3

3 1 0
                                    

"Sial..." umpat salah seorang gadis.

Gadis itu pun memandang pada pemandangan tak lazim saat ini.

Sepasang anak manusia yang berbeda gender itu sedang bercumbu panas di salah satu pojok club mewah tersebut.

Sang empu yang memandang pemandangan tak lazim itu pun mengepalkan tangannya.

Mata gadis itu memerah,seakan cairan bening di ujung pelupuk mata nya segera meluncur dalam hitungan detik saja.

"Bajingan..." maki nya lagi.

Ia pun segera beranjak dari tempat itu.

Padahal hari ini ia ingin melihat sosok yang ia kagumi di club yang biasa dikunjungi orang tersebut.

Pemandangan sialan itu membuat nya ia tak selera untuk kembali ke cafe tempat kerja nya.

Sengaja gadis itu meminta izin sebentar untuk mengunjungi club ini.

Konyol bukan ?

Demi orang yang ia sukai. Gadis ini membolos waktu bekerja nya.

Dengan amarah yang masih meluap.

Gadis itu segera mengeluarkan salah satu benda kesukaannya.

Sepuntung rokok dari saku bajunya.
Ia nyalakan.

Segera ia sesap dalam. Ia ingin membuang bayangan pasangan yang bercumbu tadi di fikiran nya.

Gadis itu berjalan lunglai.

Ia mengacak rambut pendek itu gusar.

Gadis itu pun berjongkok dibawah lampu jalanan yang menerangi jalanan tersebut.

Dengan kasar ia sesap kembali rokok tersebut.

"Kenapa sakit sekali... Tidak bisakah kau ku miliki... Apa aku salah jika aku ingin memiliki mu... Hanya kau yang membuat ku tetap bertahan disini... Sakit sekali.." gadis itu menepuk dada nya kasar.

Shin Jae Rim

Gadis itu baru saja mengalami patah hati. Setelah ia tahu sosok yang ia cintai dalam diam itu sudah bercumbu mesra di depan mata nya sendiri.

Ia sekarat.

Rasa sepi dan sakit itu menyerang nya.

Dengan isakan keras itu ia menangis . bahkan semua pasang mata memandang ke arah nya bingung bahkan ada yang iba juga.

Rokok itu masih menyala. Dan ia masih menangis.
















"Lihat Lah.. Kelakuan anak muda sekarang kalau sudah putus cinta sampai seperti itu... Menangis di tempat umum.." Suara ocehan wanita dewasa itu terdengar di telinga Kyungsoo.

Pria bermata bulat itu baru saja berbelanja stok makanan di salah satu supermarket dekat apartemen nya.

Pria bermata bulat itu pun sampai di parkiran mobil nya.

Namun tak sengaja ia melihat ke salah satu sosok yang sedang menjadi bahan tontonan orang orang di jalanan.

Kyung-soo memicingkan sedikit mata nya. Karena malam hari membuat pandangannya tak jelas jika melihat sesuatu dari jarak jauh jika tidak menggunakan kacamata.

Pria itu mengurungkan niatnya untuk masuk ke mobil.

Justru ia mendekat kearah sosok tersebut.

Kupalan asap pada rokok yang sudah setengah habis. Serta isakan menyedihkan seorang gadis di hadapan Kyung-soo membuat pria bermata bulat ini teringat dengan pembicaraan ibu ibu di supermarket tadi.

"Shin Jae Rim..." panggil nya pada sosok itu.

Gadis itu pun mendongak pada sumber suara tersebut.

Dengan lelehan air mata yang sudah membanjiri pipi nya.

Membuat pandangan gadis itu sedikit kabur.

"Siapa kau..." isaknya

"Do Kyung-soo.."

Gadis itu berdecih.

"Cih.. Dosen idaman gadis gadis...
Apa mau mu... pergi sana.." usir nya

Kyungsoo pun mendekati gadis tersebut lalu berjongkok di depan gadis tersebut. namun sebelum itu ia mengambil rokok yang terdapat di tangan gadis tersebut lalu membuangnya.

"Kau bodoh atau bagaimana... Menangis seperti anak kecil di pinggir jalan..tapi dengan rokok di tanganmu... Apa kau tidak malu .. Dari tadi orang orang membicarakanmu.." Sindir nya.

Jaerim pun membuang muka nya. lalu menghapus air mata nya kasar.

"bukan urusan mu itu... Lagi pula kau siapa.. Kau bisa pergi tanpa melihat kemari kan?..." jawab nya kasar.

Kyung-soo pun menatap ke arah gadis itu tajam. Jae rim yang melihat tatapan itu pun sedikit risih.

"Jangan melihat ku seperti itu ... pergi lah.." usir gadis tersebut.

Kyung-soo bukan nya pergi.

Justru menarik gadis itu untuk berdiri.

Lalu ia membawa gadis itu kedalam mobil nya.

Jaerim sedikit kesal pada sosok di hadapannya.

"Yak! Proffesor gila.. Keluarkan aku dari mobil mu sialan!..."
Pekik nya kesal.

Kyung-soo pun masuk kedalam mobilnya.

Lalu menjalankan mobil tersebut,dan ia mengabaikan makian gadis di samping nya tersebut.

"Di mana kau tinggal.." tanya nya tanpa melihat ke arah gadis tersebut.

"bukan urusanmu.. cepat turun kan aku sialan.. aku bisa pulang sendiri ..." umpat nya kesal.

Kyung-soo pun menepikan mobil nya mendadak.

Membuat ban mobil itu berdecit.

Jaerim pun membola.

"Kau mau mati..." ucap nya kasar.

Kyung-soo memandang ke arah gadis itu tajam.


Kyung-soo memandang ke arah gadis itu tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada apa denganmu... Tampak nya kau membenci ku.."
Tanya Kyung-soo pada gadis di sampingnya.

"Aku tidak membenci mu proffesor DO... Hanya saja aku tidak suka kau mencampuri urusanku..."

"Aku tidak mencampuri urusanmu jaerim-Ssi... Hanya saja aku peduli... Aku dosen mu.. Jika ku lihat mahasiswa ku ada masalah. . itu hak ku juga untuk menolong nya .."

Jaerim pun menatap ke arah kyungsoo dingin.

"Apa pedulimu proffesor DO... Biar lah ini hidup ku... Kau tidak perlu mengasihaniku.. Cukup kau urus saja urusanmu.." ujar nya dingin.

setelah mengatakan itu. Jaerim pun keluar dari mobil kyungsoo.

Gadis itu pun menyetop salah satu taxi yang baru saja lewat.

Gadis itu pun pergi tanpa berpamitan pada Kyung-soo.

"Ada apa denganmu jaerim-ssi..." bisik Kyung-soo pada diri nya sendiri.


.

.

.

.

Tbc

Different LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang