.
.
.
.
.
.
.
Pelukan hangat itu masih terus berlanjut. Entah mengapa Sehun enggan melepaskan nya. Ia sadar bahkan sangat sadar dengan hal nekat yang sedang ia lakukan sekarang ini. Tubuhnya seakan menolak melepaskan tubuh hangat Luhan dari dekapan kokohnya. Bahkan ia mengacuhkan tatapan membunuh dan tidak suka yang di layangkan Jongin maupun Chanyeol.Sedangkan Luhan, ia hanya bisa terdiam kaku dengan apa yang terjadi sekarang. Sama seperti Sehun, tubuh Luhan enggan melepaskan dekapan hangat Sehun. Entah mengapa, Luhan yang biasanya akan marah jika disentuh apa lagi di peluk oleh orang asing, kini hanya diam pasrah di peluk Sehun.
Keduanya begitu menikmati moment tersebut, hingga melupakan keberadaan dua manusia yang kini menahan amarah dengan wajah memerah padam dan tangan terkepal erat.
"Menikmati pelukan mu Sehun-ah?"
Sehun nyaris mengumpat begitu sadar dari buaian tubuh hangat Luhan setelah mendengar suara geraman syarat akan kemarahan dari Chanyeol.
"Kurasa pelukan itu akan terus berlanjut jika tidak ada yang menegur." sinis Jongin. Hei hatinya begitu panas saat melihat pujaan hatinya di peluk oleh orang lain selain dirinya.
Sehun yang menerima ucapan sinis itu hanya berdecih jengkel. Ia begitu tidak menyukai sifat Jongin yang suka memancing emosi orang lain. Berbeda dengan Luhan yang kini hanya tertunduk malu mendengar perkataan sinis Jongin.
Setelah cukup lama terdiam dengan perasaan masing-masing, Chanyeol yang sudah tidak tahan ingin berbicara dengan Luhan, akhirnya langsung saja membuka suara.
"Annyeong Luhan-ah. Apakah kau masih mengingatnku?" sapa Chanyeol dengan tiba-tiba. Pria itu berdiri tepat didepan Luhan sambil tersenyum lebar.
Luhan hanya terpaku.
Chanyeol sendiri mengira gadis didepannya bingung dengan apa yang ia ucapkan. Ia mencoba menunjukkan tangannya yang terperban kehadapan Luhan, walaupun harus menahan sakit karna lukanya yang belum kering total. Dengan harapan gadi itu dapat mengingatnya.
Melihat wajah Luhan yang sudah mulai paham, Chanyeol pun kembali tersenyum. "Apakah kau sudah mengingat ku? Tanya Chanyeol sedikit berharap.
Luhan tersenyum. "Ne Tuan, aku mengingat mu."
"Senang bisa bertemu kembali. Kau pernah menolong ku saat itu."
Gadis itu tiba-tiba merona malu. Sepenggal kajadian waktu itu, dimana ia langsung saja mengobati luka Chanyeol tanpa izin melintas di pikirannya. Menurut nya itu adalah kejadian memalukan yang tak akan ia lupakan. Bahkan saking malunya ia tidak menyadari tatapan gemas yang di layangkan tiga pria didepan nya. Bagaimana tidak gemas, wajah Luhan saja sudah semerah tomat matang dengan bibir yang di kerucutkan imut.
"Aigoo, Luhan-ie ku yang imut." teriak Jongin dengan wajah berbinar-binar senang.
Luhan yang telah kembali sadar dari acara malu-malu rusanya, tiba-tiba langsung membungkukkan badannya meminta maaf. Ia masih ingin meminta maaf atas sikapnya kurang sopan terhadap Chanyeol waktu itu. Dengan mada merendah ia meminta maaf.
"Saya mohon maaf atas kelancangan saya waktu itu. Saya merasa kurang sopan saat mengobati luka anda tanpa meminta Izin. Jadi mohon maafkan saya." pinta Luhan dengan kepala tertunduk nya.
"Masalah itu tidak perlu dibicarakan lagi. Seharunya saya berterima kasih, karena bantuanmu lah luka saya lekas terobati." Chanyeol menjawab dengan lembut. Didalam hatinya begitu merasa bangga. Bahwa ternyata gadis pujaannya selain memiliki paras yang begitu cantik juga memiliki sikap dan tutur kata yang lembut dan baik. Semakin kuat lah tekadnya untuk menjadikan Luhan Ratu nya.
Semakin lama Chanyeol semakin betah memandang wajah Luhan. Sebuah kebanggaan baginya mengenal Luhan sebelum kedua saudaranya.
Luhan yang ditatap Chanyeol dengan lekat, langsung membuang tatapannya kearah belakang pemuda tersebut. Yang mana hal tersebut langsung membuat pipi gadis itu kembali bersemu merah.
Bagaimana tidak bersemu, tepat di belakang Chanyeol, Sehun berdiri menatap Luhan dengan tatapan teramat lembut nya. Yang mana tatapan itu tidak pernah ia perlihatkan pada siapapun. Kecuali Jaejoong, wanita yang melahirkan nya.
Hati Sehun berdesir. Ia merasa tatapan Luhan begitu menggoda. Penampilan nya saja membuat Sehun terpesona. Rambut coklat madunya di kuncir sebagian, sisanya ia biarkan tergerai cantik dengan ornamen bunga-bunga cantik menghias. Tubuh rampingnya di balut Hanfu berwarna putih dihiasi corak bunga-bunga berwarna ungu dengan bagian rok yang di liliti pita yang senada dengan warna bunganya.
Jongin yang merasa terabaikan, langsung saja berdiri dihadapan Luhan dan memutar acara tatap menatap antara Chanyeol, sehun, dan Luhan. Ia langsung saja mengulurkan tangan dihadapan Luhan.
"Kenalkan aki Jongin, atau Kim Jong In. Pangeran dari kerajaan barat." tandas Jongin.
Luhan yang mendenya langsung saja kembali membungkuk hormat. Bedanya, kali ini Luhan melakukan nya berulang-ulang sebagai tanda hormatnya.
"Maafkan hamba yang mulia. Hamba tidak tau jika yang mulai adalah seorang pangeran."
"Hei tidak apa-apa. Santai saja, aku tidak akan menghukum mu." cengir Jongin. Ada raut tak suka di wajahnya ketika gadis itu tidak membalas uluran tangannya. Ya walaupun ekspresi itu tidak terlalu tampak.
"Tapi hamba merasa kurang sopan."
"Tidak apa-apa. Lagi pun tadi kau tidak tau jika aku seorang pangeran. Karena mungkin informasi tentang kami begitu minim. Dan hei, jangan panggil aku yang mulia. Panggil aku Jongin-ie." cerocos panjang nya dengan cengiran yang kembali terbit.
"Ah ne Jongin-ie." senyum Luhan.
Chanyeol maupun Sehun yang mendengarkan percakapan itu, hanya menatap malas dam sinis ke arah Jongin. Bagi mereka, Jongin memang suka berlebihan.
"Ekhmm, Luhan-ie" dehem Chanyeol. "Karena hari mulai semakin sore, aku dan kedua saudaraku ingin undur diri. Semoga kita bertemu lagi."
Setelah berpamitan, Chanyeol langsung menyeret Sehun dan Jongin pergi meninggal kan Luhan yang terkekeh geli melihat Jongin yang di seret paksa oleh Chanyeol.
"Luhan-ie, semoga kita berjumpa lagi!" teriak Jongin sambil melambaikan tangannya.
"Ne Jongin-ie." balas Luhan.
Dan tanpa sepengetahuan Jongin maupun Chanyeol. Sehun melambaikan tangan dan tersenyum manis ke arah Luhan. Yang lagi dan lagi membuat Luhan merona malu. Dan hal itu malah membuat Jonginengira, Luhan merona karena dirinya.
Poor Jongin wkwkwk
.
.
.
.
.
.
.TBc
Yeay syukur Alhamdulillah chapter 5 nya kelar. Disini author cman minta para pembaca jangan ada yg bosan oke. Mohon maaf kalau ada salah kata sama typonya. Soalnya author nggak sempat perbaiki.
Jangan lupa koment next kalau mau lanjut sama kasih bintang.
*Kim Fira.

KAMU SEDANG MEMBACA
The 3 Love Kingdoms
Teen FictionMenceritakan bagaimana sebuah perjuangan 3 orang pangeran tampan perkasa yang memperebutkan seorang gadis yang memiliki wajah cantik bak Dewi-dewi Khayangan. Akankah salah satu dari mereka dapat memiliki hati sang gadis pujaan seluruh umat? Ataukah...