[LIMA] : Sehari-hari

4.8K 549 131
                                    

Keseharian keluarga KaiSoo kayak keluarga biasanya kok. Bangun tidur dengan sapaan lembut dari sang ibu, sarapan bersama, dan obrolan hangat seputar kegiatan seharian nanti, dan lain-lain.

Tapi, yang bikin beda itu isi topik pembicaraan mereka yang anti-mainstream.

"Nanti kalian pulang jam berapa?" Jongin mulai pembicaraan sambil nyeruput teh buatan istrinya.

"Jam satu. Ayah nanti narik lagi?" Taeoh balik nanya sambil mainin taplak meja.

"Yoi. Nanti mau ayah jemput lagi?" Sookyung ngangguk semangat. "Pake angkot lagi, kan? ASIKKK"

"Kamu bikin Pak Lee nganggur tau. Nggak ada yang bisa dijemput."

Kyungsoo dateng dari dapurnya dan menata makanan-makanannya dibantu Sookyung ke meja makan. Dia ngambilin Jongin nasi, dan lauk pauknya, dan nuangin minumnya ke gelas Jongin dan anak-anaknya.

"Males naik mobil biasa. Pakek angkot lebih seru, heheh." Kyungsoo geleng-geleng denger jawaban anaknya. Dimana-mana orang lebih milih mobil mewah ber-AC daripada angkot.

Kemudian mereka makan dalem hening. Makannya anggun banget pulak. Macem bangsawan, karena emang ajaran Kyungsoo. Jangan salah, gini-gini Kyungsoo keturunan darah biru. Anjai.

"Besok kita ada study tour, yah. Disuruh tanda tangan ini buat persetujuan." Taeoh

"Hm? Kemana? Ragunan?" Jongin masih asik nyeruput tehnya tanpa mandang kertas yang dikasih Taeoh sama Sookyung.

"Ish! Liat dulu napa kertasnya." Jongin akhirnya ngambil kertasnya, terus baca dengan seksama.

"Ooh tempat ini," Jongin manggut-manggut, "sistem keamanannya cemen disini. Coba deh besok. Gampang kebobol, yakin ama ayah."

"Mereka kesana buat jalan-jalan, suamiku. BUKAN BUAT NGEBOBOL!" Dan pagi itu diawali suara jeritan menyedihkan dari kepala rumah tangga keluarga Kim.

***

Keesokan paginya si kembar Kim naik bisa mereka dan duduk berdua, di belakang mereka ada Jackson sama Daeul. Dah itu bayangin aja gimana hebohnya dua makhluk tersebut.

Sepanjang perjalanan, mereka nyanyi heboh, apalagi Daeul dengan suara yang nurun dari Chen.

"NAEEK NAEEK, KE PUNCAK GUNUNG TINGGI-TINGGI SEKALIIIIIII~" Bahkan di umur segitu, vibra Daeul udah keluar. Mantap memang anak Chen dan Xiumin.

"KIRI KANAN KULIHAT SAJA BANYAK POHON CEMARAA~"

"ADANYA POHON PISANG!"

"KIRI KANAN KULIHAT SAJA BANYAK POHON PISAAAANG~"

"BERISIIIIIK!"

Pak Ucup hela nafas sabar, batinnya nangis kejer karena punya anak didik yang gesrek semua.

"Pak Ucup kok diem? Ayo pak nyanyi!" Sookyung narik-narik celana bahan Pak Ucup dengan semangat. Pak Ucup cuma senyum tipis doang.

'Ampuni dosa baim ya Allah.' batinnya merana.

Kembali ke rumah, Kyungsoo beres-beres rumahnya yang berantakan. Bibirnya ngedumel kesel liat rumahnya yang macam kapal pecah.

"Kemaren udah diberesin masih aja berantakan. Kerjaan rumah nggak ada abisnya." Matanya melirik handuk Jongin di atas kasur, dan baju yang nyantol kemana-mana. "Udah dibilangin kalo handuk dijemur di luar! Baju juga ditaro di keranjang kotoran!"

Bunyi vacum cleaner memenuhi seisi rumah. Kyungsoo bersihin rumahnya dengan penuh tenaga kekesalan. Tapi saat liat mainan kedua anak kembarnya yang berceceran, dia berenti ngomel, dan senyum sendiri.

Abnormal Familly ○ KaiSoo [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang