"Selamat pagi sayang" sapa aldi lembut pada liona sambil mencium kening liona dengan sayang
"Pagi Kembali kakak ku yang ganteng" ucap liona lalu tersenyum dan balik mencium pipi kanan ozy
"Tumben Udah bangun" ucap aldi sambil duduk di kursi meja makan dan menarik 1 gelas susu coklat
"Iyaa sengaja buat sarapan kan" ucap liona sambil memberikan sepiring nasi goreng ke hadapan aldi
"Hmmm tumben mau bikin" ucap aldi lagi
"Kasian kakak ama luna tiap pagi makan roti ama susu terus" ucap liona
Aldi mendelik ia sangat sangat malas mendengar nama luna di pagi hari ini
"Luna mana ya kak?" Tanya liona
"Tau" jawab aldi jutek
"Lahh jutek amat" ucap liona lalu mengembungkan pipinya
"Bodo ah" ucap aldi sambil menyuapkan nasi goreng nya itu
"Ini udah jam setengah 6 ka, tumben aja gitu luna belum bangun" ucap liona
"Ya kan dia kecapean" bentak aldi
Liona diam tak lama ia meneteskan air mata, ia tidak suka di bentak sangat tidak suka, sekali di bentak ia akan diam dan malah menangis.
"Maaf sayang" ucap aldi mendekati liona dan menariknya kedalam pelukannya
"Ka Al jahat hiks" ucap liona sesenggukan
"Maaf maaf kakak hilaf sayang maaf" ucap aldi dengan nada menyesal
"Hiks ka al jahat" ucap liona memukul mukul dada bidang milik aldi pelan
"Maaf sayang" hanya itu yang bisa aldi katakan
"Mau dapet maaf gak?" Tanya liona masih sesenggukan
" yaiya lah sayang" ucap aldi
"Anter ke kamar luna" ucap liona pelan
"Ngapain?" Ucap aldi tak kalah pelan
"Mastiin kalo dia baik baik aja" ucap liona
Aldi mengelas nafas pelan " oke" ucap ozy 3 kata yang mampu membuat liona mengulum senyum kembali
"Makasih" ucap liona sambil tersenyum
"Sama sama" ucap aldi sambil mengusap wajah liona pelan, baginya melihat liona tersenyum itu adalah sebuah kebahagiaan nya
"Yaudah yo" ucap liona menarik aldi pelan menaiki anak tangga dan masuk kamar luna
Terlihat di sana luna masih tidur dengan tenangnya, tapi keadaan yang bisa di sebut ia sedang tidak baik
Liona menyentuh kening luna, dingin , dan wajah luna pun di penuhi keringat
"Ac nya normal normal saja tidak terlalu dingin" ucap aldi yang sedang mengecek ac
"Luna" ucap liona sambil mengguncang guncangkan tubuh luna pelan
"Engggg" lenguh liona
"Bangun sayang, kamu baik baik aja kan" ucap liona
Satu kata "sayang" jarang sekali liona mengucapkan kata "sayang" pada luna bahkan bisa di katakan bahwa ini adalah kali pertama liona mengucapkan kata itu pada luna
Aldi mendelik "ehem" dehem ozy
"Kak,bawa luna ke rumah sakit badan nya dingin banget" ucap liona panik
"Luna gpp ko ka, cuman kecapean" ucap luna serak
"Tapi...
"Kalo luna udah bilang gpp itu artinya bener dia gpp" potong aldi ketus
"Hmmm bener gpp?" Tanya liona meyakinkan
"Bener kak" ucap luna lalu tersenyum "Eh iya kak kayanya udah siang lebih baik kalian cepet sarapan udah itu cepet berangkat"
"Lu gak sekolah?" Tanya aldi sinis
"Engga kak" sambil menggeleng
"Terus siapa yang bakal jagain lo?" Tanya liona
"Luna gpp kak jadi gak usah di jagain"
"Yakin?" Tanya liona
"Yakin kakak ku" ucap luna pelan
"Yaudah ke bawah" ucap aldi menarik liona membuat liona mau tak mau harus mengikutinya
"Kak...
"Udah gue bilang gue gak suka lo terlalu care sama dia, dia itu cuman numpang di sini dia bukan adik kita" ucap aldi pelan tapi terdengar sangat keras di telinga liona
"Dari mana lo bisa buktiin kalo luna bukan adik kita" ucap liona tak kalah pelan
"Tunggu waktu yang menjawab"
"Ya selama waktu belum menjawab anggap aja luna adik kita dulu ka"
"Terserah tapi gue tetep gak akan pernah nganggap dia adik" ucap aldi lalu mengambil kunci mobil nya "Gue tunggu di luar" ucapnya
Luna meremas perut sisi kirinya yang terasa sakit, lagi lagi ia harus menanggung sakitnya sendri, ia menekan perutnya berharap rasa sakit akan mengurang, ternyata luna lagi lagi salah bukan nya mengurang tapi malah bertambah sakit
Ia berjalan pelan keluar dari kamar, ia baru ingat bahwa semalam ia tidak meminum obat dan juga tidak makan pantas saja lagi lagi perut nya terasa sakit dan nyeri
Ia melihat sekeliling tidak ada siapa siapa, aldi dan liona telah berangkat, di meja makan ia melihat nasi goreng dan susu coklat yang masih utuh belum tersentuh mungkin memang sengaja liona atau aldi menyisakan makanannya untuk luna
"Ini makanan buat siapa ya" fikir luna "masa ia buat gue" ucap luna bermonolog sambil meringis menahan nyeri