Chapter 2

319 59 23
                                        


   Angin dingin berehembus pelan menerbangkan beberapa helai dedaunan kering dibawah langit sore yang jingga.terlihat sebuah tandu khas kerajaan berhenti tepat di depan gerbang yang berdiri kokoh dengan masing-masing penjaga yang siap sedia bila mana datang bahaya yang dapat mengganggu ketenangan para penghuni istana.

 Dari dalam tandu yang begitu mewah itu turun seorang wanita dengan Hanbook kerajaannya yang berwarna semerah darah. ia menghadap kearah gerbang kerajaan yang dihiasi dengan permata indah pertmata indah yang memantulkan warna-warna cantik akibat terpaan sinar matahari senja yang memukau.

 Seorang pria Tua datang sambil membungkuk hormat didepannya. " Selamat datang yang Mulia Ratu Sandara Park, Ratu Jaejoong dan Ratu Taemin sudah menunggu anda. Mari saya antarkan."

 " Terima kasih pelayan Kang." senyumnya sekilas.

 Dengan wajah penuh akan karisma keanggunan sang Ratu mengikuti kemana sang pelayan Tua mengantarkannya ke tempat pertemuan yang selalu ia lakukan bersama kedua sahabatnya-- Ratu Oh Jaejoong & Ratu Kim Taemin. Mereka menelusuri lorong-lorong istana yang dihiasi kaca-kaca bergambarkan para Malaikat yang tertawa bahagia sambil menari-nari dengan sayap putih tak bernoda.

  Hingga dimana mereka sampai disebuah taman yang dipenuhi dengan pohon sakura yang tumbuh subur dengan begitu indahnya. Taman itu dihiasi dengan kolam ikan berbentuk bundar yang dimana terdapat sebuah jembatan kecil berwarna coklat diatasnya. Tepat di samping kolam, berdiri sebuah Gazebo megah berwarna coklat Tua  dengan corak naga terbang di setiap kayu penyangganya. Di Gazebo itulah kedua sahabatnya telah menunggu kedatangannya sambil meminum Teh herbal yang menenangkan.

 " Kau boleh pergi."

 " Baik yang Mulia, saya permisi."

 Dengan langkah anggun ia mendekati kedua sahabatnya sambil tersenyum cantik walau umur sudah tidak bisa di katakan muda lagi.

 " Maaf menunggu lama." ucapnya sambil membungkuk hormat.

 " Oh, kau sudah tiba rupanya, mari duduk." Oh Jaejoong selaku wanita yang paling tertua diantara kedua sahabatnya.

 " Maaf membuat kalian menunggu lama, ada sedikit kendala saat perjalananku kesini."

 " Tidak apa-apa Sandara Eonnie. Itu bukanlah masalah besar." sahut Kim Taemin, Ratu yang paling muda diantara ketiganya.

 "Karena semua sudah berkumpul, bagaimana jika kita membahas tentang perjodohan para pangeran?" timpal Jaejoong sambil menyesap pelan Teh herbalnya.

 " Membahas tentang perjodohan membuat kepalaku pusing. Kalian tahu putraku Park Chanyeol sangat susah diatur. Baru-baru ini aku menjodohkannya dengan putri perdana menterimu Eonnie Song Wendy, tapi ia malah mengatakan bahwa Song Wendy bukanlah seleranya. Kalian pikirlah betapa pusingnya aku mengurus anak itu. Padahal sudah banyak wanita cantik yang ku jodohkan dengannya, tapi tak ada satupun dari wanita itu yang membuatnya tertarik."

 " Mungkin putramu masih menyimpan perasaan pada putri Tuan Byun yang cantik itu." kata Jaejoong tenang.

 " Cih... sampai langit runtuh pun aku tak akan pernah merestui hubungan mereka berdua. Apa lagi melupakan fakta bahwa ia menduakan putraku." decihnya marah.

 " Tenanglah Eonnie." ucap Taemin sambil mengusap pelan bahu Sandara yang terlihat begitu geram.

 " Lalu bagaimana denganmu Taemin? kau menjodohkan Pangeran Kim dengan siapa?" tanya Jaejoong.

 " Aku tidak pernah menjodohkannya dengan siapapun Eonnie. Aku menyerahkan semuanya pada Putraku. Aku ingin ia memilih sendiri jodohnya tanpa paksaan dariku ataupun dari Raja."

The 3 Love KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang