Part4

22 3 2
                                    

💚

"Sabar dong del" ucap luna sambil berhenti berjalan lalu meletakkan telapak tangannya di lututnya, sepertinya luna merasa capek karna dela membawanya berlari bukan berjalan

"Hehe Sorry Sorry gue udah laper banget sihh, tadi pagi gue gak sarapan soalnya" ucap dela lalu tertawa sedikit

"Emmm yaudah lo duluan aja nanti gue nyusul ya" ucap luna lalu duduk di kursi koridor

"Lo gak pp kan lun?" Tanya dela

"Gpp ko del, lo duluan aja gue cuman sedikit capek jadi mau istirahat dulu sebentar" ucap luna sambil memijat pelan keningnya

"Bener nihh gapapa" ucap dela sambil menyentuh pundak luna

"Iyaa del gapapa" ucap luna meyakinkan

Dela menyentuh kening luna

"Bener nih" ucap dela sekali lagi

"Iyaa dela ih lama lama gue cubit tuh pipi" ucap luna merasa gemas

"Heh heh iya deh iya deh gue duluan yaa" ucap dela tersenyum lalu berlalu

"Perut gue sakit banget" keluh luna sambil meletakkan tangannya di di perutnya merasakan perih yang tidak pernah di rasakan sebelumnya

"Setau gue gue gak punya penyakit maag atau penyakit lainnya" ucap luna bermonolog sambil menekan perutnya lebih dalam bermaksud bisa mengurangi rasa sakit nya tapi nihil itu malah membuat rasa sakit nya bertambah bukan berkurang

Dan

Bruk luna pingsan

"Prang" mangkuk bakso pesanan liona terjatuh

"Ada apa" batin liona sambil menyentuh dada sebelah kirinya

"Bruk" aldi terpeleset

"Aelahh ko bisa kepeles sih" dumel aldi sambil berdiri lalu membersihkan tangannya

"Berdarah" ucap aldi pelan

"Perasaan gak ada benda tajam di sini" ucap aldi heran

"Ada apa" batin aldi menyentuh dada kirinya

"Hey bangun" ucap seseorang sambil menyingkirkan rambut luna yang menghalangi wajah luna

"Pingsan" ucap orang itu lalu menyentuh kening luna

"Dingin sekali" lalu orang itu pun membopong luna

Kringgggggg bel berbunyi pertanda pelajaran selesai

"Kak aldi" teriak liona sambil berlari kecil dan

"Bruk" Liona tersandung, liona membuka matanya saat terjatuh ia tidak merasakan sakit sama sekali

"Kalo jalan tuh hati hati makanya" ucap Gibran sinis, oo ternyata Gibran yang ada di bawah liona

"So,Sorry" ucap liona sambil bangkit di bantu aldi, Gibran berdiri membersihkan tangan,baju dan yang lainnya setelah itu berlalu begitu saja tanpa berkata atau melihat liona atau pun aldi

"Kak gue kurang cantik apa?" Tanya liona tiba tiba

"Kenapa?" Tanya aldi balik

"Jawab aja" ucap liona

"Cantik ko lebih dari cantik malah" ucap aldi meyakinkan

"Bener lo?" Tanya liona lagi

"Bener sayang" ucap aldi

"Gak boong lo" tanya liona lagi

"Engga,emang kenapa sih?" Ucap dan tanya aldi sambil menyentuh pipi adik nya

"Eumm satu cowok itu gak pernah ngelirik gue kak,padahal cowokyang lain berebut buat kenal sama gue tapi dia duduk di sebelah gue aja boro boro" ucap liona pelan sambil menurunkan tangan sang kakak lalu berbalik dan masuk mobil

"Siapa yang lo maksud?" Tanya aldi sambil menutup pintu mobil

"Gibran" ucap liona

"Siapa dia?"

"Cowok yang gue tabrak tadi"

"Ooooo" aldi BerO ria

"O doang jawab lo" ucap liona sinis

"Emmm kalo dia gak ngelirik lo emang kenpa?" Tanya aldi jahil

"Ya gpp sih" jawab liona cepat

"Jadi ceritanya lo cinta panda...

"Heh kak luna mana ya?" Ucap liona memotong ucapan aldi

"Emmm gak tau" ucap aldi dingin

15 menit kemudian

Luna ta kunjung datang akhirnya liona dan aldi memutuskan turun

"Mana sih tuh anak sialan?" Ucap aldi geram

"Liona aldi" panggil seseorang,liona dan aldi pun menoleh

"Hai pak" sapa liona

"Iyaa,emm kalian nunggu luna?" Tanya pak bambang

"Iyaa pak" ucap aldi cepat

"Dia ada di UKS"

"Uks? Dia sakit" Tanya liona kaget

"Iyaa,yok ikut bapak"

"Dasar anak pembawa sial" cetus aldi pelan

"Suttt udah ah kak" ucap liona juga pelan

"Kak liona kak Aldi " sapa luna pelan lalu tersenyum

"Lo kenapa lun?" Tanya liona menyentuh tangan luna sebentar lalu memindahkan tangannya pada kening luna

"Luna gpp ko kak"

"Dia pingsan di koridor dekat mading" ucap orang yang membawa luna tadi

"Lo yang bawa?" Tanya aldi

"Iyaa" jawab orang itu

"Tanks" ucap aldi

"Makasih kak" ucap liona

"Oiyh gue alvin kelas X1 ips 1 gue wakil ketua pmr jadi ya wajar kalo gue masih ada di sini" ucap alvin

"Gue aldi kelas X11 Ipa 1 kakak liona dan luna yang paling tampan sedunia"

"Gue liona kelas X1 Ipa 1 adik aldi dan kakak luna"

"Dia luna kelas X ipa 2 adik kak aldi ama gue" ucap liona alvin hanya mengangguk

"Sekali lagi makasih" ucap liona

"Eh btw kok ada dokter?" Tanya aldi sambil menunjuk dokter yang berada di sebelah kiri luna

"Itu,luna tadi 1 jam lebih tidak sadarkan diri jadi kami memanggil dokter untuk cek kesehatan luna" ucap pak bambang menjelaskan

"Terus sakit apa?" Tanya liona

"Dia..." ucapan pak bambang terpotong

"Luna gak sakit apa apa kok kak" potong luna cepat

"Dia cuman kecapean" ucap pak bambang

"Oh kecapean" ucap aldi dingin

"Emmm yaudah pulang yu kamu butuh istirahat" ucap liona luna mengangguk

"Gue suka kalo kak liona ama kak aldi kaya gini walau terkesan terpaksa" batin luna

"Emmm kak lo duluan ke mobil gue mau ngambil tas dulu" ucap luna

"Biar sama gue" ucap luna

"Gue nemenin luna kasian kan kalo dia sendiri" ucap aldi mereka mengangguk

"Pak,dok,kak alvin tolong jangan bilang luna punya penyakit sama mereka pliss" ucap luna memohon

"Tapi kenapa luna? Mereka keluarga kamu" ucap dokter sisil

"Luna gak mau mereka tau"

"Kenapa?" Ucap pak bambang

"Belum waktu yang tepat pak"

"Ya sudah"

"Kalian janji" ucap liona

"Janji" ucap mereka ber3

CINTA ❤️  Cowo KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang