Prologue

637 102 18
                                    

Seorang pria berusia 32 Tahun sedang duduk disebuah gazebo megah ditemani secangkir teh herbal yang menenangkan. Pria tersebut terlihat sibuk mengamati seorang wanita yang sedang menata beberapa bunga dihalaman belakang kerajaannya.

Wanita itu wanita dambaanya, wanita pemilik sepenuhnya hatinya, wanita yang menguasai seluruh hatinya, dan wanita yang menjadi separuh dari nyawanya. Ia mengingat betapa dulu dia harus berjuang mendapatkan hati wanitanya dari segala macam rintangan dan halangan, bahkan ia harus rela bersaing dengan kerajaan tetangga yang merupakan kerajaan sahabatnya sendiri demi mendapatkan sang pujaan hati.

Tapi mungkin ia harus bersyukur kepada sang Tuhan yang telah berbelas kasih mengijinkan ia menjadi pemilik seutuhnya sang Bidadari, menjadi bagian hidup dari sang bunga, dan menjadi  pasangan hidup bagi wanita yang menjadi dambaan seluruh pria didunia ini.

Dia Xi Lu Han Bidadarinya, Bunganya, Cintanya, Pemilik hatinya, Nafas Bahkan jiwanya yang telah menjadi miliknya seutuhnya yang tidak ada seorangpun berani menyentuh bahkan merebut apa yang telah menjadi miliknya.

"Appa, apa yang sedang Appa lakukan?" Seorang namja kecil yang sangat tampan,umurnya kira-kira 7 Tahun bertanya dengan wajah polos beserta imutnya.

Ia hanya tersenyum pada namja kecil yang merupakan duplikatnya saat kecil dulu. "Appa sedang memperhatikan Bidadari." Ia mengusak lembut kepala namja kecil tersebut.

"Bidadari? Bukannya bidadari hanya ada di Kahyangan Appa?"Tanyanya polos.

Pria itu terkekeh mendengarkan perkataan anaknya yang begitu menggemaskan."Tuhan begitu baik kepada Appa hingga ia menurunkan seorang Bidadari yang paling cantik untuk Appa mu yang tampan ini."Jelasnya pada sang anak.

"Benarkah?"seru namja kecil itu semangat. "Kalau begitu dimana Bidadarinya Appa? Hao juga ingin melihatnya."

"Disana"pria tersebut mengarahkan kepala anaknya kedepan. Tepatnya pada wanita yang sedang sibuk menanam bunga, hingga tidak menyadari ada 2 sorot mata tajam yang sedang memperhatikannya.

"Appa bukannya itu Mama? Apakah Mama seorang Bidadari?"wajah namja kecil itu terlihat bingung sekaligus penasaran.

"Ya, Mama mu adalah Bidadari yang dikirim Tuhan kepada Appa untuk menemani seluruh sisa hidup Appamu ini."senyum pria tersebut."bukankah Mama mu itu sangat cantik? Yang bahkan diumurnya yang sudah berkepala 3 tapi tetap terlihat seperti saat dia gadis dulu."

"Ne! Mama sangat cantik. Hao ingin saat dewasa nanti istri Hao harus secantik dan sebaik Mama."senyum manis terbit diwajah menggemaskan milik bocah kecil tersebut.

"Ya, kau harus anakku. Karna mungkin wanita seperti Mama mu hanya ada satu didunia ini. Dan App menjadi yang begitu beruntung mendapatkan cinta tulus Mama mu."gumamnya dalam hati.

.
.
.

Next or stop chingu?

Kalau banyak yang suka sihlakan koment and vote yaa. Biar Author tau kalau cerita ini banyak yg minat.

Sisihkan hati nurani (iqbal) kalian untuk cerita ini😅😅. Sihlakan vote ⭐ and coment 💬 okk sip.

Terima kasih🙇

By: Xi Fei La aka Magfirah😊

The 3 Love KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang