.
.
.
Pagi itu langit begitu cerah namun cukup hangat dibanding dinginnya malam. Ia, Park Chanyeol berdiri tegap dipelataran istana sambil mengamati beberapa prajurit yang sedang berlatih demi melindungi kerajaan dari bahaya.Pagi ini wajah yang biasanya terlihat bahagia entah kenapa terlihat begitu muram. Mata yang biasanya memancarkan kehangatan, hari ini terlihat begitu dingin seperti menyimpan sebuah kemarahan. Tidak ada lagi senyum dan sapaan hangat, yang ada hanya wajah datar dan sikap acuh tak tersentuhnya.
"Hyung." panggil seseorang dari arah belakangnya. "Kenapa kau ada disini?"
"Memangnya salah jika aku berada disini?" Tanya Chanyeol dengan intonasi datarnya. Suasana hatinya pagi ini cukup tidak menyenangkan, jadi jangan salahkan dia yang bersikap sedikit kasar.
Sehun-seseorang yang tadi memanggil Chanyeol- mengerutkan dahinya dengan bingung. Heran akan perubahan sikap pria didepannya ini. Namun, itu tidak bertahan lama karena ia langsung memasang wajah dingin andalannya setelah menyadari sesuatu.
"Aku tau kau masih tidak menyukai pembicaraan dengan Jongin tentang gadis yang bernama Luhan itu."
"Jangan pernah membahas tentang apapun yang kita bicarakan kemarin. Aku tidak menyukai nya." Chanyeol menatap datar Sehun dengan tangan terkepal kuat.
"Sebenarnya aku cukup penasaran dengan gadis yang bernama Luhan itu. Aku ingin tau secantik apa ia, hingga membuat salah satu Hyungku menjadi pria dingin hanya karena pria lain membahas kecantikan nya." senyum miring tersungging begitu apik di wajah datarnya.
"Dan aku berharap, jika nanti kau bertemu dengannya, kau tidak akan pernah jatuh cinta padanya." mata Chanyeol yang semula begitu tajam berangsur-angsur menyatu. "Karena aku tidak mampu bersaing dengan kedua dongsaengku hanya karena memperebutkan seorang wanita."Sehun tersenyum simpul. "Mungkin aku tidak bisa berjanji untuk tidak jatuh pada pesonanya, namun aku akan berusaha untuk tidak jatuh cinta pada gadis itu."
Setelah mengatakan kalimat itu. Sehun meninggalkan Chanyeol dalam kebisuan.
"Oh ya Hyung." ucapnya tanpa berbalik menghadap kearah Chanyeol. "Sandara Eomma menunggumu di Taman selatan kerajaan, katanya ingin berbicara denganmu. Dan juga aku bersama Jongin akan pergi ke pinggir hutan untuk menemui gadis bernama Luhan itu. Jika kau ingin ikut kau bisa datang ke kandang kuda kerajaan sore nanti." setelah mengatakan itu Sehun pergi dan menghilang di belokan lorong istana.
.
.
.Sandara Park duduk termenung disebuah bangku taman yang terletak tepat di bawah pohon sakura yang mekar dengan begitu cantiknya sambil memandang para tukang kebun kerajaan yang sedang membersihkan rerumputan liar yang tumbuh tanpa seizin tuan tanah.
Pagi tadi saat ia sedang asyik memberi makan beberapa merpati kerajaan, seorang tabib istana memberitahukannya bahwa kemarin putra kesayangan nya-Park Chanyeol-pulang dari hutan dengan membawa luka yang cukup besar ditangannya.
Saat mendengar hal tersebut ia langsung menyuruh pangeran Sehun yang kebetulan lewat didepannya untuk memanggil putra nya agar segera menghadap dirinya.
"Ada apa Eomma memanggil ku?"
Tersentak dari lamunannya, Sandara langsung berdiri menghadap tepat kearah putranya yang entah kenpa memandang nya dengan tatapan dingin.
Sandara berdehem pelan. "Eomma memanggil mu, karena Eomma dengar kemarin kau terluka sepulang dari hutan." menarik nafasnya pelan sebelum melanjutkan perkataan nya.
"Chanyeol-ah, bukan kah Eomma sudah melarangmu pergi kehutan hmm? Tapi kenapa kau tetap kesana nak? Tidak bisakah kau menuruti Eomma mu ini?" tanya Sandara dengan nada yang begitu lirih.
Sedangkan Chanyeol hanya diam setelah mendengar kan perkataan Eommanya, yang sejujurnya membuat ia merasa bersalah. Eommanya memang selalu melarang nya pergi kehutan, hal itu disebabkan karena setiap pulang dari hutan ia pasti akan membawa luka ditubuhnya. Namun, kerasnya batu digunung tak sebanding dengan kerasnya batu di kepala. Chanyeol akan tetap pergi kehutan, walaupun ia tahu hal itu akan memancing kemarahan Eommanya yang begitu ia sayangi.
"Maafkan aku Eomma." begitu singkat, itulah kalimat yang akan selalu Chanyeol lontarkan ketika Eommanya sudah marah akan kelakuannya.
"Eomma sudah cukup lelah dengan perkataan maafmu Chanyeol-ah." Sandara berbalik memunggungi putra nya. "Ini yang terakhir Chanyeol-ah, Eomma tidak akan memarahimu kehutan lagi. Tapi, jika kau pulang dengan luka ditubuhmu. Mau tidak mau Eomma akan menikah kan mu dengan wanita yang mungkin akan kau turuti perkataannya dibanding kan wanita tua ini."
Dalam keterdiamannya Chanyeol menyadari bahwa selama ini semua yang ia lakukan hanya dapat membuat Eommanya bersedih dan kecewa.
.
.
."Sehun-ah apa kau yakin Chanyeol Hyung akan ikut bersama kita?" Tanya Jongin dengan wajah penuh kekesalannya. Bagaimana tidak kesal, ia harus menunggu Hyungnya-Chanyeol-yang tidak kunjung datang. Padahal kan ia sudah tidak sabar menemui pujaan hatinya. Namun, harus tertunda degan acara mari menggu sang Hyung.
"Tidak perlu mengeluh seperti itu kkamjong, aku sudah disini." sahut sebuah suara yang membuat Sehun maupun Jongin sedikit terkejut.
Jongin yang mengetahui siapa pemilik suara tersebut berniat mengeluarkan protes, namun terpotong dengan perkataan Sehun yang langsung menyuruh nya untuk segera berangkat.
"Sudahlah Kkamjong, sebaiknya kita segera berangkat menemui pujaan hatimu." Sahut Sehun datar sambil berjalan duluan meninggal kan Jongin dan Chanyeol berdua didalam kandang kuda kerajaan.
"Hey Sehun-ah jangan tinggal kan aku. Seharusnya aku yang berjalan duluan karena, disini aku yang ingin bertemu pujaan hatiku bukan dirimu" balas Jongin sambil berlari mengejar Sehun.
"Jangan berteriak Kkamjong sialan." ucap Sehun dengan mata memicing sinis ke arah Jongin.
Kedua pria tersebut terlalu asik berdebat tanpa memperdulikan seseorang yang berada dibelakang mereka dengan pandangan tidak sukanya.
"Cih.. Pujaan hatimu heh. Dia milikku dan akan tetap menjadi milikku Kim Jong In." ujaran penuh ketidak sukaan itu Chanyeol lontarkan begitu pelan untuk Jongin yang berjalan tepat di depannya.
.
.
.Yeayyy akhirnya bisa lanjut epep ini lagi. Oke segini dulu yaa.. Soalnya diriku sibuk mempersiapkan diri untuk ujian. Jadi mohon doanya semoga aku bisa menghadapi ujian dengan mudah..
Oke jangan lupa vote sama coment nya yesss. Jangan pelit berbagi vote and coment nya.
Sekian terima kasih
*Kim Fira(^.^)

KAMU SEDANG MEMBACA
The 3 Love Kingdoms
Teen FictionMenceritakan bagaimana sebuah perjuangan 3 orang pangeran tampan perkasa yang memperebutkan seorang gadis yang memiliki wajah cantik bak Dewi-dewi Khayangan. Akankah salah satu dari mereka dapat memiliki hati sang gadis pujaan seluruh umat? Ataukah...