruang paling kecil di hatinya untuk Summer-Jihyun- sebagaimana ia sangat mencintai Sohee, ia tidak bisa meninggalkan Summer.

Taehyung menghela napas kasar dan mengacak rambutnya frustasi. Ia sudah menyerah bergelut dengan pikirannya.

"Kim Taehyung bodoh. Sangat bodoh."

Hanya ada dua pilihan untuknya sekarang.

Bersama Summer

Atau

Meninggalkan Sohee

---

Sohee saat ini tidak kalah frustasinya dengan Taehyung. Sohee berharap apa yang ia katakan semalam tidak akan membuat dirinya menyesal.

Iya Sohee memang mabuk, tapi ia masih sadar setengahnya. Dan ia memang sengaja berkata seperti itu.

Sohee mencintai Taehyung. Ia tidak ingin meninggalkan Taehyung. Ia juga tersakiti oleh Taehyung.

Yakin.

Sohee sudah yakin dengan keputusannya. Ia tidak ingin berlarut dalam perasaan menyakitkan.

Cukup sampai disini.

Sohee mengeluarkan handphonenya lalu menekan tombol panggilan ke seseorang.

"Halo, ada apa sayang."

Iya, itu Taehyung.

"Apakah aku mengganggumu?"

"Tidak sayang, kenapa? Merindukanku?" Taehyung terkekeh disana.

"Jangan percaya diri." Sohee terkekeh pelan. Namun raut wajahnya berubah serius lagi.

"Aku ingin bertemu."

"Baiklah, nanti saat makan siang aku kesana."

"Tidak, mari bertemu di restoran dekat kantormu." Taehyung mengiyakan ajakan Sohee. Lalu sambungan terputus.

Sohee menghela napas pelan. Airmata tiba-tiba turun membasahi pipinya.

.

Jam menunjukkan jam satu siang. Kini Sohee sudah berada di restoran dekat kantor Taehyung.

Sedari tadi ia menghembuskan lalu membuang napas berkali-kali. Pasalnya ia gugup.

Ia akan membongkar semuanya hari ini.

Sohee melihat ke arah pintu, Taehyung datang. Dengan senyum lebar.

Aku akan merindukan senyum itu.

"Aku merindukanmu Sohee-ya." Ucap Taehyung sambil memeluk Sohee.

Lalu mereka berdua duduk. Taehyung terlihat sedang memilih menu. Dan Sohee hanya menatap Taehyung sendu.

"Tae," Raut wajah Sohee serius. Taehyung yang melihatnya bingung.

"Ada apa denganmu?"

Sohee tidak menjawab pertanyaan suaminya, melainkan menatap matanya lurus. Tentu Taehyung heran, mengapa Sohee tiba-tiba seperti ini.

Prasangka buruk mulai memenuhi pikirannya. Taehyung takut. Takut kehilangan wanita didepannya.

Sohee menghela napas pelan,

"Aku sudah tahu semuanya."

Taehyung mencelos. Pikirannya mengarah pada kejadian semalam.

"Aku tahu kau menjalin hubungan dengan Summer, sahabatku. Aku tahu kalian pernah berhubungan intim. Aku tahu-"

Sohee tidak kuat lagi, pertahanannya sudah runtuh. Bulir bening sudah jatuh ke pipinya.

"-Aku tahu Summer mengandung anak darimu."

Taehyung skakmat. Ia tidak bisa berbicara apa-apa. Semua sudah jelas, tidak ada alasan Taehyung untuk menolak pernyataan itu.

Taehyung bingung. Apa yang harus ia lakukan?

"Aku sudah lelah Tae. Mari akhiri semuanya." Sohee menghela napas pelan, menetralisir tangisannya.

Taehyung hanya diam. Bibirnya masih kelu bahkan untuk mengeluarkan satu kata.

"Sohee-ya,"

"Aku hanya minta kepadamu, Nikahi Summer dan ceraikan aku. Simple."

"T-tidak Sohee-ya. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu Taehyung. Namun dirimu sendiri yang membuatku seperti ini."

Sohee berdiri, berniat meninggalkan Taehyung. Namun Taehyung menahan tangannya.

"Masih ada jalan lain Sohee-ya, percaya padaku." Ucap Taehyung dengan raut wajah melas. Sayangnya kepercayaan yang Taehyung berikan pada Sohee sudah luntur.





"Aku akan mengurus surat cerainya besok."

*

Written by Jeonsfky

Good ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang